2.3. Pemekaran Kota di Cileunyi – Bandung
Perkembangan suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh wilayah sekitarnya, terutama antara wilayah kota dengan wilayah pinggirannya. Demikian halnya dengan
Kecamatan Cileunyi yang merupakan wilayah pinggiran dari Kota Bandung. Salah satu pengaruh yang mulai jelas terlihat adalah terjadinya urban sprawl.
Untuk melihat sejauhmana terjadinya urban sprawl di Kecamatan Cileunyi, digunakan metode pendekatan studi melalui analisis deskriptif kualitatif. Analisis ini
digunakan untuk menilai indikator urban sprawl selama kurun waktu tahun 1990-2003, yaitu jumlah, kepadatan dan migrasi penduduk, mata pencaharian penduduk,
penggunaan lahan dan fasilitas umum perkotaan. Hasil akhir dari studi ini adalah gambaran mengenai proses terjadinya urban sprawl selama kurun waktu 1990-2003 dan
pengaruh urban sprawl terdahap struktur tata ruang wilayah Kecamatan Cileunyi. Dimana proses terjadinya urban sprawl di mulai sejak tahun 1997, terutama terlihat dari
jumlah dan kepadatan penduduk di setiap desa dan Kecamatan Cileunyi secara keseluruhan yang mengarah pada perubahan fungsi wilayah pedesaan menjadi kota
menengah dan menuju kota besar. Sedangkan pengaruh urban sprawl terhadap struktur tata ruang dapat dilihat dari 3 tiga struktur yaitu struktur fisik, kependudukan dan
ekonomi.
Pengaruh urban sprawl dari struktur fisik adalah terjadinya pola penyebaran permukiman yang semakin meluasmelebar ke samping kiri kanan jalur transportasi,
dengan kata lain terjadi pemusatan fasilitas umum perkotaan di nodes; bagian wilayah tertentu. Dari struktur kependudukan adalah terjadinya pola penyebaran penduduk
Universitas Sumatera Utara
diperlihatkan dengan penyebaran lahan terbangun permukiman yang semakin melebar ke samping kiri kanan jalan arteri. Sedangkan dari struktur ekonomi, pengaruh urban
sprawl adalah terjadinya perubahan pola kegiatan ekonomi penduduk ke arah non
pertanian. Hal ini terlihat dengan semakin berkurangnya penduduk yang bekerja di sektor pertanian dan meningkatnya penduduk yang bekerja di sektor non pertanian
pedagang, buruh industri dan jasa.
Dengan gambaran kondisi tersebut, lebih jauh pengaruh urban sprawl terhadap struktur tata ruang wilayah Kecamatan Cileunyi dapat merambah ke kawasan dengan
fungsi lindung. Untuk itu perlu ada upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung bekerja sama dengan Kota Bandung seperti pengendalian pemanfaatan ruang
sesuai fungsi kawasan, pengaturan pemberian ijin lokasi insentif dan disinsentif, pengaturan distribusi penduduk, pengelolaan wilayah pinggiran melalui sinkronisasi
kebijaksanaan, program dan kegiatan serta pengalihan sebagian pusat-pusat kegiatan perkotaan ke wilayah pinggiran. Rustiati 2007.
2.4. Dimensi Fisik Spasial dan Non Fisik