commit to user
7
jika terdapat bangunan yang ada dibantaran sungaisaluran. Berdasarkan Laporan Akhir Penyusunan Dokumen Master Plan Drainase Kota Semarang Tahun 2007
besarnya sedimentasi seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Besarnya sedimentasi tahunan di masing-masing sub sistem drainase
Nama Sistem
Drainase Nama Sub-
Sistem Luas DAS
ha Total
Erosi
ton YIL
Sedimen m
3
tahun Sampah
Yang Masuk
Sistem Drainase
m
3
th Total
Endapan Sedimen
Di Sistem Drainase
m
3
th
Mangkang Mangkang
4.396,75 99.472
10.231 11.554
21.785 Bringin
4.760,50 119.804
11.638 12.510
24.148 Semarang
Barat Tugu
604,75 4.523
698 1.589
2.287 Silandak
1.034,25 51.413
7.345 2.718
10.063 Siangker
1.275,50 10.516
1.382 3.352
4.734
Semarang Tengah
BKB 19.896,50
1.337.673 91.726
52.284 144.011
Bulu 76,00
427 98
200 297
Asin 264,00
1.485 255
694 948
Semarang 586,75
3.300 528
1.542 2.070
Baru 185,00
1.040 208
486 694
Bandarharjo 233,50
1.313 233
614 846
Simpang5 419,25
2.358 391
1.102 1.492
Banger 550,75
3.097 496
1.447 1.943
Semarang Timur
BKT 3.702,75
135.760 14.740
9.730 24.470
Tenggang 1.133,75
6.376 838
2.979 3.817
Sringin 1.526,50
8.584 1.079
4.011 5.091
Babon 12.712,25
340.628 25.304
33.406 58.709
Pedurungan 1.076,75
7.934 1.088
2.830 3.918
Jumlah 54.435,50
2.135.702 168.276
143.047 311.323
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Penilaian Kondisi Sistem Polder
Penilaian kondisi sistem polder dilakukan terhadap beberapa komponen yang meliputi, tanggul keliling, stasiun pompa, kolam retensi, pintu air dan saluran
drainase. Setiap komponen memberikan kontribusi terhadap kondisi fisik sistem polder secara keseluruhan. Bobot setiap komponen disusun atas besarnya pengaruh
terhadap pengendalian banjir dan rob. Penilaian kondisi sistem polder mengambil rujukan pada Vadlon, 2011
tentang Desain Penilaian Jaringan Drainase. Komponen yang ada di desain tersebut
commit to user
8
sebagian digunakan untuk penilaian sedangkan komponen lainnya merupakan pengembangan. Desain penilaian Jaringan Drainase seperti ditunjukkan pada Tabel
2.2, selengkapnya ditunjukkan pada Lampiran A. Tabel 2.2 Desain Penilaian Bangunan OutletMuara pada Jaringan Drainase
No Bangunan
Kondisi Bangunan Baik
Kondisi rata-rata aspek 80 - 100
Cukup Kondisi rata-rata
aspek 50 - 79 Rusak
Kondisi rata-rata aspek 0 - 49
Pintu Outlet - PintuPintu
Outlet - Semua pintu dapat
dioperasikan dengan baik, secara mekanis
dan hidrolis - Terdapat atap
pelindung dan Pengaman pintu
outlet - Semua daun pintu
yang terpasang tidak bocor
- Terdapat petunjuk manual operasi pintu
- Semua pintu dicat - Sebagian pintu
tidak dapat dioperasikan
dengan lancar - Atap pelindung dan
pengaman pintu sebagian ada yang
rusak - Daun pintu yang
terpasang dijumpai kebocoran
- Terdapat petunjuk manual operasi
- Sebagian cat pintu sudah mengelupas
- Semua pintu tidak dapat dioperasikan
dengan lancar - Tidak terdapat atap
pelindung dan pengaman pintu
- Daun pintu yang terpasang bocor
- Tidak terdapat petunjuk manual
operasi pintu - Cat semua pintu
hampir pudar - Endapan
Lumpur - Endapan di depan
pintu tidak setinggi ambang pintu outlet
- Mudahselalu dikuras secara berkala
- Endapan di depan pintu mencapai
tinggi ambang pintu outlet
- Tidak selalu dikuras secara berkala
- Endapan sering melampaui
ambang pintu outlet
- Sulittidak pernah jarang dikuras
Parapet - Konstruksi parapet
masih baik dan berfungsi
- Parapet mempunyai tinggi jagaan yang
cukup untuk mencegah air
melimpah selama masa operasi
- Konstruksi parapet terdapat beberapa
kerusakan, tetapi masih berfungsi
- Elevasi muka air maksimum operasi
masih dalam batas jagaan yang
diizinkan - Konstruksi parapet
tidak berfungsi lagi
- Tinggi parapet tidak memenuhi
syarat untuk elevasi air
maksimum selama operasi
- Pasangan batu
retakpecah - Struktur gorong-
gorong tidak mengalami
retakpecah yang mempengaruhi
kapasitas rencana - Terdapat
retakpecah pada bangunan gorong-
gorong yang tidak berpengaruh pada
kapasitas rencana - Fungsi gorong-
gorong berubah karena bangunan
retakpecah
- Sampah - Tidak ada
penyumbatan saluran yang diakibatkan oleh
penumpukan sampah sehingga berpengaruh
terhadap kapasitas rencana saluran
- Penyumbatan saluran yang
diakibatkan oleh penumpukan
sampah sedikit berpengaruh
terhadap kapasitas rencana saluran
- Penyumbatan saluran yang
diakibatkan oleh penumpukan
sampah sangat berpengaruh besar
terhadap kapasitas rencana saluran
Sumber: Vadlon, 2011
commit to user
9
Metode perhitungan penilaian kondisi sistem polder mengadopsi dari perhitungan penilaian kondisi jaringan drainase yang secara keseluruhan didapatkan
dengan menghitung kondisi bangunan outletmuara , bangunan pelengkap , bangunan fasilitas dan saluran drainase dengan metode perhitungan sebagai
berikut: Kondisi Jaringan Drainase dihitung dengan:
KJD = Kbom + Kbp + Kbf + Ksd 2.1
dengan: KJD
= Kondisi Jaringan Drainase ,
Kbom =
Kondisi bangunan outletmuara , Kbp
= Kondisi bangunan pelengkap ,
Kbf =
Kondisi bangunan fasilitas , Ksd
= Kondisi saluran drainase .
2.2.2 Sistem Polder