Pengujian Hipotesis .1 Analisis Regresi Berganda
4.1.6 Pengujian Hipotesis 4.1.6.1 Analisis Regresi Berganda
Pengaruh kondisi sosial dan kondisi ekonomi terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri dan Swasta dapat dilihat dari analisis
regresi ganda yang meliputi uji parsial dan uji simultan. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier ganda dengan menggunakan program komputasi SPSS for windows release 15
diperoleh hasil perhitungan seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.21 Analisis Regresi
Dari tabel 4.21 diatas menunjukkan bahwa persamaan regresi berganda yang diperoleh dari hasil analisis yaitu
Ŷ = 17,438+ 0,409X
1
+ 0,140X
2.
Dari persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut: 1.
Konstanta = 17,438 Jika variabel kondisi sosial dan ekonomi orang tua = 0, maka motivasi melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pati nilainya adalah 17,438.
2. Koefisien X
1
= 0,409 Jika kondisi sosial orang tua mengalami peningkatan sebesar 1 satu point sementara kondisi
ekonomi orang tua dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan motivasi melanjutkan
Coefficients
a
17.438 1.565
11.141 .000
.409 .080
.325 5.132
.000 .414
.321 .300
.853 1.172
.140 .038
.231 3.650
.000 .356
.234 .213
.853 1.172
Constant kondisi sosial
kondisi ekonomi Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Zero-order Partial
Part Correlations
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi a.
pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pati sebesar 0,409.
3. Koefisien X
2
= 0,140 Jika kondisi ekonomi orang tua meningkat 1 satu point sementara kondisi social orang tua
dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pati sebesar
0,140. 4.
Selanjutnya sebagai contoh adalah responden ke dua yang diketahui kondisi sosial X
1
sebesar 22, kondisi ekonomi X
2
sebesar 22, dan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi hasil pengamatan Y sebesar 31 serta jumlah motivasi melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi hasil prediksi Ŷ di peroleh skor 29,516. Berdasarkan hasil
tersebut dapat diketahui tingkat kesalahan e dimana Y- Ŷ=e, maka diperoleh skor 31 –
29,516 = 1.484. Dalam rangka pengujian hipotesis yang telah diajukan dilakukan dengan menggunakan
alat uji statistik yaitu pengujian secara simultan uji F dan secara parsial uji t, diperoleh hasil sebagai berikut:
1.1.6.1.1 Pengujian Hipotesis Secara Simultan Uji F
Pengujian hipotesis secara simultan dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kondisi sosial dan ekonomi orang tua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. Dalam pengujian secara simultan ini digunakan uji F, dengan kaidah Ha diterima jika p value 0,05.
Tabel 4.22 Hasil Analisis Regresi Secara Simultan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan perhitungan analisis regresi berganda menggunakan SPSS for Windows release 15 diperoleh F
hitung
= 31,665 dengan nilai signifikasi
0,000. Karena nilai signifikasi kurang dari 0,05, maka Ha 1 diterima yang berarti ada pengaruh
signifikan antara kondisi sosial dan ekonomi orang tua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pati.
Derajat hubungan antara kondisi sosial dan kondisi ekonomi orang tua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada SMA Negeri dan Swasta secara bersama-sama
atau simultan dapat diketahui dari harga koefisien korelasi secara simultan R. Dari hasil analisis data diperoleh haraga koefisien korelasi secara simultan sebesar 0,465. Besarnya
kontribusi kondisi sosial dan kondisi ekonomi terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada SMA Negeri dan Swasta secara simultan diketahui dari harga koefisien
determinasi R
2
yaitu sebesar 21,7. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi sosial dan kondisi ekonomi orang tua secara bersama-sama mempengaruhi motivasi melanjutkan
Model Summary
b
.465
a
.217 .210
4.088 .217
31.665 2
229 .000
1.711 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate R Square
Change F Change
df1 df2
Sig. F Change Change Statistics
Durbin- Watson
Predictors: Constant, kondisi ekonomi, kondisi sosial a.
Dependent Variable: motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi b.
ANOVA
b
1058.428 2
529.214 31.665
.000
a
3827.223 229
16.713 4885.651
231 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, kondisi ekonomi, kondisi sosial a.
Dependent Variable: motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi b.
pendidikan ke perguruan tinggi pada SMA Negeri dan Swasta sebesar 21,7 dan sisanya 78,3 dipengaruhi oleh faktor –faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
1.1.6.1.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji t
Pengujian hipotesis secara parsial ini dimaksudkan untuk menguji keberartian pengaruh dari masing-masing variabel bebas yaitu kondisi sosial orang tua X1 dan kondisi ekonomi orang tua
X2 terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi Y. Pengujian secara parsial ini menggunakan uji t dengan kaidah Ha diterima jika p value 0,05 atau jika
menggunakan penentuan nilai kritis
t
hitung
t
tabel.
a. Pengaruh Kondisi Sosial Orang Tua terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke
Perguruan Tinggi Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.21 menunjukkan bahwa untuk variabel
kondisi sosial orang tua diperoleh
t
hitung
= 5,132 dengan nilai signifikansi 0,000. Karena nilai
signifikasi kurang dari 0,05, maka Ha 2 diterima yang berarti ada pengaruh signifikan
kondisi sosial orang tua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pati.
b. Pengaruh Kondisi Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke
Perguruan Tinggi Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.21 menunjukkan bahwa untuk variabel
kondisi ekonomi orang tua diperoleh
t
hitung
= 3,650 dengan nilai signifikansi 0,000. Karena
nilai signifikasi kurang dari 0,05, maka Ha 3 diterima yang berarti ada pengaruh signifikan
kondisi ekonomi orang tua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pati.
Hubungan antara kondisi sosial dan kondisi ekonomi dengan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pati
diketahui dari harga koefisien korelasi secara parsial r. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program komputasi SPSS for Windows release 15 seperti terangkum pada tabel
4.21 diperoleh koefisien korelasi parsial antara kondisi sosial dengan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada SMA Negeri dan Swasta sebesar 0,321 dan koefisien
korelasi parsial antara kondisi ekonomi dengan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada SMA Negeri dan Swasta sebesar 0,234.
Besarnya kontribusi masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat diketahui dari besarnya koefisien determinasi secara parsial
2 r
dari masing-masing variabel tersebut. Besarnya kontribusi kondisi sosial terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi pada SMA Negeri dan Swasta sebesar 0,321
2
atau 10,3 dan besarnya kontribusi kondisi ekonomi terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada SMA
Negeri dan Swasta sebesar 0,234
2
atau 5,5 .
1.1.6.2.Uji ANOVA
Perbedaan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI antara SMA Negeri dan Swasta dapat dilihat dari uji ANOVA. Berdasarkan hasil perhitungan uji
ANOVA dengan menggunakan program komputasi SPSS for windows release 15 diperoleh hasil perhitungan seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.23 Hasil Uji ANOVA
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan perhitungan uji ANOVA menggunakan SPSS for Windows release 15 diperoleh F
hitung
= 34,661 dengan nilai signifikasi 0,000. Karena
nilai signifikasi kurang dari 0,05, maka Ha 4 diterima yang berarti terdapat perbedaan motivasi
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XI antara SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Pati.