Sistem Polder Landasan Teori

commit to user 9 Metode perhitungan penilaian kondisi sistem polder mengadopsi dari perhitungan penilaian kondisi jaringan drainase yang secara keseluruhan didapatkan dengan menghitung kondisi bangunan outletmuara , bangunan pelengkap , bangunan fasilitas dan saluran drainase dengan metode perhitungan sebagai berikut: Kondisi Jaringan Drainase dihitung dengan: KJD = Kbom + Kbp + Kbf + Ksd 2.1 dengan: KJD = Kondisi Jaringan Drainase , Kbom = Kondisi bangunan outletmuara , Kbp = Kondisi bangunan pelengkap , Kbf = Kondisi bangunan fasilitas , Ksd = Kondisi saluran drainase .

2.2.2 Sistem Polder

Sistem Polder adalah suatu penanganan drainase perkotaan dengan cara mengisolasi daerah yang dilayani Catchment Area terhadap masuknya air dari luar sistem baik berupa over flow limpasan maupun aliran bawah permukaan gorong- gorong dan rembesan, serta mengendalikan ketinggian muka air banjir didalam sistem sesuai dengan rencana Al Falah, 2000 Polder mempunyai sifat-sifat sebagai berikut Suripin, 2004: 1. Polder adalah daerah yang dibatasi dengan baik, dimana air yang berasal dari luar kawasan tidak boleh masuk, hanya air hujan dan kadang-kadang air rembesan pada kawasan itu sendiri yang dikumpulkan, 2. Dalam polder tidak ada aliran permukaan bebas seperti pada daerah tangkapan air alamiah, tetapi dilengkapi dengan bangunan pengendali pada pembuangnya dengan penguras atau pompa untuk mengendalikan aliran air keluar, 3. Muka air di dalam polder air permukaan maupun air di bawah permukaan tidak bergantung pada permukaan air di daerah sekitarnya dan dinilai berdasarkan elevasi lahannya, sifat-sifat tanah, ikim dan tanaman. Komponen-komponen yang ada pada sistem polder meliputi: 1 Tanggul keliling danatau pertahanan laut sea defence atau konstruksi isolasi lainnya, 2 Sistem drainase lapangan field drainage system, 3 Sistem pembawa conveyance commit to user 10 system, 4 Kolam penampung dan stasiun pompa outfall system, 5 Badan air penerima recipient water. Kelima komponen sistem polder harus direncanakan secara integral, sehingga sistem dapat bekerja secara optimal. Tidak ada artinya membangun sistem drainase lapangan dan outfall yang sempurna dengan kapasitas tinggi, jika saluran pembawa tidak cukup mengalirkan air dari lapangan ke outfall, demikian juga sebaliknya Al Falah, 2000. Menurut Al Falah 2000, sesuai dengan kondisi lapangan bentuk drainase sistem polder ada 6 yaitu: 1. Drainase sistem polder dengan menggunakan pompa dan kolam retensi di satu tempat. Gambar 2.1 Sistem Drainase Polder tipe 1 2. Drainase sistem polder dengan menggunakan pompa dan tanpa kolam retensi. Gambar 2.2 Sistem Drainase Polder tipe 2 1 4 3 5 6 2 4 3 1 5 2 1. Pintu air 2. Tanggul 3. Stasiun Pompa 4. Kolam Retensi 5. Jaringan Saluran Drainase 6. Saluran Kolektor 1. Pintu air 2. Tanggul 3. Stasiun Pompa 4. Jaringan Saluran Drainase 5. Saluran Kolektor commit to user 11 3. Drainase sistem polder dengan menggunakan pompa dan long storage. Gambar 2.3 Sistem Drainase Polder tipe 3 4. Drainase sistem polder dengan menggunakan pompa dan kolam retensi tidak disatu tempat. Gambar 2.4 Sistem Drainase Polder tipe 4 5. Drainase sistem polder dengan menggunakan kolam dan tanpa pompa. Gambar 2.5 Sistem Drainase Polder tipe 5 4 3 1 6 2 5 1. Pintu air 2. Tanggul 3. Stasiun Pompa 4. Long Storage 5. Jaringan Saluran Drainase 6. Saluran Kolektor 4 3 5 6 2 1. Pintu air 2. Tanggul 3. Stasiun Pompa 4. Kolam Retensi 5. Jaringan Saluran Drainase 6. Saluran Kolektor 1 3 4 5 2 1. Pintu air 2. Tanggul 3. Kolam 4. Jaringan Saluran Drainase 5. Saluran Kolektor 1 commit to user 12 6. Drainase sistem polder tanpa menggunakan pompa dan kolam. Gambar 2.6 Sistem Drainase Polder tipe 6 Sistem Polder merupakan penanganan banjir secara terintregasi dengan beberapa elemen yang penting, diantaranya tanggul keliling yang melindungi dari pasang air laut rob, stasiun pompa yang berguna untuk mengontrol elevasi air dan kolam retensi untuk menampung sementara air yang kemudian dialirkan ke badan penerima air Herman Mondeel Hermono S Budinetro, 2010. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.7. Sumber: Herman Mondeel Hermono S Budinetro, 2010 Gambar 2.7 Elemen Sistem polder 1. Tanggul Keliling 2. Sungailautdam 3. Stasiun Pompa 4. Kolam Retensi 3 4 2 1. Pintu air 2. Tanggul 3. Jaringan Saluran Drainase 4. Saluran Kolektor 1 commit to user 13

2.2.3 Hujan