Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 21 20 | Kelas VIII SMP
9. Sekali berlutut, seratus kali menundukkan kepala. Digunakan hanya dalam sembahyang kepada Tian untuk menyatakan pertobatanmemohon
pengampunan atas segala dosa yang telah dilakukan, disebut ... a. Yi Gui Bai Kou
c. Yi Gui Si Kou b. Yi Gui San Kou
d. Yi Gui Er Kou 10. Berlutut Gui dan kedua tangan diletakan di atas lantaiBai Tiam seperi
akan melakukan Kou Shou , tangan lurus, punggung dan panggul sejajar,
dan mata ke arah lantai, tetapi idak menunduk, disebut .... a. Fu Fu
c. Gong Shou b. Gui
d. Kou Shou
B. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas
1. Jelaskan tentang makna dari sikap Ba De sikap Delapan Kebajikan itu 2. Jelaskan ari dari seiap jari tangan kita terkait dengan sikap Ba De sikap
delapan kebajikan 3. Tuliskan poin-poin Ba De
4. Jelaskan tentang ingkatan menghormat dengan Bai 5. Jelaskan urutan tata cara melakukan Gui Pheng Shen
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 21 20 | Kelas VIII SMP
Pelajaran 2
Makna Kebajikan
Peta Konsep
Lima Kebajikan Ren Cinta Kasih
Yi Kebenran Li Susila
Zhi Bijaksana
Delapan Kebajikan Xin Dapat Dipercaya
Xiau Berbaki
Ti Rendah Hai
Zhong Satya Xin Dapat Dipercaya
Li Susila Yi Kebenaran
Lian Suci Hai
Chi Tahu Malu
Hormat
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 23 22 | Kelas VIII SMP
Fenomena
Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Tuhan menciptakan kita manusia dengan segala bentuk kesempurnaannya, selain itu kita juga dikaruniakan sifat-sifat kebajikan-Nya melalui Watak Sejai
manusia memiliki sifat kebajikan Tuhan yakni Cinta Kasih, Kebenaran, Susila, Bijaksana.
Sadarkah kita, bahwa diri kita ini amat isimewa? Lihatlah diri kita di cermin Kita menyadari bahwa perubahan isik yang mencolok mulai terjadi
keika kita memasuki usia remaja, termasuk saat kita duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama SMP kelas VIII.
Fisik jelas tampak terlihat berubah, lalu bagaimana kalau kita coba menilai dan memeriksa prilaku kita dalam pergaulan?
Sungguh senang kalau orang tua kita dengan penuh bangga mengatakan, bahwa kita semakin baik, sudah mulai mengeri mana yang baik dan
mana yang buruk, prilaku dan sopan santun semakin terjaga, dan mampu mengekspresikan perasaan jauh lebih baik lagi.
Para remaja mulai menyadari dirinya memiliki akal-budi maupun hai- nurani. Peri kemanusiaan berakar di dalam hai-nurani. Memahami mana
yang benar dan mana yang salah berakar pada akal-budi. Bersikap santun kepada yang lebih tua juga berakar dari benih kebajikan atau watak sejai,
itulah yang bersemayam dalam nurani iap remaja. Masalahnya, maukah kita mengembangkannya atau acuh terhadapnya.
Dalam merenungkan perubahan yang terjadi setelah memasuki usia remaja di atas, terungkap betapa di dalam kehidupan bermasyarakat, kita
wajib mengembangkan akal-budi dan hai-nurani kita. Di sekolah, tuntunan eika moral religius jauh lebih menekankan
pada tanggung-jawab sosial. Begitu kita memasuki tahapan pendidikan di SMP, karakter ‘anak-kecil’ usia sekolah dasar mulai diinggalkan. Nilai-nilai
kehidupan pribadi mulai dikembangkan. Kesadaran mulai tumbuh, bahwa hidup itu bukan sekedar hanya mengikui kepeningan diri-sendiri, tapi
juga harus memperimbangkan kepeningan, hak dan kewajiban orang lain
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 23 22 | Kelas VIII SMP
di sekitar kita. Kebersamaan hidup harus dijalin dengan hubungan yang harmonis, dengan mengembangkan sifat luhur kemanusiaan. Kita bersyukur
dalam diri iap insan , Tian telah mengaruniakan irman-Nya, berupa benih kebajikan dalam watak sejai manusia.
Ini membukikan, bahwa iap manusia dalam dirinya bersemayam Watak Sejai karunia Firman Tian. Hidup dalam kebersamaan, wajib disadari adanya
saling menjaga hak dan kewajiban masing-masing, dalam akhlak kebajikan kemanusiaan kita.
Sumber: dokumen penulis
Gambar 2.1 Fase pertumbuhan
Akivitas Mandiri
D Berikan pendapat kamu terkait perubahan isik dan perilaku
teman sebaya kamu di lingkungan tempat kamu inggal
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri | 25 24 | Kelas VIII SMP
Pendalaman Materi
A. Benih-Benih Kebajikan dalam Diri Manusia