Gambaran Lokasi Penelitian Rencana Tata Guna Lahan

Keterangan : Berdasarkan Perda Kota Pematangsiantar Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kecamatan Siantar Marimbun merupakan pemekaran Kecamatan Siantar Marihat, sementara penelitian ini pada frame waktu dua puluh tahun 1990-2010, maka untuk memudahkan dalam pengumpulan dan analisa data maka selanjutnya berbicara Kecamatan Siantar Marihat dalam penelitian ini berarti meliputi Kecamatan Siantar Marihat kecamatan induk dan Kecamatan Siantar Marimbun kecamatan pemekaran.

4.2.2. Batas-batas Administrasi

Kecamatan Siantar Marihat memiliki batas administrasi sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Siantar Selatan 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Siantar Timur 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Simalungun 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Simalungun

4.3. Gambaran Lokasi Penelitian

. Jalan Melanthon Siregar terletak di selatan kota Pematangsiantar merupakan jalan propinsi menghubungkan pusat kota Pematangsiantar dengan kota Kecamatan Tanah Jawa di Kabupaten Simalungun sampai ke BP. Mandoge dan Kisaran di Kabupaten Asahan. Panjang jalan Melanthon Siregar yang masuk wilayah administratif Kota Pematangsiantar adalah 2,10 km, kondisi jalan mulus aspal hotmix melintasi tiga Universitas Sumatera Utara kelurahan di Kecamatan Siantar Marihat yaitu Kelurahan Sukamaju, Kelurahan Sukaraja dan Kelurahan Pematang Marihat, yang merupakan kawasan-kawasan yang terletak di pinggiran kota Pematangsiantar yang mengalami proses urban sprawling yang cukup pesat. Pada awalnya penggunaan lahan sepanjang koridor Jalan Melanthon Siregar ini didominasi oleh lahan pertanian, tetapi kondisi eksisting saat ini koridor tersebut telah banyak berubah terutama perubahan guna lahan dari perumahan dan pertanian menjadi penggunaan lahan komersil dan non komersil. Penggunaan lahan komersil umumnya adalah bangunan ruko dan rumah kios antara lain berfungsi sebagai bank, toko Photo Copy, Percetakan dan ATK, Toko Sembako, Praktek Dokter, Klinik, bengkel, sedangkan penggunaan lahan non komersil adalah berupa fasilitas pendidikan sekolah, rumah ibadah, kantor pemerintah dan sebagainya. LOKASI PENELITIAN Gambar 4.4. Peta Lokasi Penelitian Sumber : Bappeda Kota P.Siantar Universitas Sumatera Utara Jl. M ela nt ho n S ire ga r Jl. Ba h K ora Jl. Ci sa da ne Jl . F ar el P as ar ib u Jl. M an gg a Gg . C en gk eh Jl. S ipa hu tar Jl. N ias Jl. N ias ke P u sa t K o ta P .S ia n ta r L egenda : Jalan Ruas Jalan Penelitian Perumahanpermukiman Ruko kios Pendidikan Rumah Ibadah Rencana jalan Kantor Tanah Kosong Kesehatan Pertanian Sungai Gambar 4.5. Gambar Ruas Jalan Melanthon Siregar Sumber : Bappeda Kota P.Siantar

4.4. Rencana Tata Guna Lahan

Rencana tata guna lahan sepanjang koridor Jalan Melanthon Siregar berdasarkan Recana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Pematangsiantar Tahun 2002 – 2011 dan Rencana Detail Kecamatan Siantar Marihat, diarahkan sebagai kawasan perumahan dan permukiman penduduk. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6. Rencana Tata Guna Lahan Sumber : Bappeda Kota P.Siantar Dari peta rencana tata guna lahan Kecamatan Siantar Marihat, warna biru menunjukkan bahwa sepanjang koridor Jalan Melanthon Siregar diperuntukkan penggunaan lahan untuk perumahan permukiman penduduk, sedangkan penggunaan lahan untuk pertanian dan rekreasi berdasarkan rencana Bagian Wilayah Kota BWK Kecamatan Siantar Marihat berada di belakang koridor Jalan Melanthon Siregar warna hijau, walaupun pada faktanya penggunaan lahan pertanian di kawasan tersebut telah banyak beralih fungsi menjadi lahan perumahan dan permukiman penduduk. Tabel 4.2. Rencana Pembagian Bagian Wilayah Kota BWK Universitas Sumatera Utara NAMA BWK RUANG LINGKUP WILAYAH LUAS HA FUNGSI BWK 1  Kec. Siantar Timur  Kec. Siantar Barat  Kec. Siantar Utara  Kec. Siantar Selatan 165 Pusat perdagangan, jasa komerial, dan pemerintahan BWK 2  Kec. Siantar Timur 172 Pusat perdagangan, jasa komersial, industri dan permukiman BWK 3  Kec. Siantar Selatan 207 Pusat permukiman BWK 4  Kec. Siantar Barat 297 Pusat permukiman BWK 5  Kec. Siantar Utara 411 Pusat perdagangan, jasa komersial, dan permukiman BWK 6  Kec. Siantar Martoba 4.163 Pusat pendidikan, industri, rekreasi, permukiman dan pertanian BWK 7  Kec. Siantar Marihat 2.582 Pusat pertanian, rekreasi, dan permukiman. Sumber : Bappeda Kota P.Siantar Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Aspek Fisik Spasial

Analisis aspek fisik spasial dengan melakukan kajian terhadap 3 tiga elemen morfologi kota di kawasan penelitian, yaitu : 1. Karakteristik pemanfaatan lahan land use characteristics 2. Karakteristik bangunan building characteristics 3. Karakteristik sirkulasi circulation characteristics

5.1.1. Karakteristik Pemanfaatan Lahan land use characteristics

Pengamatan proses urban sprawling dari aspek kenampakan fisik spasial di kawasan penelitian dikaji terhadap perubahan pemanfaatan guna lahan land use pada periode waktu tahun 1990 – 2010 20 tahun. Perkembangan penggunaan lahan selama pengamatan di kawasan penelitian di koridor Jalan Melanthon Siregar, Kecamatan Siantar Marihat disajikan dalam bentuk tabel, dan peta pola penggunaan lahan. Untuk maksud identifikasi bentuk lahan yang berkonotasi kekotaan, maka klasifikasi bentuk pemanfaatan lahan dapat diklasifikasikan ke dalam dua bentuk saja, yaitu bentuk pemanfaatan lahan non agraris dan bentuk pemanfaatan lahan agraris. Bentuk pemanfaatan lahan non agraris adalah bentuk pemanfaatan lahan yang diklasifikasikan sebagai settlement built up area yang berasosiasi dengan sektor Universitas Sumatera Utara