1. Penerimaan Diri 1. 1. Pengertian Penerimaan Diri

19

BAB 2 KAJIAN TEORI

2. 1. Penerimaan Diri

Penerimaan diri merupakan komponen dari kesehatan mental. Seseorang yang memilki penerimaan diri yang baik merupakan orang yang berpribadi matang. Orang yang sehat secara psikologis memandang dirinya disenangi, mampu berharga dan diterima oleh orang lain, sedangkan orang yang menolak dirinya biasanya tidak bahagia dan tidak mampu membangun serta melestarikan hubungan baik dengan orang lain. Supratiknya, 1995, 85-86.

2. 1. 1. Pengertian Penerimaan Diri

Menurut Chaplin 1999: 450 penerimaan diri merupakan sikap yang pada dasarnya merasa puas dengan diri sendiri, kualitas-kualitas dan bakat-bakat sendiri, dan pengakuan akan keterbatasan-keterbatasan sendiri. Orang yang mampu menerima dirinya, mampu pula menerima orang lain walaupun keadaannya berbeda. Penerimaan diri mempunyai pandangan positif tentang dirinya serta menerima dan menyadari bahwa manusia mempunyai keterbatasan dan kelemahan pada dirinya. Sulaeman 1995:20 mengemukakan bahwa seseorang yang menerima dirinya memiliki penghargaan yang tinggi tentang sumber-sumber yang ada pada dirinyadigabung dengan penghargaan tentang kebergunaan dirinya, percaya akan norma-norma serta keyakinan-keyakinan sendiri, dan juga mempunyai pandangan realistis tentang keterbatasan-keterbatasan tanpa menimbulkan tindakan penolakan diri. Berarti, penerimaan diri adalah kesadaran individu untuk menerima, mengenal, dan menghargai potensi-potensi dirinya. Supratiknya 1995:84-85 mendefinisikan penerimaan diri dengan memiliki penghargaan yang tinggi terhadap diri sendiri, atau lawannya, tidak besikap sinis terhadap diri sendiri. Penerimaan diri ini berkaitan dengan tiga hal, antara lain: 1. Kerelaan kita untuk membuka atau mengungkapakan aneka pikiran, perasaan, dan reaksi kita kepada orang lain. Penerimaan diri dibangun lewat pemahaman kita bahwa orang lain menerima kita. Jika orang lain memandang kita berharga, maka kita pun akan memandang diri kita berharga. 2. Kesehatan psikologis berkaitan erat dengan kualitas perasaan kita terhadap diri sendiri. Orang yang sehat secara psikologis memandang dirinya disenangi, mampu, berharga, dan diterima oleh orang lain. Agar kita tumbuh dan berkembang secara psikologis, maka kita harus menerima diri kita. 3. Penerimaan kita terhadap orang lain. Orang yang menerima diri biasanya lebih bisa menerima orang lain. Bila kita berpikiran positif tentang diri sendiri, maka kita pun akan berpikir positif tentang orang lain. Penerimaan diri menurut Hurlock 1974:434 adalah tingkat dimana individu benar-benar mempertimbangkan karakteristik pribadinya dan mau hidup dengan karakteristik tersebut. Orang yang menerima dirinya memiliki penilaian realistik tentang potensi-potensi dan harga dirinya, bertanggung jawab terhadap norma-norma yang ada dan juga berpikir realistis tentang kekurangan-kekurangan dirinya tanpa menyalahkan diri sendiri atas kekurangan tersebut. Penerimaan diri erat kaitannya dengan konsep diri yang dimiliki seseorang. Semakin positif konsep dirinya maka akan semakin tinggi penerimaan dirinya, begitu juga sebaliknya, jika konsep diri yang dimiliki seseorang rendah maka akan rendah penerimaan dirinya. Penerimaan diri lebih mengarah pada kerendahan hati dan kedermawanan seseorang. Orang yang memiliki penerimaan diri yang baik dapat menerima dirinya sendiri secara apa adanya Calhoun dan Acocella, 1995:73. Dari beberapa definisi diatas, jadi yang dimaksud dengan penerimaan diri adalah sikap individu yang mencerminkan perasaan menerima dan senang atas segala kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya serta mampu mengelola segala kekhususan diri dengan baik sehingga dapat menimbulkan kepribadian dan fisik yang sehat. 2. 1. 2. Kondisi yang Mempengaruhi Pembentukan Penerimaan Diri