Operasi Sistem Polder Sedimentasi pada Sistem Drainase

commit to user 6 sepenuhnya berhasil dan air tanah masih terlalu tinggi sehingga drainase perlu ditingkatkan dan diperdalam. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi rembesan dari danau ke daerah polder reklamasi. Perhitungan menunjukkan bahwa dengan perbaikan drainase akan mengurangi rembesan Boumans, 1983.

2.1.1 Operasi Sistem Polder

1. Pintu Air Pintu air disaratkan tidak boleh bocor dan mudah dioperasikan. Pintu air dibuka pada saat muka air di bagian hilir pintu air lebih rendah dibandingkan dengan muka air di bagian hulu dan pintu air ditutup pada saat muka air di hilir lebih tinggi dibandingkan dengan muka air dibagian hulu Al Falah, 2000. 2. Pompa Bebarapa aspek penting yang diperhitungkan dalam perencanaan Standar Operasi Pompa Joyce Marta Widjaya, 2008 adalah: a. Kemudahan dalam penyediaan suku cadang agar diusahakan menggunakan pompa setipe bila diperlukan lebih dari satu pompa, b. Kemungkinan kegagalan dalam operasi pompa apabila pompa menggunakan genset pembangkit listrik tenaga diesel yang sama maka harus diupayakan agar genset tersebut tidak terlalu lama bekerja sendiri atau tunggal karena overpower ini, akan mengakibatkan terjadinya karbonasi yang berlebihan, c. Kecepatan peningkatan elevasi muka air di waduk akan menentukan waktu kapan pompa dioperasikan, d. Durasi kerja pompa diusahakan seminimal mungkin dengan alasan ekonomis. 3. Kolam Tando a. pencatatan elevasi air kolam dan luar kolam, b. pencatatan elevasi air maksimum, c. evaluasi kapasitas berdasar data bulanan.

2.1.2 Sedimentasi pada Sistem Drainase

Hasil erosi lahan dan sampah tidak tidak sepenuhnya masuk ke dalam saluransungai. Material hasil erosi lahan sebagian mengendap dalam perjalananannya sebelum mencapai sungai atau saluran. Hasil erosi yang mengendap di saluran mengakibatkan sedimentasiendapan lumpur. Sedimentasi akan meningkat commit to user 7 jika terdapat bangunan yang ada dibantaran sungaisaluran. Berdasarkan Laporan Akhir Penyusunan Dokumen Master Plan Drainase Kota Semarang Tahun 2007 besarnya sedimentasi seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Besarnya sedimentasi tahunan di masing-masing sub sistem drainase Nama Sistem Drainase Nama Sub- Sistem Luas DAS ha Total Erosi ton YIL Sedimen m 3 tahun Sampah Yang Masuk Sistem Drainase m 3 th Total Endapan Sedimen Di Sistem Drainase m 3 th Mangkang Mangkang 4.396,75 99.472 10.231 11.554 21.785 Bringin 4.760,50 119.804 11.638 12.510 24.148 Semarang Barat Tugu 604,75 4.523 698 1.589 2.287 Silandak 1.034,25 51.413 7.345 2.718 10.063 Siangker 1.275,50 10.516 1.382 3.352 4.734 Semarang Tengah BKB 19.896,50 1.337.673 91.726 52.284 144.011 Bulu 76,00 427 98 200 297 Asin 264,00 1.485 255 694 948 Semarang 586,75 3.300 528 1.542 2.070 Baru 185,00 1.040 208 486 694 Bandarharjo 233,50 1.313 233 614 846 Simpang5 419,25 2.358 391 1.102 1.492 Banger 550,75 3.097 496 1.447 1.943 Semarang Timur BKT 3.702,75 135.760 14.740 9.730 24.470 Tenggang 1.133,75 6.376 838 2.979 3.817 Sringin 1.526,50 8.584 1.079 4.011 5.091 Babon 12.712,25 340.628 25.304 33.406 58.709 Pedurungan 1.076,75 7.934 1.088 2.830 3.918 Jumlah 54.435,50 2.135.702 168.276 143.047 311.323

2.2 Landasan Teori