Konsep Penanganan Sistem Polder Kota Lama

commit to user 92 Tabel 4.60. Penelusuran banjir di Saluran Arteri lanjutan Waktu Inflow C0I2 C1I1 C2O1 Q Pompa Outflow Keterangan jam m 3 det m 3 det m 3 det m 3 det m 3 det m 3 det 1 2 3 4 5 6 7 8 3,0 0,0203 0,0041 0,0043 0,0220 0,4000 0,0303 Tidak limpas 3,1 0,0167 0,0033 0,0041 0,0182 0,4000 0,0256 Tidak limpas 3,2 0,0137 0,0027 0,0033 0,0154 0,4000 0,0214 Tidak limpas 3,3 0,0113 0,0023 0,0027 0,0129 0,4000 0,0179 Tidak limpas 3,4 0,0093 0,0019 0,0023 0,0107 0,4000 0,0148 Tidak limpas 3,5 0,0077 0,0015 0,0019 0,0089 0,4000 0,0123 Tidak limpas 3,6 0,0063 0,0013 0,0015 0,0074 0,4000 0,0102 Tidak limpas 3,7 0,0052 0,0010 0,0013 0,0061 0,4000 0,0084 Tidak limpas 3,8 0,0043 0,0009 0,0010 0,0050 0,4000 0,0069 Tidak limpas 3,9 0,0035 0,0007 0,0009 0,0042 0,4000 0,0057 Tidak limpas 4,0 0,0032 0,0006 0,0007 0,0034 0,4000 0,0048 Tidak limpas 4,1 0,0026 0,0005 0,0006 0,0029 0,4000 0,0040 Tidak limpas 4,2 0,0022 0,0004 0,0005 0,0024 0,4000 0,0034 Tidak limpas 4,3 0,0018 0,0004 0,0004 0,0020 0,4000 0,0028 Tidak limpas 4,4 0,0015 0,0003 0,0004 0,0017 0,4000 0,0023 Tidak limpas 4,5 0,0012 0,0002 0,0003 0,0014 0,4000 0,0019 Tidak limpas

4.9. Konsep Penanganan

4.9.1. Konsep Penanganan Sistem Polder Kota Lama

Berdasarkan hasil penelusuran banjir routing pada kolam tampungan Polder Tawang, didapatkan bahwa kapasitas pompa Kalibaru pada jam ke-0,5 sampai dengan jam ke-1,0 lebih kecil daripada Q outflow sehingga terjadi limpas. Hasil penelusuran banjir routing pada Saluran Bandarharjo dengan kondisi eksisting menggunakan pompa Kalibaru, terjadi limpas pada jam ke-0,8 sampai jam ke-1,1. Dari hasil tersebut perlu adanya perbaikanrehabilitasi terhadap sistem polder. Berdasarkan pengamatan dilapangan menunjukkan bahwa kolam tampungan Polder Tawang dan Saluran Bandarharjo tidak bisa dilakukan pendalamanpelebaran karena lokasinya dikelilingi oleh jalan kota dan permukiman padat. Selain itu tingkat sedimentasi yang ada di saluran-saluran kota di Semarang cukup tinggi seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1. Berdasarkan analisis konsep penanganan untuk perbaikan Sistem Polder Kota Lama Semarang dengan penambahan kapasitas Pompa. Penambahan kapasitas commit to user 93 Pompa Kalibaru dimaksudkan untuk mempercepat aliran air dari saluran Bandarharjo agar dapat segera dibuang ke Kalibaru menuju ke laut. Berdasarkan data pada pada Lampiran I, kapasitas total Pompa Kalibaru sebesar 2,9 m 3 dt ternyata tidak cukup untuk mempercepat pembuangan air dari saluran Bandarharjo ke Kali Baru pada jam puncak jam ke-0,8 sampai dengan jam ke-1,1 sehingga diupayakan untuk menambah kapasitas pompa dengan perhitungan sebagai berikut: Luas Catchment Area yang masuk polder A = 0,593 km 2 = 593.000 m 2 Waktu konsentrasi tc sd waktu puncak = 60 menit Q maksimum sesuai hidrograf aliran = 4,505 m 3 dt Volume storage = 20 x A x 0,1 = 16.604 m 3 20 = luas genangan dari total luas Catchment Area 0,1 m = kedalaman maksimum genangan Volume storage total = ½ x Q max x 2,5 tc x 60 16.604 = 75 Q max tc 16.604 = 75 x Q max Q pompa 2 Q max x 60 16.604 = 4500 x 4,505 Q pompa 2 4,505 3,689 = 4,505 Q pompa 2 4,505 16,62 = 4,505 Q pompa 2 4,077 = 4,505 Q pompa Q pompa = 0,427 m 3 dt 0,5 m 3 dt Berdasarkan perhitungan didapatkan penambahan kapasitas sebesar 0,427 m 3 dt sehingga direncanakan penambahan kapasitas sebesar 0,5 m 3 dt. Penambahan kapasitas pompa juga diupayakan menyesuaikan dengan sumber daya di stasiun pompa Kali Baru. Hasil pengecekan pompa dan sumber daya selengkapnya seperti ditunjukkan pada Tabel 4.61. Tabel 4.61. Kapasitas genset dan listrik PLN untuk pompa Kali Baru No Jenis Pompa Sumber Daya Keterangan 1 Pompa Submersible 6 unit kapasitas 0,4 m 3 dtk Genset 2 unit total kapasitas 250 kVA Sisa 70 kVA 1 unit pompa membutuhkan 30 kVA 2 Pompa Centrifugal 1 unit kapasitas 0,4 m 3 dtk Engine couple 3 Pompa Axial 1 unit kapasitas 0,1 m 3 dtk PLN Sumber: Dinas PSDAESDM Kota Semarang, 2011 commit to user 94 Dari Tabel 4.59 dapat diketahui bahwa terdapat sisa kapasitas genset sebesar 70 kVA, jika 1 pompa kapasitas 0,4 m 3 dt membutuhkan 30 kVA, maka penambahan 1 unit pompa dengan kapasitas 0,5 m 3 dt masih dimungkinkan walaupun tanpa menambah daya. Penelusuran Banjir Routing setelah adanya penambahan kapasitas pompa selengkapnya seperti ditunjukkan pada Tabel 4.62. Tabel 4.62 Kondisi setelah adanya penambahan kapasitas pompa Waktu Inflow S Q sal Q pompa sebelum ditambah Q pompa setelah ditambah Outflow H Keterangan jam m 3 dt m 3 dt m 3 dt m 3 dt m 3 dt m 3 dt m 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0,0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,00 - 0,1 0,294 0,016 0,006 0,100 0,100 0,029 0,03 Tidak limpas 0,2 0,890 0,056 0,048 0,500 0,500 0,203 0,11 Tidak limpas 0,3 1,704 0,127 0,179 0,800 0,800 0,688 0,25 Tidak limpas 0,4 2,498 0,218 0,417 1,600 1,600 1,555 0,43 Tidak limpas 0,5 2,941 0,307 0,701 2,900 2,900 2,596 0,61 Tidak limpas 0,6 2,941 0,370 0,921 2,900 2,900 3,424 0,73 Tidak limpas 0,7 2,941 0,404 1,051 2,900 2,900 3,921 0,80 Tidak limpas 0,8 2,941 0,425 1,128 2,900 3,400 4,219 0,84 Tidak limpas 0,9 2,941 0,437 1,175 2,900 3,400 4,398 0,87 Tidak limpas 1,0 2,941 0,444 1,202 2,900 3,400 4,505 0,88 Tidak limpas 1,1 2,485 0,434 1,165 2,900 3,400 4,361 0,86 Tidak limpas 1,2 2,101 0,403 1,047 2,900 2,900 3,905 0,80 Tidak limpas 1,3 1,777 0,364 0,900 2,900 2,900 3,344 0,72 Tidak limpas 1,4 1,505 0,322 0,752 2,800 2,800 2,786 0,64 Tidak limpas 1,5 1,274 0,282 0,615 2,400 2,400 2,279 0,56 Tidak limpas 1,6 1,080 0,244 0,496 2,400 2,400 1,841 0,49 Tidak limpas 1,7 0,916 0,211 0,395 2,000 2,000 1,474 0,42 Tidak limpas 1,8 0,777 0,181 0,312 1,200 1,200 1,173 0,36 Tidak limpas 1,9 0,654 0,155 0,245 1,200 1,200 0,929 0,31 Tidak limpas 2,0 0,651 0,135 0,196 0,800 0,800 0,752 0,27 Tidak limpas 2,1 0,555 0,119 0,161 0,800 0,800 0,625 0,24 Tidak limpas 2,2 0,406 0,102 0,127 0,800 0,800 0,499 0,20 Tidak limpas 2,3 0,364 0,087 0,097 0,400 0,400 0,388 0,17 Tidak limpas 2,4 0,326 0,074 0,076 0,400 0,400 0,308 0,15 Tidak limpas 2,5 0,292 0,064 0,060 0,400 0,400 0,248 0,13 Tidak limpas 2,6 0,262 0,056 0,048 0,400 0,400 0,203 0,11 Tidak limpas 2,7 0,235 0,049 0,039 0,400 0,400 0,168 0,10 Tidak limpas 2,8 0,211 0,044 0,032 0,400 0,400 0,140 0,09 Tidak limpas 2,9 0,189 0,039 0,027 0,400 0,400 0,117 0,08 Tidak limpas commit to user 95 Tabel 4.62 Kondisi setelah adanya penambahan kapasitas pompa lanjutan Waktu Inflow S Q sal Q pompa sebelum ditambah Q pompa setelah ditambah Outflow H Keterangan jam m 3 dt m 3 dt m 3 dt m 3 dt m 3 dt m 3 dt m 1 2 3 4 5 6 7 8 9 3,0 0,186 0,035 0,022 0,100 0,100 0,100 0,07 Tidak limpas 3,1 0,167 0,032 0,019 0,100 0,100 0,088 0,06 Tidak limpas 3,2 0,150 0,029 0,016 0,100 0,100 0,076 0,06 Tidak limpas 3,3 0,134 0,026 0,014 0,100 0,100 0,065 0,05 Tidak limpas 3,4 0,120 0,024 0,012 0,100 0,100 0,056 0,05 Tidak limpas 3,5 0,108 0,021 0,010 0,100 0,100 0,048 0,04 Tidak limpas 3,6 0,097 0,019 0,008 0,100 0,100 0,041 0,04 Tidak limpas 3,7 0,087 0,017 0,007 0,100 0,100 0,035 0,03 Tidak limpas 3,8 0,078 0,016 0,006 0,100 0,100 0,030 0,03 Tidak limpas 3,9 0,070 0,014 0,005 0,100 0,100 0,025 0,03 Tidak limpas 4,0 0,067 0,013 0,004 0,100 0,100 0,022 0,03 Tidak limpas 4,1 0,060 0,012 0,004 0,100 0,100 0,019 0,02 Tidak limpas 4,2 0,054 0,011 0,003 0,100 0,100 0,017 0,02 Tidak limpas 4,3 0,049 0,010 0,003 0,100 0,100 0,014 0,02 Tidak limpas 4,4 0,044 0,009 0,002 0,100 0,100 0,012 0,02 Tidak limpas 4,5 0,039 0,008 0,002 0,100 0,100 0,010 0,02 Tidak limpas Berdasarkan Tabel 4.60 maka data pompa setelah adanya penambahan kapasitas pompa Kali Baru sebesar 0,5 m 3 dtk seperti ditunjukkan pada Tabel 4.63. Tabel 4.63 Data Pompa setelah ada penambahan kapasitas No Uraian Kapasitas Total m 3 dtk 1 2 3 4 5 6 1 Pompa A 2,4 0,4 0,8 1,2 1,6 2 2,4 2 Pompa B 0,4 0,4 3 Pompa C 0,1 0,1 4 Pompa D 0,5 0,5 Total 3,4 Konfigurasipola operasional pompa Kali Baru masih ONOFF namun pada jam puncaklimpas jam ke-0,8 sd jam ke-1,1 semua pompa harus dioperasikan. Hal commit to user 96 ini dimaksudkan agar tidak terjadi limpas pada debit puncak. Sistem operasional pompa Kali Baru selengkapnya dapat ditunjukkan pada Tabel 4.64. Tabel 4.64 Konfigurasi Operasional Pompa Kali Baru t jam OPERASIONAL POMPA t jam OPERASIONAL POMPA Sebelum+ Sesudah+ Sebelum+ Sesudah+ 0,0 OFF 0,1 ON 1C 1C 2,5 ON 1A 1A 0,2 ON 2BC 2BC 2,6 ON 1A 1A 0,3 ON 2AB 2AB 2,7 ON 1A 1A 0,4 ON 4AB 4AB 2,8 ON 1A 1A 0,5 ON 8ABC 8ABC 2,9 ON 1A 1A 0,6 ON 8ABC 8ABC 3,0 ON 1C 1C 0,7 ON 8ABC 8ABC 3,1 ON 1C 1C 0,8 ON 8ABC 9ABCD 3,2 ON 1C 1C 0,9 ON 8ABC 9ABCD 3,3 ON 1C 1C 1,0 ON 8ABC 9ABCD 3,4 ON 1C 1C 1,1 ON 8ABC 9ABCD 3,5 ON 1C 1C 1,2 ON 8ABC 8ABC 3,6 ON 1C 1C 1,3 ON 8ABC 8ABC 3,7 ON 1C 1C 1,4 ON 6AB 6AB 3,8 ON 1C 1C 1,5 ON 5AB 5AB 3,9 ON 1C 1C 1,6 ON 5AB 5AB 4,0 ON 1C 1C 1,7 ON 4AB 4AB 4,1 ON 1C 1C 1,8 ON 2AB 2AB 4,2 ON 1C 1C 1,9 ON 2AB 2AB 4,3 ON 1C 1C 2,0 ON 2A 2A 4,4 ON 1C 1C 2,1 ON 2A 2A 4,5 ON 1C 1C 2,2 ON 2A 2A 2,3 ON 1A 1A 2,4 ON 1A 1A

4.9.2. Konsep Penanganan Sistem Polder Bandarharjo