Populasi Penelitian Sampel Penelitian

38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Arikunto, 2002:108. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2008:80. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pati. Berdasarkan data yang diperoleh dari Tata Usaha sekolah pada saat melakukan survey pendahuluan, diketahui jumlah siswa kelas XI SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pati sebanyak 1.594 siswa.

3.2. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto 2002:109, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono, 2008:81 sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif mewakili. Perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 10. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 90 terhadap populasi. Jika jumlah populasi sebanyak 1.594 siswa, dengan taraf kesalahan 10, maka sampelnya sebanyak 232. Hal ini sesuai dengan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu Sugiyono, 2008:87 Lihat Lampiran 13 : 182 . Adapun teknik penetapan sampel menggunakan sampel kelompok atau Cluster sample dan Propotional Random Sampling. Sampel kelompok digunakan untuk menentukan jumlah SMA Swasta yang siswanya menjadi obyek dalam penelitian ini. Sebenarnya jumlah SMA Swasta di Kabupaten Pati lebih dari 3 sekolah, tetapi karena alasan agar terjadi keseimbangan antara jumlah SMA Swasta dan SMA Negeri yang hanya berjumlah 3 sekolah, maka SMA Swasta yang digunakan dalam penelitian ini juga berjumlah 3 sekolah yaitu SMA Nasional, SMA BOPKRI, dan SMA I Tuan Sokolangu. Teknik pengambilan sampel proporsi atau sampel imbangan ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata atau wilayah. Ada kalanya banyaknya subjek yang terdapat pada setiap strata atau setiap wilayah tidak sama. Oleh karena itu untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing strata atau wilayah. Arikunto, 2002:116. Teknik ini digunakan untuk mengetahui jumlah sampel siswa yang akan digunakan dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Sebaran Populasi Jumlah Siswa Kelas XI SMA Negeri dan Swasta di Setiap Sekolah Nama Sekolah Populasi Sampel SMA N I 401 58 SMA N 2 315 46 SMA N 3 318 46 SMA Nasional 383 56 SMA BOPKRI 54 8 SMA I Tuan Sokolangu 123 18 Jumlah 1594 232 Sumber: Data sekunder Tata Usaha Sekolah SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pati Contoh perhitungan sampel: Populasi siswa SMA N 1 sebanyak 401 dengan populasi dari seluruh sekolah 1.594 dan dengan jumlah sampel keseluruhan 232, maka sampel di SMA N 1 Pati: 401 × 232 = 58 siswa 1594

3.3. Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SISWA KELAS XI SMAN 1 SIMEULUE CUT

1 15 1

PENGARUH MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI, KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KEPUTUSAN SISWA MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA JURUSAN EKONOMI KELAS XII DI

3 28 146

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 6 31

PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANGTUA DAN PENDIDIKAN ORANGTUA TERHADAP MOTIVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GAROGA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 26

PENGARUH PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Prestasi Belajar Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA

0 2 15

PENGARUH KONDISI SOSIAL DAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 10 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 32

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Gir

0 1 13

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 P

0 0 16

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 P

1 4 13

Pengaruh Kondisi Sosial dan Kondisi Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas III SMA PGRI I Kebumen Tahun Ajaran 2005/2006.

0 0 3