hubungan yang lama. Larangan untuk bertemu dan agar penutur berpisah dengan pasangan lesbi seperti padakutipan.”... salah satu jalan yang paling baik adalah
berpisah”.
4.2 Jenis Implikatur, Praanggapan, dan Perikutan dalam Rubrik Konsultasi Seks dan Kejiwaan Pada Tabloid Nyata.
Implikatur dikategorikan dalam jenis tuturan yang melanggar prinsip percakapan. Dalam implikatur terdapat maksud ujaran penutur, yaitu tuturan yang
disampaikan penutur perlu penjelasan yang lebih rinci agar makna ujaran makin jelas. Adapun praanggapan merupakan jenis tuturan yang memerlukan
pemahaman yang sama antara penutur dengan mitra tutur, sehingga menghasilkan maksud dengan dasar yang sama sebagai simpulan tuturan. Sedangkan entailment
perikutan merupakan konsekwensi logis dari sebuah tuturan, maksudnya apa yang dituturkan penutur dengan mitra tutur diterima dengan akal sehat manusia.
4.2.1 Implikatur
Percakapan yang mengandung proporsi tersirat dinamakan implikatur.Implikatur memiliki fungsi pragmatis terselubung yang keberadaannya
terimplikasi dari tuturan yang sebenarnya. Keseluruhan fungsi pragmatis implikatur dikategorikan menjadai lima, yaitu 1 menyatakan, melaporkan,
menunjukan, menyebutkan; 2 menyuruh, memohon, menuntut, menyarankan, menantang; 3 memuji mengucapkan terima kasih, mengkritik, mengeluh; 4
berjanji, bersumpah, mengancam; dan 5 memutuskan, membatalkan, melarang,
mengizinkan, dan memberi maaf. Tuturan Implikatur sesuai dengan data penelitian rubrik konsultasi seks dan kejiwaan pada tabloid Nyata dikaji pada
bagian pembahasan berikut ini.
Penggalan wacana 67 berikut ini mengandung implikatur melaporkan. 67 JUDUL :
TAK MENGGELUARKAN
DARAH Tuturan
: “... Dulu saat saya pacaran pernah melakukan hubungan Tidak hanya itusaya mudah sekali terangsang olehnya
walaupun belum bersentuhan...” data 18
Implikatur pada tuturan penggalan wacana 68 “pernah melakukan hubungan”
memiliki maksud pernah melakukan hubungan badan selayaknya suami istri. Padahal hubungan badan di luar nikah sangat dilarang agama manapun dan
dilarang dalam norma masyarakat. Implikatur
menyatakan terkandung di dalam penggalan wacana berikut. 68 JUDUL :
ADA YANG
MENGGANJAL Tuturan
: “... Dan sehabis melakukan itu vagina saya terasa sakit sekali ...”
data 21 Implikatur “melakukan itu” memiliki maksud telah melakukan hubungan seks,
karena tuturan pada penggalan wacana 68 berhubungan dengan vagina yang merupakan alat kelamin wanita.
Penggalan wacana 69 berikut ini mengandung implikatur mengeluh. 69 JUDUL :
SELALU KELUAR
Tuturan : “... sudah menikah selama 5 bulan tetapi belum juga hamil.”
data 32 Tuturan pada penggalan wacana 69 mengandung maksud bahwa kehamilan
terjadi akibat dari hubungan seks suami istri atau pasangan yang telah menikah. Nanun pada tuturan penggalan wacana 69 “sudah menikah selama 5 bulan
tetapi belum juga hamil” merupakan implikatur dari mengapa belum juga hamil? Karena pada umumnya orang yang telah menikah pasti melakukan
hubungan seks agar mendapat keturunan. Sedangkan penutur penanya rubrik telah menikah 5 bulan tetapi belum juga hamil.
Implikatur menyatakan juga terkandung di dalam penggalan wacana
berikut. 70
JUDUL : SUKA DENGAN SESAMA JENIS
Tuturan : “... dan sayapun kurang percaya diri, karena hartaku yang
paling berharga sudah hilang.”
data 36 Tuturan pada penggalan wacana 70 “harta yang paling berharga” memiliki
maksud keperawanan yang dimiliki oleh seorang wanita, seharusnya dipersembahkan hanya untuk suami. Namun apa yang telah dialami penutur telah
menjadi seorang lesbi telah membuatnya kehilagan keperawanan, sehingga penuturpenanya rubrik merasa tiddak percaya diri.
Implikatur menyatakan juga terkandung di dalam penggalan wacana 71
berikut. 74 JUDUL
: LOYO SEBELUM BERTARUNG Tuturan
: “,,, sudah sebulan ini kami mengalami sedikit masalah Mr. P suami saya, loyo sebelum bertarung.”
data 50 Tuturan pada penggalan wacana 71“Mr. P suami saya loyo sebelum bertarung”
memiliki maksud alat kelamin suami penutur penis telah mengalami ejakulasi dini sebelum terjadi hubungan seks, sehingga penutur penanya rubrik merasa
mengalami masalah dalam hubungan seks.
4.2.2 Praanggapan