BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di koridor Jalan Melanthon Siregar di Kecamatan Siantar Marihat Kota Pematangsiantar. Mengapa koridor jalan ini, adalah dengan
pertimbangan letak geografis jalan yang terletak di pinggiran kota sub urban Pematangsiantar yang banyak mengalami fenomena proses urban sprawling dimana
terjadinya perubahan penggunaan lahan pertanian menjadi built up area antara lain berupa perumahan dan permukiman penduduk, perkantoran, perdagangan, pendidikan
dan berbagai infrastruktur dan utilitas perkotaan lainnya. Jalan Melanthon Siregar sendiri merupakan jalan propinsi dengan kondisi berupa
infrastruktur aspal hotmix yang cukup baik dan lebar menghubungkan pusat primer Kota Pematangsiantar dengan kota-kota Kecamatan di Kabupaten Simalungun wilayah timur
dan merupakan jalan alternatif bagi para pengguna kendaraan dari dan ke wilayah pesisir timur Sumatera Utara.
3.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Data Sekunder dan Data Primer.
3.2.1. Data Sekunder
Data Sekunder adalah jenis data yang diperoleh dari hasil pengumpulan publikasi dalam bentuk buku, gambar, peta dan sebagainya, terdiri dari :
Universitas Sumatera Utara
a. Peta-peta Tematik Kota Pematangsiantar dan Kecamatan Siantar Marihat. b. Rencana Umum Tata Ruang Kota Pematangsiantar Tahun 2002 -2011.
c. Perda Nomor 7 Tahun 2003 tentang Rencana Umum Tata Ruang RUTR Kota Pematangsiantar Tahun 2002 – 2011.
d. Laporan Rencana Revisi RUTR Kota Pematangsiantar Tahun 2007 – 2016. e. Rencana Detail Tata Ruang Kota RDTRK Kecamatan Siantar Marihat Tahun
2000 – 2011. f. Pematangsiantar Dalam Angka, Kecamatan Siantar Marihat Dalam Angka, Produk
Domestik Regional Bruto PDRB, dan sebagainya.
3.2.2. Data Primer
Data primer adalah data yang didapatkan dari hasil wawancara dan penyebaran kuesioner kepada penduduk di wilayah penelitian, wawancara dengan aparat Pemerintah
Kota dan KecamatanKelurahan yang berkompeten, pengamatan observasi langsung dan mendokumentasikan secara visual kondisi eksisting di lapangan.
3.2.3. Metode Pengumpulan Data
a. Data Sekunder Metode pengumpulan data sekunder ini adalah dengan cara mengumpulkan
publikasi dari berbagai sumber instansi Pemerintah Kota Pematangsiantar baik dalam bentuk buku, gambar, peta dan sebagainya antara lain dari Bappeda, Dinas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara
Dinas Pekerjaan Umum, Badan Pusat Statistik BPS dan Kantor KecamatanKelurahan di Siantar Marihat.
b. Data Primer Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dalam
Penelitian kualitatif metode pengumpulan data primer yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan dokumen Moleong, 2005.
1. Wawancara Wawancara yang dilakukan dibagi atas dua bagian yaitu wawancara terstruktur
dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur, dengan mengadakan wawancara langsung kepada responden secara pribadi atau perseorangan dengan
mengajukan kuesioner. Wawancara tidak terstruktur, dalam hal ini tidak disediakan daftar pertanyaan, akan tetapi caranya agak bebas dan sederhana serta tidak terlihat
formil, sehingga tidak menimbulkan kekakuan dalam wawancara dan yang diwawancarai diusahakan tidak menyadari bahwa responden informan sedang
diwawancarai sehingga data yang diperoleh lebih akurat dan terjamin Muslim, 2003. Untuk mendapatkan sampel digunakan teknik random sampling sampel
random. Sampel random adalah sampel yang diambil dari suatu populasi dan setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel
Singarimbun, 1995. Wawancara dilakukan terhadap sampel penduduk yang bermukim di sepanjang
koridor Jalan Melanthon Siregar yang masuk wilayah administratif Kota Pematangsiantar. Untuk pengampilan sampel yang representatif, tergantung dari kondisi
Universitas Sumatera Utara
populasi. Jika populasi penelitian dianggap homogen, maka sampelnya cukup diambil 5 saja tetapi manakala populasinya heterogen, maka jumlah sampelnya dinaikkan
menjadi lebih besar. Donald Ary menyarankan 10 – 20 . Mukhtar dan Widodo, 2000. Dalam penelitian ini penulis tidak membatasi diri tentang persentase minimal jumlah
sampel terhadap populasi, namun penulis berusaha mendapatkan sebanyak-banyaknya sampel dari total populasi penduduk yang bermukim di kawasan penelitian tersebut,
melebihi persyaratan minimum jumlah sampel di atas. Wawancara terstruktur dengan pengisian kuesioner sebagian besar dilakukan
terhadap sampel penduduk di lokasi penelitian, sebagian kecil dilakukan dengan wawancara tidak terstruktur, sedangkan wawancara yang dilakukan terhadap beberapa
narasumber yang berkompeten dari jajaran instansi Pemerintahan Kota Pematangsiantar antara lain : Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pertanian,
Kepala BPS, Camat dan Lurah di Siantar Marihat, pengurus sekolah, rumah ibadah, perkantoran swasta dan sebagainya, dilakukan dengan teknik wawancara tidak
terstruktur. 2. Pengamatan
Pengamatan atau observasi ke lapangan ditujukan untuk lebih meyakini kebenaran dari data yang diperoleh berdasarkan wawancara untuk disesuaikan dengan
kondisi lapangan atau lokasi penelitian dan mendokumentasikan secara visual kondisi eksisting tersebut.
3. Pemanfaatan Dokumen
Universitas Sumatera Utara
Pemanfaatan dokumen adalah berupa data sekunder yang didapatkan penulis dari berbagai sumber instansi Pemerintah Kota Pematangsiantar antara lain Bappeda, Dinas
PU, Dinas Pertanian, BPS, Kecamatan dan Kelurahan di Siantar Marihat. Dokumen- dokumen tersebut antara lain Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pematangsiantar,
Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Siantar Marihat, Pematangsiantar Dalam Angka, PDRB Kota Pematangsiantar dan sebagainya.
3.3. TahapanKronologis Pengumpulan Data