Biaya produksi usaha ternak Penerimaan usaha ternak itik

- Menjaga kebersihan makanan dan hindari makanan basisudah membusuk dan tercemar. - Makanan harus bersih dan baru atau kalau hijauan yang masih segar. - Menjaga kebersihan kandang serta makanan dan minum. - Mengisolasi atu memisahkan itik yang sedang sakit.

2. Pendapatan Usaha Ternak Itik

Pendapatan usaha yang diperoleh dari ternak itik adalah selisih antara total penerimaan usaha ternak itik dengan total biaya produksi yang dikeluarkan peternak selama proses usaha pemeliharaan atau kegiatan budidaya ternak itik tersebut.

a. Biaya produksi usaha ternak

Biaya produksi dalam pengelolaan usaha ternak itik meliputi biaya penyusutan, biaya pemeliharaan, dan biaya tambahan. Biaya penyusutan terdiri dari biaya penyusutan kandang dan penyusutan peralatan. Biaya pemeliharaan terdiri dari biaya tenaga kerja Tenaga Kerja Dalam Keluarga dan Luar Keluarga, namun di daerah penelitian peternak hanya menggunakan tenaga kerja dalam keluarga, kemudian biaya tambahan seperti biaya listrik. Biaya - biaya produksi yang dikeluarkan oleh peternak dapat dilihat pada Tabel 7 berikut. Tabel 7. Rata – rata biaya produksi usaha ternak itik Rptahunpeternak No. Uraian Biaya - biaya produksi Rp Persentase 1 Biaya penyusutan - Kandang 144.771 6.77 Universitas Sumatera Utara - Alat – alat 166.700 7.80 2 Biaya pemeliharaan - Tenaga Kerja 1.440.000 67.40 3 Biaya tambahan - Listrik 384.975 18.01 Total biaya produksi 2.136.446 100 Sumber : Data di olah dari lampiran 5 - 7 Rataan biaya produksi pada usaha ternak itik per peternak pertahun mencakup biaya penyusutan kandang sebesar Rp.144.771 atau 6.77 dari seluruh total biaya produksi, dan biaya penyusutan peralatan sebesar Rp.166.700 atau 7.80 dari seluruh total biaya produksi, kemudian biaya pemeliharaan yang terdiri dari biaya TKDK Tenaga Kerja Dalam Keluarga sebesar Rp.1.440.000 atau 67.40 dari total biaya produksi usaha ternak itik.Biaya tenaga kerja dalam usaha ternak itik tersebut termasuk biaya produktif tidak tunai karena tidak dibayar langsung namun diperhitungkan sebagai biaya produktif dalam menganalisis pendapatan bersih usaha ternak itik. Biaya – biaya tambahan lain yang terdiri dari biaya listrik sebesar Rp.384.975 atau 18.01 dari total biaya produksi. Rata – rata total biaya produksi usaha ternak itik tersebut sebesar Rp.2.136.446

b. Penerimaan usaha ternak itik

Penerimaan adalah penjumlah dari penjualan telur itik, dan hasil penjualan ternak itik dalam satu proses produksi ternak itik tersebut selama satu tahun. Rataan penerimaan usaha ternak itik yang diperoleh peternak dapat dilihat pada Tabel 8 berikut. Tabel 8. Rata – rata penerimaan pada usaha ternak itik pada daerah penelitian Rptahunpeternak Universitas Sumatera Utara No Uraian Jumlah penerimaan Rp 1 Penjualan telur itik 8.250.413 2 Penjualan itik dewasa 1.061.450 Total penerimaan 9.311.863 Sumber : Data di olah dari lampiran 8 - 9 Rataan penjualan telur itik sebesar Rp. 8.250.413 pertahun, serta rataan penerimaan yang diperoleh dari penjualan itik dewasa adalah sebesar Rp.1.061.450 pertahun. Peternak menjual telur itik ke pasar atau menjualnya langsung ke penduduk sekitar, dengan harga sebesar Rp.1200-1500 per butirnya.Rataan total penerimaan peternak itik dari usaha ternak itik adalah Rp. 9.311.863 pertahun per peternak.

c. Pendapatan usaha ternak Itik