Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri |      127 126       | Kelas VIII SMP
Renungan ayat
“Biar mempunyai kepandaian sebagai Pangeran Zhou, bila ia sombong dan tamak, sesungguhnya belum patut di pandang.” Lunyu VIII: 11
“Seorang susilawan itu berwibawa agung tetapi idak congkak, seorang rendah budi itu congkak tetapi idak berwibawa.” Lunyu  XIII: 26
“Cakap tetapi suka bertanya kepada yang idak cakap; berpengetahuan luas, tetapi suka  bertanya  kepada  yang  kurang  pengetahuan;  berkepandaian  tetapi  kelihatan
idak pandai; berisi tetapi tampak kosong; idak mendendam atas perbuatan orang lain;  dahulu  aku  mempunyai  seorang  teman  yang  dapat  melakukan  itu.  Zengzi
hendak menyebutkan tentang Yan Hui.” Lunyu VIII: 5 “Seorang  Junzi  idak  mau  berebut,  kalau  berebut  itu  hanya  pada  saat  berlomba
memanah. Mereka menghormat dengan cara Yi, lalu naik ke panggung dan berlomba kemudian  turun  yang  kalah  meminum  anggur.  Meskipun  berebut  tetap  seorang
Junzi
.” Lunyu III: 7
C. Menegakkan Jasa
1. Memaknai Hidup
Hidup  manusia  di  atas  dunia  ini    adalah  mengemban  Firman  Suci  Tuhan, yaitu untuk
menegakkan nilai-nilai luhur kemanusiaan kita, menembangkan kebajikan.  Hal  itu  mengandung  makna  bahwa  kita  memiliki  nilai  posiif
terhadap masyarakat dan lingkungan di mana kita hidup. Kita wajib untuk senaniasa berusaha dapat berbuat untuk orang lain, seperi diajarkan Nabi
Kongzi,  ”Orang  yang  mengutamakan  nama  baik  akan  berbuat  banyak  bagi orang lain, orang yang idak mengutamakan nama baik akan berbuat banyak
bagi diri sendiri.” ”Seorang Junzi idak hanya khawair setelah mai namanya idak disebut-
sebut lagi.” Lunyu XV: 20 Ayat di atas  menekankan bahwa menjadi kewajiban semua orang untuk
memaknai hidupnya di atas dunia ini. Inilah perwujudan dari satya kepada Tuhan, dan perwujudan cintanya terhadap sesama manusia.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri |      129 128       | Kelas VIII SMP
Renungan ayat
”Ketajaman  mata  Li Lou  dan  keterampilan  Gong Shuzi  bila  idak  dibantu  dengan jangka dan penyiku, idak akan dapat melukis segi tempat dan lingkaran. Ketajaman
pendengaran Shi Kuang itu, bila tanpa pengukur nada, idak akan dapat menetapkan pancanada itu.” Mengzi IV A: 1
”Kalau  diri  sendiri  idak  dapat  menempuh  Jalan  Suci,  anak  istri  pun  idak  mau menempuhnya. Menyuruh orang, kalau idak berlandas Jalan Suci, biarpun anak istri
sendiri idak akan mau melaksanakan.” Mengzi VII B: 9
”Seorang  yang  dapat  bersikap  tengah,  hendaklah  membimbing  orang  yang  idak dapat  bersikap  tengah.  Yang  pandai  hendaklah  membimbing  yang  idak  pandai.
Demikianlah  orang  akan  merasa    bahagia  mempunyai  ayah  atau  kakak  yang bijaksana.” Mengzi IV B: 7
”Tuhan Yang Maha Esa menjelmakan rakyat, menitahkan agar yang mengeri lebih dahulu menyadarkan yang belum mengeri; yang  insyaf lebih dahulu menyadarkan
yang belum insyaf. Aku adalah rakyat Tuhan Yang Maha Esa yang insyaf lebih dahulu, maka kewajibankulah dengan Jalan Suci itu menyadarkan rakyat. Kalau bukan aku
yang harus menyadarkan, siapakah pula harus diwajibkan? Mengzi. V A: 7
”Seorang  Junzi  melakukan  pekerjaan  lebih  dahulu,  dan  selanjutnya  kata-katanya disesuaikan.” Lunyu II: 13
”Seorang yang berperi cinta kasih rela menderita lebih dahulu dan membelakangkan keuntungan.” Lunyu VI: 22
”Kebajikan itulah yang pokok dan harta itulah yang ujung. Bila mengabaikan yang pokok  dan  mengutamakan  yang  ujung,  inilah  meneladani  rakyat  untuk  berebut.”
Daxue X: 78
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri |      129 128       | Kelas VIII SMP
D. Mengeri Orang Lain Zhi Ren