Deskripsi Data Pengaruh metode latihan interval anaerob dan power otot tungkai terhadap peningkatan kecepatan lari Agus Subardan TESIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian beserta interpretasinya, penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil kecepatan lari. Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data, uji persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.

A. Deskripsi Data

Deskripsi hasil analisis data hasil tes hasil kecepatan lari yang dilakukan sesuai dengan kelompok yang dibandingkan disajikan sebagai berikut: Tabel 4. Deskripsi Data Hasil Tes Kecepatan Lari Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Metode Interval Anaerob dan Tingkat Power Otot Tungkai Perlakuan Tingkat Power Otot Tungkai Statistik Hasil Tes Awal Hasil Tes Akhir Peningkatan Latihan Interval Anaerob Dengan Rasio 1 : 5 Tinggi Jumlah 95.65 86.67 8.98 Rerata 9.565 8.667 0.898 SD 1.061 0.876 0.287 Rendah Jumlah 102.36 94.22 8.14 Rerata 10.236 9.422 0.814 SD 0.572 0.730 0.315 Latihan Interval Anaerob Dengan Rasio 1 : 10 Tinggi Jumlah 96.82 84.33 12.49 Rerata 9.682 8.433 1.249 SD 0.966 0.763 0.313 Rendah Jumlah 104.95 95.79 9.16 Rerata 10.495 9.579 0.916 SD 0.521 0.539 0.265 Hal-hal yang menarik dari nilai-nilai yang terdapat dalam tabel di atas adalah sebagai berikut: 1. Jika antara kelompok siswa yang mendapat latihan interval anaerob dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1 : 5 dan 1 : 10 dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok perlakuan dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1 : 10 memiliki peningkatan hasil kecepatan lari sebesar 0.23 detik yang lebih tinggi dari pada kelompok latihan interval anaerob dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1 : 5. 2. Jika kelompok siswa yang memiliki power otot tungkai tinggi dan rendah dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok siswa yang memiliki power otot tungkai tinggi memiliki peningkatan hasil kecepatan lari sebesar 0.21 detik yang lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang memiliki power otot tungkai rendah. 3. Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata kecepatan lari dapat dilihat pada histogram perbandingan nilai-nilai sebagai berikut:

0.00 2.00

4.00 6.00

8.00 10.00

12.00 Peningkatan Kecepatan Kelompok Pre-test 9.90 10.09 9.62 10.37 Post-test 9.04 9.01 8.55 9.50 R 1:5 A1 R 1:10 A2 POT T B1 POT R B2 Gambar 2. Histogram Nilai Rata-Rata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kecepatan Lari Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Metode Latihan Interval Anaerob dan Tingkat Power Otot Tungkai Keterangan : R 1: 5 = Kelompok latihan interval anaerob dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1 : 5 R 1 :10 = Kelompok latihan interval anaerob dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1 : 10 POT T = Kelompok power otot tungkai tinggi POT R = Kelompok power otot tungkai rendah = Hasil tes awal = Hasil tes akhir 4. Agar nilai rata-rata peningkatan kecepatan lari yang dicapai tiap kelompok perlakuan mudah dipahami, maka nilai peningkatan hasil kecepatan lari pada tiap kelompok perlakuan disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut: Gambar 3. Histogram Nilai Rata-Rata Peningkatan Kecepatan Lari Pada Tiap Kelompok Perlakuan. Keterangan : KP 1 = Kelompok latihan interval anaerob dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1 : 5 pada tingkat power otot tungkai tinggi KP 2 = Kelompok latihan interval anaerob dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1 : 5 pada tingkat power otot tungkai rendah KP 3 = Kelompok latihan interval anaerob dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1 : 10 memiliki power otot tungkai tinggi KP 4 = Kelompok latihan interval anaerob dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1 : 10 pada tingkat power otot tungkai rendah

B. Uji Reliabilitas