setiap sentra itu cukup beragam, misalnya itik Tegal bersosok lurus tegak dan itik alabio bentuk badannya agak miring Murtidjo,2002.
Data FAO Food and Agriculture Organi.Zation yang dikenal sebagai Domestic Animal Diversity Information System antara lain mencatat, Indonesia
sedikitnya memiliki 15 jenis itik. Kelima belas jenis itik tersebut, secara morfologis, dapat dibedakan berdasarkan wilayah atau daerah tempat
berkembangnya itik tersebut, sehingga muncul julukan itik alabio, itik bah, itik cirebon, itik tasikmalaya, itik tangerang, itik magelang, itik tegal, itik mojosari,
itik medan, itik lombok, itik porsea dari Sumatera Utara, dan itik begagan dari Sumatera Selatan. Linus Simanjuntak,2002.
a. Itik Bali
Itik Bali sering dijuluki sebagai itik penguin. Sosoknya hampir sama dengan itik jawa, tetapi lehernya lebih pendek dan bagian belakang tubuhnya
tidak begitu lebar. Warna bulunya lebih terang dibandingkan dengan itik Jawa. Ada tiga macam warna bulu itik Bali yang biasa ditemukan, yakni warna
sumbian menyerupai warna jerami padi, cemaning kombinasi warna hitam dan putih, dan selam gulai hitam seperti warna gula aren.
Itik Bali ada yang mempunyai ciri khas berupa jambul pada bagian kepalanya. Biasa terdapat pada itik bali yang berwarna putih. Penampilan itik
jambul cukup menarik, sehingga selain menjadi itik petelur, itik ini sering dimanfaatkan sebagai unggas bias. Produksi itik bali boleh dikatakan cukup
baik. Dalam satu tahun bisa menghasilkan telur sekitar 150 butir. Pada umumnya, cangkang telur itik bali berwarna putih, tetapi ada pula yang
Universitas Sumatera Utara
berwarna kebiruan. Itik ini mulai berproduksi setelah berumur 6 bulan. penyebaran itik ini meliputi Bali dan Lombok Samosir,2003.
b. Itik Magelang
Itik magelang yang warna bulu dominannya adalah kecoklatan mempunyai nama lain, yakni itik kalung. Disebut itik kalung karena terdapat
sekumpulan bulu yang berwarna putih melingkar di lehernya menyerupai kalung. Berdasarkan warna bulunya, itik yang berasal dari Magelang Tengah ini
terdiri dari Sembilan jenis, yakni jenis jawa, bosokan, jarakan, pelikan, putihan, gambiran, wiroko, irengan, dan kalung. Dari kesembilan jenis itu, jenis itik
kalung lebih dikenal. Hal ini disebabkan populasi itik kalung cukup banyak, warnanya seragam, dan produksi telurnya paling baik.Jenis itik magelang yang
paling popular adalah itik kalung, karena warna bulunya seragam dan produksi telurnya paling baik. Warna bulu itik magelang pada umumnya kecokelatan
dengan variasi dari cokelat muda hingga cokelat tua atau kehitaman. Pejantan kebanyakan berwarna cokelat mengilap dengan bulu di kepala dan lehernya
hitam. Di ekornya terdapat bulu-bulu yang tumbuh mencuat ke atas dan tampak kompak menyatu. Paruhnya hitam panjang dan melebar ke samping. Bentuk
badan terlihat langsing dan tegap. Jika berdiri seolah-olah membentuk sudut 60°. Sementara itu, itik betina memiliki kaki yang relatif lebih pendek dan
berwarna kehitaman. Penyebaran itik magelang meliputi daerah dengan ketinggian 100-500 m
di atas permukaan laut. Lingkungan yang disukai itik magelang berupa daerah dekat persawahan yang biasanya banyak mengandung air dan protein hewani,
seperti cacing dan siput. Itik ini mulai berproduksi saat berumur 6 bulan, dengan
Universitas Sumatera Utara
kemampuan produksi rata-rata 150 – 160 butirekortahun. Dilihat dari tingkat produktivitasnya, itik ini tergolong petelur yang potensial. Kerabang atau
cangkang telur tebal dan berwarna hijau kebiruan. Kendall berbobot sekitar 1,6- 2 kg, itik ini kurang pas dijadikan itik pedaging karena pertumbuhan berat
badannya yang tergolong lambat Shane,2003.
c. Itik Tegal