3. Komponen konsep diri 4. Aspek-aspek konsep diri

2. 2. 3. Komponen konsep diri Burns 1993:66 mengemukakan komponen dari konsep diri, yaitu: 1. Keyakinan pengetahuan atau komponen kognitif. Pengetahuan atau komponen kognitif ini mewakili sebuah deskripsi dari suatu obyek dengan tidak memandang apakah pengetahuan itu benar atau salah, didasarkan atas bukti yang obyektif maupun opini yang subyektif. 2. Komponen Afektif. Merupakan deskripsi-deskripsi diri dan keyakinan-keyakinan yang semuanya diinvestasikan dengan nada-nada tambahan yang diekspresikan dengan emosional. 3. Evaluasi. Merupakan penilaian diri terhadap komponen kognitif yang berhubungan dengan kebudayaan, fisik dan hubungan sosial. Evaluasi diri ini sifatnya tetap atau dapat berubah sesuai dengan pengalaman belajar yang dipelajarinya dan dapat berupa evaluasi diri positif maupun evalusi diri negatif. Evaluasi diri disebut pula dengan perasaan harga diri. 4. Suatu kecenderungan untuk memberi respon. Menurut Pudjijogyanti 1991:3 menyatakan bahwa konsep diri terbentuk atas dua komponen, yaitu: 1. Komponen Kognitif Merupakan pengetahuan individu tentang keadaan dirinya yang akan membentuk gambaran tentang diri self-picture dan akan membentuk citra diri self-image. Komponen kognitif ini merupakan data yang bersifat obyektif. 2. Komponen afektif Merupakan penilaian individu tentang dirinya yang akan membentuk penerimaan diri self-acceptance serta harga diri self-esteem. Berdasarkan kedua komponen tersebut dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsep diri tidak dapat terlepas dari masalah gambaran diri, citra diri, penerimaan diri serta harga diri. Konsep diri individu yang sehat adalah ketika konsisten dengan pikiran, pengalaman dan perilaku. Konsep diri yang kuat bisa mendorong seseorang menjadi fleksibel dan memungkinkan ia untuk berkonfrontasi dengan pengalaman atau ide baru tanpa merasa terancam. 2. 2. 4. Aspek-aspek konsep diri Kemudian aspek konsep diri menurut Hurlock 1978:237 sendiri meliputi: 1. Aspek fisik Terdiri dari konsep yang dimiliki individu tentang penampilannya, kesesuaian dengan seksnya, arti penting tubuhnya dalam hubungan dengan perilakunya, dan gengsi yang diberikan tubuhnya di mata orang lain. 2. Aspek psikologis Terdiri dari konsep individu tentang kemampuan dan ketidakmampuannya, harga dirinya dan hubungannya dengan orang lain. Dalam menentukan perilaku individu, konsep diri mempunyai peranan penting. Bagaimana individu memandang atau menilai dirinya sendiri akan tampak jelas dari seluruh perilakunya. Isi konsep diri menurut Burns 1993:209-210, yaitu: 1 Karakteristik-karakteristik fisik, termasuk di dalamnya penampilan secara umum, ukuran tubuh dan berat tubuh; sosok dan bentuk tubuh, dan detail- detail dari kepala dan tungkai lengan. 2 Cara berpakaian, model rambut dan make-up. 3 Kesehatan dan kondisi fisik. 4 Benda-benda yang dipunyainya dan pemilikan. 5 Binatang peliharaan dan sikap-sikap terhadap mereka. 6 Rumah dan hubungan keluarga. 7 Olahraga, permainan dan hobi-hobi partisipasi dan kemampuannya. 8 Sekolah dan pekerjaan sekolah, kemampuan dan sikapnya. 9 Status intelektual, kecerdasan. Semakin dewasa dan semakin tinggi kecerdasan seseorang, maka semakin mampu dia menggambarkan dirinya sendiri, serta semakin baik pula konsep dirinya Sarwono, 1997:147. 10 Bakat khusus dan kemampuan khusus atau minat khusus. 11 Ciri kepribadian, termasuk di dalamnya temperamen, disposisi, ciri karakter, tendensi emosional, dan lain-lain. 12 Sikap dan hubungan sosial. 13 Ide religius, minat religius, keyakinan dan praktek religius. 14 Pengelolaan peristiwa-peristiwa praktis; kemandirian. Dari berbagai pandangan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah suatu cara pandang menyeluruh yang dimiliki seseorang mengenai dirinya yang meliputi pengetahuan tentang diri sendiri, pengharapan, dan penilaian diri, yang diperoleh berdasarkan pengalaman dan interaksi dengan orang lain. 2. 2. 5. Faktor yang mempengaruhi pembentukan dan perkembangan konsep diri