Metode Analisis Data METODE PENELITIAN

X = jumlah skor N = jumlah responden Arikunto, 2002:171 Teknik untuk menguji reliabilitas dalan penelitian ini adalah rumus Alpha dipadukan dengan rumus korelasi Product Moment. Jika r xy sudah diperoleh, maka hasil perhitungan dimasukkan ke dalam rumus Alpha. Selanjutnya hasil uji reliabilitas angket penelitian dikonsultasikan dengan harga r Product Moment pada taraf signifikansi 5. Jika harga r 11 maka instrument dikatakan reliabel, dan sebaliknya jika harga r 11 , maka dikatakan instrument tidak reliabel.

3.6. Metode Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Menurut Sugiyono 2008:147, statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Dalam statistik deskriptif ini, akan dikemukakan cara-cara penyajian data, dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi; grafik garis maupun batang; diagram lingkaran; piktogram; penjelasan kelompok melalui modus, median, mean, dan variasi kelompok melalui rentang dan simpangan baku. Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendiskripsikan data pada instrumen kondisi sosial dan ekonomi orang tua serta motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Perhitungan yang digunakan untuk mengetahui tingkat persentase skor jawaban dari masing- masing siswa yang diambil sampel ditulis dengan rumus sebagai berikut: = X 100 Keterangan: n = nilai yang diperoleh N = nilai total = tingkat keberhasilan yang dicapai Ali, 1993: 184 Adapun langkah-langkah menggunakan rumus deskriptif adalah sebagai berikut: a. Menghitung skor maksimum dengan cara mengalikan jumlah responden dengan skor maksimum = 232 x 5 = 1160 b. Menghitung skor minimum dengan cara mengalikan jumlah responden dengan skor minimum = 232 x 1 = 232 c. Menghitung persentase maksimum dengan cara jumlah skor maksimum dikalikan 100 = 100 d. Menghitung persentase minimum dengan cara jumlah skor minimum dibagi dengan jumlah skor maksimum dikalikan 100 = = 20 e. Rentang persentase = 100 - 20 = 80 f. Interval kelas persentase = = 16 Tabel 3.5 kriteria kondisi sosial orang tua Skala Interval 84 skor 100 Sangat baik 68 skor 84 Baik 52 skor 68 Cukup baik 36 skor 52 Kurang baik 20 skor 36 Sangat kurang baik Tabel 3.6 kriteria tingkat pendidikan orang tua Skala Interval 84 skor 100 Sangat tinggi 68 skor 84 Tinggi 52 skor 68 Menengah 36 skor 52 Rendah 20 skor 36 Sangat rendah Tabel 3.7 kriteria kondisi lingkungan tempat tinggal Skala Interval 84 skor 100 Sangat baik 68 skor 84 Baik 52 skor 68 Cukup baik 36 skor 52 Kurang baik 20 skor 36 Sangat kurang baik Tabel 3.8 kriteria kondisi ekonomi orang tua Skala Interval 84 skor 100 Sangat baik 68 skor 84 Baik 52 skor 68 Cukup baik 36 skor 52 Kurang baik 20 skor 36 Sangat kurang baik Tabel 3.9 kriteria tingkat pendapatan orang tua Skala Interval 84 skor 100 Sangat tinggi 68 skor 84 Tinggi 52 skor 68 Sedang 36 skor 52 Rendah 20 skor 36 Sangat rendah Tabel 3.10 kriteria tingkat pengeluaran dan pemenuhan kebutuhan Skala Interval 84 skor 100 Sangat besar 68 skor 84 Besar 52 skor 68 Sedang 36 skor 52 Rendah 20 skor 36 Sangat rendah Tabel 3.11 kriteria motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi Skala Interval 84 skor 100 Sangat tinggi 68 skor 84 Tinggi 52 skor 68 Sedang 36 skor 52 Rendah 20 skor 36 Sangat rendah Tabel 3.12 kriteria motivasi intrinsik Skala Interval 84 skor 100 Sangat tinggi 68 skor 84 Tinggi 52 skor 68 Sedang 36 skor 52 Rendah 20 skor 36 Sangat rendah Tabel 3.13 kriteria motivasi ekstrinsik Skala Interval 84 skor 100 Sangat tinggi 68 skor 84 Tinggi 52 skor 68 Sedang 36 skor 52 Rendah 20 skor 36 Sangat rendah 2. Uji Prasyarat Analisis Regresi a. Uji normalitas data Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel terikat dan bebas mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Menguji normalitas data salah satu cara yang digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data kesungguhanya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2006:110. b. Uji linieritas regresi Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan Priyatno, 2008:36. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linier. Jika data berbentuk linier, maka penggunaan analisis regresi linier pada pengujian hipotesis dapat dipertanggungjawabkan akan tetapi jika tidak linier, maka harus digunakan analisis regresi non linier. Uji linieritas garis regresi data kondisi sosial dan ekonomi orang tua dan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi menggunakan bantuan program SPSS for windows release 15. c. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi linier berganda yang digunakan dalam menganalisa penelitian ini memenuhi asumsi klasik atau tidak. Dalam penelitian ini ada 2 uji asumsi klasik adalah: 1 Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas, yaitu adanya hubungan linier antar variabel independen dalam model regresi. Deteksi adanya multikolinieritas dapat dipergunakan nilai VIF varian infalactioan factor, bila nilai VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel bebas lainnya Priyatno, 2008:39. 2 Uji Heteroskedaskisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menganalisisnya dapat dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot melalui SPSS. Model yang tidak terjadi heteroskedaskisitas memiliki grafik scatter plot dengan pola titik yang menyebar di atas dan di bawah angka nol sumbu Y Ghozali, 2006:105. 3. Analisis Regresi Berganda Langkah-langkah didalam analisis regresi berganda adalah sebagai berikut: a. Mencari Persamaan Regresi Untuk persamaan regresi ganda digunakan rumus: Y = bo + X1 + X2 Dimana: b 1 = 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 x x x x y x x x y x x          b 2 = 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 x x x x y x x x y x x          bo = – 1 - 2 Sudjana, 1996:349 b. Menguji Keberartian Persamaan Regresi Ganda Untuk menguji keberartian persamaan regresi ganda digunakan rumus: F = Dimana: KT reg = KT res = JK reg = y + ∑ y JK res = ∑ - JK reg Sudjana, 1996:355 Persamaan regresi tersebut signifikan apabila dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = N- k – 1. c. Menentukan Koefisien Korelasi Ganda Untuk menentukan koefisien korelasi ganda digunakan rumus: R = 2 y JK reg  d. Menentukan Koefisien Korelasi Parsial Untuk menentukan koefisien korelasi parsial antara dengan Y apabila Dikontrol digunakan rumus: r 12 y = 1 1 2 12 2 2 12 2 1 r r r r r y y y    Untuk menguji keberartiannya digunakan rumus: t = 2 12 3 12 1 y n y r r   Koefisien korelasi tersebut signifikan apabila dengan dk=N-3. Untuk menetukan koefien korelasi parsial antara dengan Y apabila dikontrol digunakan rumus: r 1 , 2 y = 1 1 2 12 2 1 12 1 2 r r r r r y y y    Untuk menguji keberartiannya digunakan rumus: t = 2 21 3 21 1 y n y r r   Koefisien korelasi tersebut signifikan apabila dengan dk=N-3. 4. Uji ANOVA Langkah-langkah uji ANOVA sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis Ho: Tidak ada perbedaan antara rata-rata motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi SMA Negeri dan SMA Swasta Ha: Ada perbedaan antara rata-rata motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi SMA Negeri dan SMA Swasta b. Menentukan tingkat signifikasi Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikasi a = 5. c. Kriteria pengujian Ho diterima jika nilai signifikasi 0.05 Ho ditolak jika nilai signifikasi 0.05 d. Membandingkan nilai signifikasi e. Kesimpulan 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pati sebanyak 232 responden yang terdiri dari siswa SMA Negeri sejumlah 150 orang dan siswa SMA Swasta sejumlah 82 orang. SMA Negeri yang menjadi obyek dalam penelitian ini merupakan sekolah-sekolah pilihan yang inputnya berasal dari siswa-siswa yang mempunyai kemampuan menengah ke atas dengan kondisi sosial dan ekonomi yang sangat baik. Berbeda dengan SMA Negeri, SMA Swasta yang menjadi obyek dalam penelitian ini merupakan sekolah- sekolah pinggiran yang inputnya berasal dari siswa yang mempunyai kemampuan rendah dan siswa dengan tingkat perekonomian kurang baik karena biaya yang digunakan untuk sekolah di SMA Swasta lebih murah dibandingkan dengan di SMA Negeri.

4.1.2 Analisis Deskriptif

Gambaran dari masing-masing variabel dalam penelitian ini yaitu kondisi sosial, kondisi ekonomi orang tua dan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pati dapat dilakukan dengan analisis deskriptif seperti ini:

4.1.2.1 Kondisi Sosial Orang Tua

Gambaran kondisi sosial orang tua pada siswa kelas XI SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pati berdasarkan jawaban angket dari masing-masing responden diperoleh hasil seperti disajikan pada tabel berikut:

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SISWA KELAS XI SMAN 1 SIMEULUE CUT

1 15 1

PENGARUH MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI, KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KEPUTUSAN SISWA MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA JURUSAN EKONOMI KELAS XII DI

3 28 146

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA SWASTA PERSIAPAN STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 6 31

PENGARUH KONDISI EKONOMI ORANGTUA DAN PENDIDIKAN ORANGTUA TERHADAP MOTIVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GAROGA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 2 26

PENGARUH PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Prestasi Belajar Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA

0 2 15

PENGARUH KONDISI SOSIAL DAN KONDISI EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 10 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 32

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Gir

0 1 13

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 P

0 0 16

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 P

1 4 13

Pengaruh Kondisi Sosial dan Kondisi Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas III SMA PGRI I Kebumen Tahun Ajaran 2005/2006.

0 0 3