5.1.3. Karakteristik Sirkulasi Circulation Characteristics
Karakteristik yang juga digunakan untuk mengidentifikasi apakah kenampakan fisikal merupakan bagian dari daerah kekotaan adalah karakteristik sirkulasi. Secara
harafiah pengertian sirkulasi adalah peredaran dan sirkulasi dalam hal ini adalah berkaitan dengan peredaran barang, jasa dan informasi, namun yang ditekankan adalah
prasarana yang memfasilitasi peredaran tersebut yaitu jaringan transportasi dan telekomunikasi.
Dalam penelitian ini kajian terhadap karakteristik sirkulasi adalah meliputi kajian terhadap perubahan perkembangan jaringan transportasi berupa infrastruktur jalan
selama periode waktu tahun 1990-2010 dan trayek angkutan umum yang melintasi ruas Jalan Melanthon Siregar.
A. Perkembangan Jaringan Jalan Pada tahun 1990 lebar jalan Melanthon Siregar baru mencapai 5,00 m’, namun
kondisi eksisting saat ini tahun 2010 lebar jalan telah mencapai 7,00 m’ dengan kondisi jalan mulus di hotmix, status jalan ini adalah jalan provinsi di tangani oleh Dinas Jalan
dan Jembatan Provinsi Sumatera Utara. Terdapat 2 dua persimpangan jalan utama berupa simpang 4 empat yang
terdapat pada ruas jalan tersebut, yaitu Jalan Farel Pasaribu – Jalan Melanthon Siregar dan Jalan Bah Kora – Jalan Melanthon Siregar.
Sedangkan lalu lintas di Jalan Melanthon Siregar ini termasuk padat bahkan terkadang mengalami kemacetan terutama pada pagi dan sore hari. Ini tidaklah
mengherankan sebab pada koridor jalan ini terletak sekolah-sekolah favorit di Kota
Universitas Sumatera Utara
Pematangsiantar dengan jumlah murid yang mencapai ribuan orang yaitu SD, SMP dan SMA Khatolik Budi Mulia, dan lalu lintas dari dan menuju kota kecamatan Tanah Jawa
di Kabupaten Simalungun bahkan ke kota BP. Mandoge dan Kisaran di Kabupaten Asahan.
B. Perkembangan Trayek Angkutan Umum Perkembangan trayek layanan angkutan umum yang melintasi ruas Jalan
Melanthon Siregar cenderung semakin banyak dan bervariasi, pada periode sampai dengan tahun 1990 an angkutan umum yang beroperasi baru sebatas dilayani angkutan
kota angkot dan angkutan ke kota-kota di kecamatan wilayah Kabupaten Simalungun, namun pada periode pertengahan tahun 2000 jalan ini sudah dilalui bus AKDP melayani
trayek Medan – Pematangsiantar – Tanah Jawa Kabupaten Simalungun dan Medan – Pematangsiantar – BP. Mandoge Kabupaten Asahan.
Hal ini menunjukkan bahwa sirkulasi melalui angkutan umum dan penumpang pada ruas Jalan Melanthon Siregar yang semakin padat dan jarak trayek yang semakin
jauh serta jenis layanan angkutan yang semakin bervariasi.
Tabel 5.6. Nama Angkot dan Bus yang melintasi Jalan Melanthon Siregar
Universitas Sumatera Utara
Trayek - Tahun No. Nama
Bus 1990 - 2000
2000 – 2010 Keterangan
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. Siantar Bus
Intra GMSS
GOK Bayu
KUPJ Karya Agung
Kota – Marihat Kota – Marihat
P.Siantar-T.Jawa P.Siantar-T.Jawa
- -
- Kota – Marihat
Kota – Marihat P.Siantar-T.Jawa
P.Siantar-T.Jawa Medan-T.Jawa
Medan-Mandoge Medan-Mandoge
Angkot Angkot
Angdes Angdes
AKDP AKDP
AKDP Sumber : Dinas Perhubungan Kota P.Siantar
Universitas Sumatera Utara
Jl. M
ela nt
ho n
S ire
ga r
Jl. Ba
h K ora
Jl. Ci
sad an
e Jl
. F ar
el P
as ar
ib u
Jl. M
an gg
a
ke T an
ah Jaw
a - K
is ar
an
Gg . C
en gk
eh Jl.
S ip
ah ut
ar
Jl. N
ias Jl.
N ias
ke P
u sa
t K o
ta P
.S ia
n ta
r
L
egenda :
Jalan Ruas Jalan Penelitian
Perumahanpermukiman Ruko kios
Pendidikan Rumah Ibadah
Rencana jalan Kantor
Tanah Kosong Kesehatan
Pertanian Sungai
21
22
23
Keterangan Gambar : 21. Persimpangan Jalan Melanthon Siregar – Jalan Farel Pasaribu
22. Ruas Jalan Melanthon Siregar 23. Persimpangan Jalan Melanthon Siregar – Jalan Bah Kora
Gambar 5.10. Kondisi Sirkulasi Jalan Melanthon Siregar Sumber : Dokumentasi Survey Lapangan
5.2. Analisis Aspek Non Fisik
Universitas Sumatera Utara