commit to user
35
Tabel 4.6 Desain Penilaian Saluran Drainase pada Sistem Polder lanjutan
No Bangunan
Kondisi Bangunan Baik
Kondisi rata-rata aspek 80 - 100
Cukup Kondisi rata-rata
aspek 50 - 79 Rusak
Kondisi rata-rata aspek 0 - 49
- Erosi dan atau
sedimenta si
- Tidak terdapat erosi dan atau
sedimentasi yang menghambat
aliran dan berpengaruh
terhadap kapasitas rencana
saluran atau terhadap fungsi
saluran tersier - Dibeberapa tempat
terjadi erosi dan atau sedimentasi
tetapi tidak menghambat aliran
dan mempengaruhi kapasitas rencana
atau fungsi saluran tersier
- Banyak terdapat erosi dan atau
sedimentasi yang berpengaruh
besar terhadap kapasitas dan
fungsi saluran tersier
4.2. Desain Penilaian Komponen dan Pembobotan
Setiap komponen dibagi menjadi beberapa sub komponen, yang masing- masing perlu dinilai kondisinya. Setiap komponen akan memberikan konstribusi nilai
kondisi terhadap komponen bangunan sistem polder secara keseluruhan. Kontribusi setiap komponen sistem polder terhadap keseluruhan fisik sistem polder mempunyai
bobot yang tidak sama. Bobot setiap komponen disusun atas dasar besarnya pengaruh setiap komponen bangunan tersebut terhadap pengendalian banjir dan rob.
Bobot yang besar adalah bobot yang paling dominan, sedang infrastruktur yang tidak dominan menjamin pengendalian banjir dan rob bobotnya kecil. Bobot setiap
komponen sistem polder disusun dengan menggunakan cara yang hampir sama sebagaimana penyusunan bobot komponen irigasi dan drainase, seperti ditunjukkan
pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Bobot Komponen Sistem Polder
No Bangunan Irigasi
Drainase Sistem Polder
1 Bendung
35 Bangunan
outletmuara 35
Tanggul keliling 25 2
Bangunan bagisadap
Bangunan pada saluran
25 Bangunan
pelengkap 30
Stasiun pompa 30
3 Saluran
pembuang 10
Bangunan fasilitas 10
Kolam retensi 10
Saluran pembawa 25
Saluran drainase 25
Saluran drainase 35
commit to user
36
Bobot untuk setiap komponen sistem polder tersebut merupakan gabungan dari masing-masing komponen penyusunnya. Distribusi komponen didasarkan pada
kondisi nyata yang ada pada sistem polder. Distribusi komponen dan bobot pada sistem polder ditunjukkan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Distribusi Komponen dan Bobot pada Sistem Polder
commit to user
37
Metode perhitungan penilaian kondisi sistem polder secara keseluruhan didapatkan dengan menghitung kondisi tanggul keliling , stasiun pompa ,
kolam retensi dan saluran drainase dengan metode perhitungan sebagai berikut:
Kondisi Sistem Polder dihitung dengan: KSP =
Ktk + Ksp + Kkr + Ksd 4.1
dengan: KSP
= Kondisi Sistem Polder ,
Ktk =
Kondisi tanggul keliling , Ksp
= Kondisi stasiun pompa ,
Kkr =
Kondisi kolam retensi , Ksd
= Kondisi saluran drainase .
Kondisi Tanggul Keliling dihitung dengan: Ktk
= Ktk tk1 + Ktk tk2 + .......... + Ktk tkn
4.2 dengan:
Ktk =
Kondisi tanggul keliling , Ktk tk1 =
Kondisi rata-rata tanggul keliling 1 , Ktk tk2 =
Kondisi rata-rata tanggul keliling 2 , Ktk tk n =
Kondisi rata-rata tanggul keliling n . Kondisi Stasiun Pompa dihitung dengan :
Ksp =
Ksp sp1 + Ksp sp2 + ......... + Ksp sp n 4.3
dengan: Ksp
= Kondisi stasiun pompa ,
Ksp sp1 =
Kondisi rata-rata stasiun pompa 1 , Ksp sp 2
= Kondisi rata-rata stasiun pompa 2 ,
Ksp sp n =
Kondisi rata-rata stasiun pompa n . Kondisi Kolam Retensi dihitung dengan :
Kkr =
Kkr kr 1 + Kkr kr 2 + ....... + Kkr kr n 4.4
dengan: Kkr
= Kondisi kolam retensi , Kkr kr1
= Kondisi rata-rata kolam retensi 1 , Kkr kr2
= Kondisi rata-rata kolam retensi 2 , Kkr kr n
= Kondisi rata-rata kolam retensi n .
commit to user
38
Kondisi Saluran Drainase dihitung dengan : Ksd
= Ksd sd 1 + Ksd sd 2 + ........ + Ksd sd n
4.5 dengan:
Ksd = Kondisi saluran drainase ,
Ksd sd1 = Kondisi rata-rata saluran drainase 1 ,
Ksd sd2 = Kondisi rata-rata saluran drainase 2 ,
Ksd sd n = Kondisi rata-rata saluran drainase n .
4.3. Penerapan Desain Penilaian Komponen