3. Anak Jalanan 3. 1. Pengertian Anak Jalanan 3. Jenis dan Kategori Anak Jalanan

lingkungan terutama lingkungan keluarga, pendidikan dan hasil tanggapan dari orang lain.

2. 3. Anak Jalanan

2. 3. 1. Pengertian Anak Jalanan

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, definisi anak yaitu seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. UNICEF mendefinisikan anak jalanan atau street children dengan istilah yang dipakai untuk menyebutkan anak-anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berada di jalanan kawasan urban 1999:45 memberikan batasan terhadap kelompok ini sebagai “Chilren who work on the streets of urban areas, without reference to the time they spend there or the reasons for being there”. Sedangkan pengertian lainnya menurut Dinas Kasejahteraan Sosial bahwa anak jalanan adalah anak yang sebagian besar menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum lainnya Lokakarya Nasional Anak Jalanan Depsos, Oktober 1995. Definisi yang tersebut diatas memberikan 4 faktor penting yang saling terkait, yaitu: 1. Anak-anak 2. Menghabiskan sebagian besar waktunya 3. Mencari nafkah dan atau berkeliaran 4. Jalanan dan tempat-tempat umum lainnya Faktor-faktor tersebut memperlihatkan terganggunya keberfungsian sosial anak. Penyimpangan-penyimpangan tersebut akan berakibat bagi proses tumbuh kembang anak, karena di jalanan banyak terdapat bentuk ancaman-ancaman yang akan mempengaruhi pribadi anak jalanan itu sendiri. 2. 3. 2. Jenis dan Kategori Anak Jalanan Menurut Dharmono dan Darmabrata 1999:45, berdasarkan latar belakang kehidupan dan motivasi mereka dalam melakoni kehidupan jalanan, maka kelompok anak-anak jalanan ini dapat dibedakan atas dua golongan, yaitu: 1. Golongan anak jalanan pekerjaan perkotaan, yakni mereka yang keberadaannya di jalanan terutama untuk mencari nafkah bagi dirinya maupun keluarganya. Anak-anak jalanan dari golongan ini menekuni kehidupan jalanan terbatas pada pemenuhan aspek ekonomi saja. 2. Golongan anak jalanan “murni”, yakni mereka yang melakoni seluruh aspek kehidupannya di jalanan. Mereka umumnya adalah pelarian dari keluarga bermasalah yang kemudian terlempar pada kehidupan jalanan. Anak-anak dari golongan ini nyaris tidak lagi mempunyai ikatan dengan keluarganya. Shalahuddin 2004 dalam jurnal perempuan 2007:40 membagi anak jalanan dalam tiga kategori, yaitu: 1. Children on the street adalah kelompok anak jalanan yang karena masalah ekonomi terpaksa berada di jalanan dan masih memiliki hubungan dengan keluarga. Ada dua kelompok dalam kategori ini, yaitu: 1 Anak-anak yang tinggal bersama orang tuanya dan senantiasa pulang setiap hari. 2 Anak-anak yang melakukan kegiatan ekonomi dan tinggal di jalanan namun masih mempertahankan hubungan dengan keluarga dengan cara pulang, baik secara berkala ataupun dengan jadwal yang tidak rutin. 2. Children of the street adalah anak-anak yang menghabiskan seluruh atau sebagian besar waktunya di jalanan yang tidak memiliki hubungan dengan orang tua atau keluarganya lagi. 3. Children in the street atau children from the families of the street adalah anak- anak yang menghabiskan seluruh waktunya di jalanan dari keluarga yang hidup di jalanan. Dalam badan PBB, terdapat suatu lembaga yang mengurusi kesejahteraan penduduk dalam suatu negara, UNICEF membagi 3 kategori anak jalanan, antara lain: 1. Anak jalanan yang bekerja di jalanan Children on the street. 2. Anak jalanan yang hidup di jalanan Children of the street. 3. Anak jalanan ditelantarkan karena berbagai sebab Abadon Child. Sedangkan menurut Lembaga Perlindungan Anak LPA Jawa Tengah dalam Materi untuk Petugas Penanganan Anak Jalanana Tahun 2005, jenis-jenis anak jalanan, yaitu: 1. On the street, yaitu menjadi anak jalanan tetapi hanya untuk mencari uang tidak sebagai pekerjaan utama, dan masih berhubungan dengan keluarga. 2. Off the street, yaitu menjadi anak jalanan sebagai pekerjaan utama, semua dilakukan di jalan, dan tidak melakukan kontakjarang kontak dengan keluarga. 3. In the streethigh risk to be street children, yaitu berada di jalan karena hanya untuk mencari kesenangan, dan lain-lain. Kategori anak jalanan antara lain: 1. Anak-anak miskin perkampungan kumuh yaitu kaum urban. 2. Pekerja anak perkotaan yaitu anak-anak yang hidup dan bekerja tetapi tidak tinggal bersama orang tua. 3. Anak-anak jalanan yang sudah putus hubungan dengan keluarga. Anak jalanan yang menjadi penerima pelayanan RPSA terbagi kedalam 4 kelompok dalam Pedoman Penyelenggaraan Pembinaan Anak Jalanan, 1999:26: 1. Anak jalanan yang hidup di jalanan, dengan ciri-ciri: 1 Putus hubungan atau lama tidak bertemu dengan orang tuanya minimal setahun yang lalu. 2 Berada di jalanan seharian dan meluangkan 8-10 jam untuk bekerja, sisanya untuk menggelandangtidur. 3 Bertempat tingga di jalanan dan tidur di sembarang tempat seperti emper toko, kolong jembatan, taman, stasiun, dan lain-lain. 4 Tidak bersekolah lagi. 5 Pekerjaannya mengamen, mengemis, pemulung, dan serabutan yang hasilnya untuk diri sendiri. 6 Rata-rata berusia di bawah 14 tahun. 2. Anak jalanan yang bekerja di jalanan, cirinya: 1 Berhubungan tidak teratur dengan orang tuanya, yakni pulang secara periodik misalnya seminggu sekali, sebulan sekali, dan tidak tentu. Mereka umumya berasal dari luar kota yang bekerja di jalanan. 2 Berada di jalanan sekitar 8-12 jam untuk bekerja, sebagian mencapai 16 jam. 3 Bertempat tinggal dengan cara mengontrak sendiri atau bersama teman, dengan orang tuasaudaranya, atau di tempat kerjanya di jalan. Tempat tinggal umumnya kumuh yang terdiri orang-orang a 4 Tidak bersekolah lagi. 5 Pekerjaannya menjual koran, pengasong, pencuci bis, pemulung sampah, penyemir sepatu, dan lain-lain. Bekerja merupakan kegiatan utama setelah putus sekolah terlebih diantara mereka harus membantu orang tuanya karena miskin, cacat, atau tidak mampu lagi. 6 Rata-rata usianya dibawah 16 tahun. 3. Anak yang rentan menjadi anak jalanan, cirinya: 1 Setiap hari bertemu dengan orang tuanya teratur. 2 Berada di jalanan sekitar 4-6 jam untuk bekerja. 3 Tinggal dan tidur bersama orang tuawali. 4 Masih bersekolah. 5 Pekerjaannya menjual koran, makanan, alat tulis, kantong plastik, menyemir sepatu, pengamen, dan lain-lain untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan orang tuanya. 6 Usianya rata-rata di bawah 14 tahun. 4. Anak jalanan berusia 16 tahun keatas, cirinya adalah: 1 Terdiri dari anak yang sudah putus hubungan dan yang berhubungan tidak teratur dengan orang tuanya. 2 Berada di jalanan dari 8-24 jam, kadang hanya beberapa jam, kadang berada seharian di jalanan. 3 Tempat tinggal dan tidur mereka adalah kadang-kadang di jalanan. 4 Mereka telah tamat SD atau SMP, namun sudah tidak bersekolah. 5 Pekerjaannya tidak tetap, seperti calo, mencuci bis, menyemir sepatu, dan lain-lain. Hasilnya digunakan untuk dirinya maupun memenuhi kebutuhan orang tuanya. Kebutuhan mereka adalah pekerjaan yang tetap. 6 Rata-rata usia mereka adalah diatas 16 tahun.

2. 3. 3. Pekerjaan Anak Jalanan