Sebagai manusia adakah aku berlaku idak satya Bergaul adakah aku idak dapat dipercaya

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 105 104 | Kelas VIII SMP Nabi bersabda, “Kalau iada atas hal yang berhubungan dengan kedudukanmu, janganlah ikut campur tangan.” Zhengzi berkata, “Seorang Junzi di dalam pikirannya idak melantur-lantur ke luar dari kedudukannya.” Lunyu XIV: 26

D. Pemeriksaan Diri

1. Sebagai manusia adakah aku berlaku idak satya

Sebagai insan yang memiliki agama, sudah menjadi kewajiban untuk senaniasa membina diri seiap hari. Membina diri melipui: pemeriksaan diri, memperbaiki diri, dan akhirnya selalu mawas diri. Cara-cara tersebut merupakan langkah sukses bagi seseorang di dalam kehidupannya sehingga mencapai tujuan hidup yang dicita- citakannya. Dalam ajaran agama Khonghucu, manusia harus senaniasa memeriksa diri seiap saat, hal ini sangat pening di dalam kehidupan yang saat ini sedang dijalankan. Di dalam Kitab Lunyu Bab I: 4 tertulis “Seiap hari Aku memeriksa diri dalam iga hal, yaitu Sebagai manusia, adakah aku sampai berlaku idak satya? Bergaul dengan kawan dan sahabat, adakah aku sampai berlaku idak dapat dipercaya? Dan adakah Ajaran Guru Nabi Kongzi, sampai idak Kulaih?” Merupakan sebuah perenungan, sudah sebesar apakah seseorang memiliki kesatyaan? Kesatyaan tersebut mencakup beberapa aspek, di antaranya: a. Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan melaksanakan Firman-Nya seiap saat dan berusaha untuk menjauhkan segala hal-hal yang dilarang berupa ketaqwaan. b. Kepada Nabi Kongzi, dengan menjalankan kesuriteladanan di dalam kehidupan. c. Kepada orang tua, dengan sepenuh hai melaksanakan laku baki dengan benar. d. Kepada guru, dengan adanya rasa hormat dan patuh pada bimbingannya. e. Kepada lingkungan, dengan menjaga dan mengelola lingkungan dengan sebaik-baiknya, tanpa mengekspoitasi secara berlebihan. Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 107 106 | Kelas VIII SMP

2. Bergaul adakah aku idak dapat dipercaya

Manusia sebagai mahluk sosial, tentunya idak dapat hidup sendirian, sehingga memerlukan orang lain dalam berinteraksi dalam hidup bermasyarakat. Sebagai bagian dari masyarakat, bergaul sangat pening. Kawan dan sahabat yang menjadi bagian dari hidup bermasyarakat tersebut perlu dijaga, sehingga tetap dalam batas- batas yang harmonis. Memegang rasa saling dapat dipercaya merupakan kunci pening di dalam kehidupan. Apabila sekali saja seseorang melanggar sifat dapat dipercaya, maka orang lainpun kawan dan sahabat, idak akan mempercayai kita lagi. 3. Adakah Ajaran Nabi Kongzi yang idak kulaih ?