BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Analisis Aspek Fisik Spasial
Analisis aspek fisik spasial dengan melakukan kajian terhadap 3 tiga elemen morfologi kota di kawasan penelitian, yaitu :
1. Karakteristik pemanfaatan lahan land use characteristics 2. Karakteristik bangunan building characteristics
3. Karakteristik sirkulasi circulation characteristics
5.1.1. Karakteristik Pemanfaatan Lahan land use characteristics
Pengamatan proses urban sprawling dari aspek kenampakan fisik spasial di kawasan penelitian dikaji terhadap perubahan pemanfaatan guna lahan land use pada
periode waktu tahun 1990 – 2010 20 tahun. Perkembangan penggunaan lahan selama pengamatan di kawasan penelitian di koridor Jalan Melanthon Siregar, Kecamatan
Siantar Marihat disajikan dalam bentuk tabel, dan peta pola penggunaan lahan. Untuk maksud identifikasi bentuk lahan yang berkonotasi kekotaan, maka
klasifikasi bentuk pemanfaatan lahan dapat diklasifikasikan ke dalam dua bentuk saja, yaitu bentuk pemanfaatan lahan non agraris dan bentuk pemanfaatan lahan agraris.
Bentuk pemanfaatan lahan non agraris adalah bentuk pemanfaatan lahan yang diklasifikasikan sebagai settlement built up area yang berasosiasi dengan sektor
Universitas Sumatera Utara
kekotaan dan bentuk pemanfaatan lahan agraris khususnya vegetated area yang berasosiasi dengan sektor kedesaan.
Bentuk pemanfaatan lahan non agraris sebagai settlement built up area di kawasan penelitian adalah berupa jaringan jalan, perumahan, ruko, sekolah, rumah
ibadah, perkantoran, kios-kios, bengkel dan berbagai fasilitas perkotaan lainnya. Namun secara khusus di koridor jalan ini terdapat juga lahan-lahan kosong yang tidak atau
belum dimanfaatkan baik untuk pertanian maupun menjadi lahan terbangun, yang bukan
merupakan vegetated area maupun settelement built up area.
Jl. M
ela n
th o
n S
ire g
ar Jl.
B ah
K or
a Jl.
Cis ada
ne Jl
. F ar
el P
as ar
ib u
Jl . M
an gg
a
ke T
a n
a h
J aw
a -
K is
ar an
G g.
C en
gk eh
Jl . S
ip ah
ut ar
Jl . N
ia s
Jl . N
ia s
k e
P u
s a
t K o
ta P
.S ia
n ta
r
L e ge n da :
Jalan Ru as Jalan Penelit ian
Peru m ahan perm u kim an Ru ko kios
Pen didikan Ru m ah I badah
Ren cana j alan Kan t or
Tanah Koson g Kesehat an
Pert anian Sun gai
Gambar 5.1. Peta Pola Penggunaan Lahan Tahun 1990 Sumber : Hasil Analisis
Tabel 5.1. Perubahan Guna Lahan Tahun 1990 – 2000
Universitas Sumatera Utara
Luas m2 No. Guna
Lahan 1990 2000
Perubahan Keterangan
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. Rumah
Ruko kios Sekolah
Rumah Ibadah Tanah Kosong
Pertanian Kesehatan
Prasarana Jalan Perkantoran
25850 2450
40000 32000
29200 58100
10500 18000
27800 3500
80000 40000
11200 25100
10500 18000
1950 1050
40000 8000
-18000 -33000
Bertambah Bertambah
Bertambah Bertambah
Berkurang Berkurang
Tetap Tetap
Tetap
Jumlah 216100 216100
Sumber : Hasil Analisis A. Analisis Guna Lahan Tahun 1990 - 2000
1. Guna lahan perumahanpermukiman Kondisi pada tahun awal penelitian tahun 1990 lahan pada koridor Jalan
Melanthon Siregar dengan fungsi sebagai perumahanpermukiman penduduk beserta halaman mencapai luas 25.850 m2 atau 11,96 dari luas lahan yang diteliti. Pada
umumnya lahan perumahan pada periode ini terletak di sebelah utara koridor jalan yang berbatasan langsung dengan pusat Kota Pematangsiantar di Kecamatan Siantar Selatan.
Perkembangan guna lahan untuk perumahan selama periode tahun 1990 – 2000 adalah sebesar 1950 m2.
2. Guna lahan komersil rukokios
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 1990 bangunan ruko yang ada di koridor jalan Melanthon Siregar hanya terdapat di ujung koridor jalan di persimpangan Jalan Farel Pasaribu dengan Jalan
Melanthon Siregar seluas 2450 m2 1,13 , sedangkan bangunan fungsi ganda rumah dan kios terletak di lokasi yang berdekatan dengan bangunan sekolah yang ada di
sepanjang koridor jalan tersebut. Perkembangan guna lahan untuk ruko dan kios selama periode tahun 1990 – 2000 adalah sebesar 1050 m2.
3. Guna Lahan Sekolah Salah satu sektor unggulan yang sudah dikenal lama dari kawasan koridor Jalan
Melanthon Siregar adalah sektor pendidikan. Di sini terletak beberapa sekolah unggulan di Kota Pematangsiantar, antara lain sekolah-sekolah dibawah Yayasan Pendidikan
Khatolik yaitu SD RK Budi Mulia, SMA RK Budi Mulia, SMK Cinta Rakyat dan sekolah-sekolah swasta yang berdiri belakangan di bawah Yayasan Perguruan Pelita,
Yayasan Perguruan Surya dan MTs Khairotul Islamiyah dengan total luas lahan mencapai 80000 m2 8 ha atau mencapai 37,02 dari luas lahan penelitian.
Perkembangan guna lahan untuk sekolah selama periode tahun 1990 – 2000 adalah sebesar 40000 m2.
4. Rumah Ibadah Pada koridor jalan Melanthon Siregar terdapat beberapa rumah ibadah terdiri
dari 3 tiga buah Gereja dan 1 satu buah Mesjid. Fasilitas rumah ibadah relatif tidak bertambah pada periode 1990 – 2000 kecuali terjadinya perubahan luas bangunan rumah
ibadah yang mengalami renovasi dan perluasan fisik bangunan, sehingga total luas lahan untuk keempat rumah ibadah ini sebesar 40000 m2 18,51 .
Universitas Sumatera Utara
Hal ini diakibatkan harga lahan di koridor jalan ini yang semakin meningkat sehingga pembangunan lebih untuk tujuan fungsi komersil dan pembangunan rumah
ibadah baru cenderung bertambah pada kawasan di luar koridor Jalan Melanthon Siregar yaitu di kawasan yang baru berkembang di belakang koridor jalan.
5. Tanah Kosong Data tanah kosong pada koridor jalan ini agak sulit untuk mendapatkannya
disebabkan pemilik yang umumnya tidak berdomisili di sekitar lokasi penelitian, namun dari hasil wawancara dengan masyarakat sekitar perubahan alih fungsi tanah kosong
cenderung semakin cepat yang dibangun menjadi perumahan dan ruko fungsi komersil. Perkembangan guna lahan kosong selama periode tahun 1990 – 2000 makin
berkurang sebesar 18000 m2. 6. Lahan Pertanian
Lahan pertanian adalah lahan yang mengalami konversi yang sangat tinggi di kawasan ini, baik yang menjadi perumahan dan fungsi komersil lainnya. Pada tahun
1990 berdasarkan data yang kami himpun pada koridor jalan ini masih terdapat 58.100 m2 atau hampir 6 enam hektar lahan pertanian atau mencapai 26,89 dari luas lahan,
namun luas lahan pertanian ini terus berkurang, pada tahun 2000 luas lahan tinggal 25100 m2, luas lahan yang berkurang sebesar 33000 m2.
Peralihan fungsi lahan pertanian ini terutama terjadi di kawasan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Simalungun, namun pada koridor jalan yang berbatasan
dengan pusat kota lahan pertanian sudah tidak ada merupakan kawasan terbangun yang sudah lama ada terutama sebagai fungsi perumahan penduduk.
Universitas Sumatera Utara
7. Lahan Kesehatan Keberadaan fasilitas kesehatan baik berupa rumah sakit, puskesmas, klinik pada
koridor jalan ini tidak ada pada tahun 1990. Sedangkan fasilitas kesehatan milik pemerintah kota Puskesmas di Kecamatan Siantar Marihat terletak di luar koridor
Jalan Melanthon Siregar, dan Rumah Sakit Swasta ‘Harapan’ terletak tidak jauh dari koridor jalan ini tepatnya di Jalan Farel Pasaribu.
8. Prasarana Jalan Prasarana infrastruktur Jalan Melanthon Siregar yang masuk wilayah
administratif Kota Pematangsiantar sepanjang 2100 meter’ mulai persimpangan Jalan Farel Pasaribu sampai jembatan sungai Bah Kora perbatasan dengan Kabupaten
Simalungun. Kondisi jalan sampai pada periode tahun 1990 - 2000 merupakan jalan aspal hotmix dengan lebar 5,00 meter. Jalan ini juga menghubungkan pusat kota
Pematangsiantar dengan kota-kota Kecamatan di Kabupaten Simalungun bahkan sampai ke kota Kisaran di Kabupaten Asahan. Pemakai kendaraan pribadi dari Pematangsiantar
dan kawasan barat lainnya cenderung melalui jalan ini jika hendak ke Kisaran dan sebaliknya.
9. Perkantoran Kawasan perkantoran pemerintah yang sudah cukup lama berlokasi di koridor
Jalan Melanthon Siregar adalah Dinas Pertanian Kota Pematangsiantar dengan luas lahan mencapai 18.000 m2 8,33 dari total lahan. Pada periode tahun 1990 – 2000
terdapat pertambahan perkantoran pemerintah di kawasan tersebut, yakni kantor Kelurahan dengan luas lahan 4000 m2.
Universitas Sumatera Utara
Jl. M
ela n
th o
n S ire
ga r
Jl. B
ah K
or a
Jl.C isa
da ne
Jl . F
ar el
P as
ar ib
u Jl.
M an
gg a
ke T
an ah
Ja w
a - K
isa ra
n
Gg . C
en gk
eh Jl.
S ip
ah ut
ar
Jl. N
ia s
Jl . N
ias ke
P u
s at
K o
ta P
.S ia
n ta
r
L egenda :
Jalan Ruas Jalan Penelitian
Perumahan permukiman Ruko kios
Pendidikan Rumah I badah
Rencana jalan Kantor
Tanah Kosong Kesehatan
Pertanian Sungai
Gambar 5.2. Peta Pola Penggunaan Lahan Tahun 2000 Sumber : Hasil Analisis
Tabel 5.2. Perubahan Guna Lahan Tahun 2000 - 2010 Luas m2
No. Guna Lahan
2000 2010 Perubahan
Keterangan
Universitas Sumatera Utara
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. Rumah
Ruko kios Sekolah
Rumah Ibadah Tanah Kosong
Pertanian Kesehatan
Prasarana Jalan Perkantoran
27800 3500
80000 40000
11200 25100
10500 18000
39500 10900
80000 40000
7000
2000 14700
22000 11700
7400
-4200 -25100
4200 4000
Bertambah Bertambah
Tetap Tetap
Berkurang Berkurang
Bertambah Bertambah
Bertambah
Jumlah 216100 216100
Sumber : Hasil Analisis
Jl. M
ela n
th o
n S
ire g
ar Jl.
B ah
K or
a Jl.C
isa da
ne Jl
. F ar
el P
as ar
ib u
Jl . M
an gg
a
ke Ta
n ah
Ja w
a - K
is ar
an
Gg . C
en gk
eh Jl
. S ip
ah ut
ar
Jl . N
ia s
Jl . N
ia s
k e
P u
s a
t K o
ta P
.S ia
n ta
r
L egenda :
Jalan Ruas Jalan Penelitian
Perumahan permukiman Ruko kios
Pendidikan Rumah I badah
Rencana jalan Kantor
Tanah Kosong Kesehatan
Pertanian Sungai
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.3. Peta Pola Penggunaan Lahan Tahun 2010 Sumber : Hasil Analisis
B. Analisis Guna Lahan Tahun 2000 – 2010 1. Guna lahan perumahanpermukiman
Kondisi terakhir tahun 2010 luas lahan perumahan telah mencapai 39.500 m2 atau 18,28 . Kebanyakan lahan perumahan ini sebelumnya adalah lahan pertanian
yang dialih fungsikan dibangun oleh pemilik lama ataupun pemilik baru yang membeli lahan tersebut kemudian membangun perumahan. Namun terjadi juga alih fungsi rumah
menjadi ruko kios, ini umumnya terjadi di kawasan yang berbatasan langsung dengan pusat kota Pematangsiantar, atau terjadi yang dulunya adalah rumah namun menjadi
berfungsi ganda sebagai fungsi komersil dengan membangun kios di depan rumah tersebut, disebabkan umumnya adalah faktor aktivitas perekonomian yang meningkat di
sekitar kawasan tersebut. 2. Guna lahan komersil Rukokios
Pada periode tahun 2000 – 2010 terjadi peningkatan guna lahan pembangunan ruko dan kios sebesar 7400 m2 menjadi 10900 m2 5,04 dari luas lahan total, bahkan
saat survey lapangan terakhir sedang dilaksanakan pembangunan ruko bertingkat tiga oleh investor swasta pada koridor jalan tersebut yang telah mencapai pembangunan fisik
sebesar ± 60 . 3. Guna Lahan Sekolah
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan guna lahan pendidikan di kawasan ini selama periode waktu tahun 2000 - 2010 tidak ada penambahan sekolah baru, namun sekolah yang ada
tersebut umumnya melakukan penambahan bangunan gedungkelas baru di lahan milik sekolah yang masih ada di kawasan tersebut, mengingat semakin meningkatnya jumlah
murid yang bersekolah di sekolah-sekolah dimaksud, terutama sekolah unggulan yang menjadi favorit siswa untuk melanjutkan studi.
4. Rumah Ibadah Fasilitas rumah ibadah relatif tidak bertambah pada periode 2000 – 2010 kecuali
terjadinya perubahan luas bangunan rumah ibadah yang mengalami renovasi dan perluasan fisik bangunan.
Hal ini diakibatkan harga lahan di koridor jalan ini yang semakin meningkat sehingga pembangunan lebih untuk tujuan fungsi komersil dan pembangunan rumah
ibadah baru cenderung bertambah pada kawasan di luar koridor Jalan Melanthon Siregar yaitu di kawasan yang baru berkembang di belakang koridor jalan.
5. Tanah Kosong Perubahan alih fungsi tanah kosong menjadi settlement built up area cenderung
semakin cepat yang dibangun menjadi perumahan dan ruko fungsi komersil dan pada tahun 2010 terdapat tanah kosong sekitar 7000 m2 saja atau 3,24 , namun dari hasil
wawancara terhadap masyarakat yang berdomisili di sekitar kawasan tersebut bahwa lahan kosong dimaksud sudah dibeli pihak pengembang untuk dibangun ruko.
6. Lahan Pertanian
Universitas Sumatera Utara
Lahan pertanian adalah lahan yang mengalami konversi yang sangat tinggi di kawasan ini, baik yang menjadi perumahan dan fungsi komersil lainnya. Pada tahun
2000 luas lahan pertanian tinggal 19.100 m2 8.84 , dan bahkan pada kondisi terakhir tahun 2010 lahan pertanian di koridor ini sudah habis beralih fungsi menjadi settlement
built up area. Peralihan fungsi lahan pertanian ini terutama terjadi di kawasan yang berbatasan
langsung dengan Kabupaten Simalungun, namun pada koridor jalan yang berbatasan dengan pusat kota lahan pertanian sudah lama tidak ada merupakan kawasan terbangun
yang sudah lama ada terutama sebagai fungsi perumahan penduduk dan fungsi komersil.
7. Lahan Kesehatan Pada periode tahun 2000 - 2010 oleh oleh pihak swasta membangun klinik balai
pengobatan dengan luas lahan 2000 m2 0,93 di kawasan tersebut, dengan memanfaatkan lahan perumahan yang sudah ada, namun dialihfungsikan menjadi
fasilitas kesehatan masyarakat, dengan menyediakan ruang rawat inap, praktek dokter dan bidan.
8. Prasarana Jalan Karena intensitas pemakaian jalan oleh kendaraan umum dan pribadi yang
semakin tinggi terutama pada pada pagi dan siang hari ketika anak-anak sekolah pergi dan pulang sekolah, kawasan tersebut menjadi cenderung macet, sehingga pada periode
tahun 2000 – 2010 pemerintah memperlebar jalan tersebut menjadi 7,00 m dengan aspal hotmix, namun kondisi akhir-akhir ini sangat terasa lalu lintas di jalan tersebut juga
Universitas Sumatera Utara
sudah semakin padat, disebabkan disamping keberadaan sekolah dan kantor, jalan ini juga menghubungkan kota-kota Kecamatan di Kabupaten Simalungun bahkan sampai ke
kota Kisaran di Kabupaten Asahan. Pemakai kendaraan pribadi dari Pematangsiantar dan kawasan barat lainnya cenderung melalui jalan ini jika hendak ke Kisaran dan
sebaliknya. 9. Perkantoran
Pada periode tahun 2000 – 2010 telah dibangun Kantor Kelurahan Pematang Marihat, Kecamatan Siantar Marihat dengan luas lahan mencapai 4.000 m2, sehingga
luas total lahan perkantoran pemerintah pada koridor jalan ini mencapai 22.000 m2 10,18.
5.1.2. Karakteristik Bangunan building characteristics