Konsep diri 1. Pengertian Konsep Diri

penyesuaian sosial yang lebih baik dari pada orang yang berorientasi pada diri sendiri karena adanya perasaan tidak cukup dan perasaan rendah diri. Orang yang menerima dirinya memiliki toleransi dengan orang lain, memaafkan kelemahan-kelemahannya. Toleransi dengan orang lain seringkali menyertai keinginan untuk menolong orang lain. Ketika orang yang menerima dirinya tidak berorientsi pada diri sendiri dan tidak menyalahkan orang lain akan kelemahan-kelemahannya, ia akan menolong orang yang membutuhkan disekitarnya. Secara umum, semakin baik orang menerima dirinya maka akan semakin baik pula penerimaannya terhadap orang lain. 2. 2. Konsep diri Manusia dilahirkan sebagai individu yang belum mendapat pengaruh apapun dari lingkungan sekitarnya. Dalam perkembangan kepribadian seseorang sangat dipengaruhi terutama oleh lingkungan keluarga, karena orang-orang yang dikenal pertama kali oleh individu adalah orang tua dan anggota keluarga lain, baru kemudian pengaruh lingkungan sekitar akan menjadi pengaruh selanjutnya setelah individu tersebut melakukan interaksi. Konsep diri bukan merupakan faktor yang dibawa sejak lahir, tetapi konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan seseorang, yaitu dari masa kecil hingga dewasa. Karena untuk selanjutnya konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan perilaku individu. Bagaimana individu memandang dirinya, akan tampak dalam seluruh perilakunya tersebut. Perilaku individu tersebut akan sesuai dengan cara individu memandang dirinya sendiri Pudjijogyanti, 1991:4. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa individu tidak dilahirkan dengan konsep diri. Konsep diri muncul sebagai pengalaman yang didapatkan dari proses interaksi dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Perlakuan orang-orang tersebutlah yang menjadikan cerminan tentang diri kita. 2. 2. 1. Pengertian Konsep Diri Menurut Burns 1993:vi konsep diri adalah satu gambaran campuran dari apa yang kita pikirkan, pikiran atau pendapat orang lain mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang kita inginkan. Brooks dalam Rakhmat 2004:99 mendefinisikan konsep diri sebagai segala persepsi tentang diri sendiri, secara fisik, sosial, dan psikologis yang diperoleh berdasarkan pengalaman dan interaksi dengan orang lain. Pudjijogyanti 1991:2 mengemukakan bahwa konsep diri merupakan sikap dan pandangan individu terhadap seluruh keadaan dirinya. Cawagas dalam Pudjijogyanti 1991:2 menyatakan bahwa konsep diri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, kegagalan dan sebagainya. Menurut Calhoun 1995:67 konsep diri adalah pandangan diri atau potret mental terhadap diri sendiri yang meliputi tiga dimensi, yaitu pengetahuan, pengharapan dan penilaian tentang diri sendiri. Chaplin 2002:450 menyatakan bahwa konsep diri merupakan evaluasi individu mengenai diri sendiri; penilaian atau penaksiran mengenai diri sendiri oleh individu yang bersangkutan. Selanjutnya Hall dan Lindzey dalam Nuryoto dan Ampuni, 2006:144 memberikan dua pengertian mengenai konsep diri, yaitu: 1. Konsep diri yang bersifat objektif, diartikan sebagai suatu pandangan atau persepsi individu terhadap dirinya sendiri atau memberikan gambaran tentang individu dan ini akan membentuk citra diri individu self image. 2. Konsep diri yang bersifat subjektif, merupakan penilaian individu terhadap dirinya sendiri, dalam penilaian ini akan membentuk penerimaan terhadap dirinya self acceptance serta akan membentuk harga dirinya self esteem. Self esteem ini berasal dari interaksi individu dengan lingkungannya, serta penghargaan, penerimaan dan perlakuan yang diterima individu dari lingkungannya. Apabila seseorang memiliki harga diri yang tinggi maka konsep dirinya positif, demikian pula sebaliknya. Konsep diri menurut Rakhmat 2004:99 yaitu pandangan atau gambaran, perasaan, serta penilaian tentang diri sendiri yang dapat bersifat psikologis, sosial dan fisik. 2. 2. 2. Ciri-Ciri Konsep Diri