Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 57 56 | Kelas VIII SMP
4. Cara Menancapkan Dupa a. Dua Batang Dupa
Untuk penancapan dua batang dupa ini dilakukan sekaligus atau dua kali penancapan kiri dan kanan, setelah dinaikkan dua kali. Ini juga
berlaku untuk jumlah dupa empat batang atau delapan batang.
b. Tiga Batang Dupa
Untuk penancapan iga batang dupa ini dilakukan dengan urutan sebagai berikut
1. Dupa pertama ditancapkan di tengah.
2. Dupa kedua ditancapkan di kiri.
3. Dupa keiga ditancapkan di kanan. diinjau dari altar.
c. Lima Batang Dupa
Khusus untuk penancapan lima batang dupa ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a Pada tempat dupa Xiang Lu yang berbentuk bulat, lima batang
dupa itu ditancapkan sebagai berikut:
Gambar 4.8 Penancapan 5 batang dupa pada Xiang Lu berbentuk bulat
• Dupa pertama di tengah-tengah • Dupa kedua di kiri dalam
• Dupa keiga di kanan dalam • Dupa keempat di kiri luar
• Dupa kelima di kanan luar
Gambar 4.7 Penancapan 3 batang dupa pada Xiang Lu
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 57 56 | Kelas VIII SMP
b Pada tempat dupa Xiang Lu yang bentuknya empat persegi panjang, lima batang dupa itu ditancapkan seperi pada penancapan
iga batang dupa, ditambah dengan dupa keempat di sebelah kiri dupa kedua dan dupa kelima di sebelah kanan dupa keiga.
Gambar 4.9 Penancapan 5 batang dupa pada Xiang Lu berbentuk persegi panjang
d. Sembilan Batang Dupa
Untuk penancapan sembilan batang dupa ini penancapannya sama seperi penancapan iga batang dupa, yaitu ditancapkan iga kali
tengah, kiri, kanan, hanya seiap kali penancapan masing-masing iga batang.
Catatan:
Untuk seiap kali penancapan dupa selalu menggunakan tangan kiri. Di dalam prinsip ajaran Khonghucu yang terdapat di dalam Kitab Yi Jing yang
menguraikan garis-garis Ba Gua, dinyatakan; kiri ialah melambangkan unsur Yang
atau unsur posiif, dan kanan melambangkan unsur Yin atau unsur negaif. Maka untuk hal-hal yang bersifat rohani seperi
menancapkan dupa, wajib menggunakan tangan kiri.
B. Altar Leluhur Meja Abu
1. Makna Altar Leluhur Meja Abu
Makna meja abualtar leluhur adalah sebagai sarana persembahyangan menggenapi laku baki dalam kesusilaan. Mewujudkan kesadaran manusia
atas makna kehidupan dunia akhirat atas daya hidup duniawi dan rohani yang menjadi kodrai manusia.
Menjadi realisasi kewajiban suci manusia atas hidup dan kehidupannya yang berkesinambungan, ke atas kepada leluhur dan ke bawah kepada
keturunan, dan ini semua berpangkal kepada Tuhan Khalik Semesta Alam.