6 Stamina anaerob umum atau daya tahan kecepatan pada kecepatan lari,
terutama ketika seorang pelari akan memasuki
finish
dan mempunyai pengaruh terhadap prestasi larinya.
7 Ciri antropometris yaitu mengenai bentuk tubuh atlet, terutama mengenai
perbandingan antara tubuh dengan panjang tungkainya. Faktor yang tidak kalah pentingnya adalah sifat-sifat psiko-fisiologis
atlet, utamanya pada daya kemauan, sistem saraf pusat, sifat otot dan koordinasi yang menentukan baik atau tidaknya penampilan. Dan dalam
pengembangannya perlu mempertimbangkan faktor jenis kelamin dan umur.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian mengenai latihan interval anaerob sudah banyak dilakukan, beberapa hasil temuan penelitian yang menarik dan memiliki relevansi yang dekat dengan
penelitian ini, akan diungkap kembali sebagai berikut: 1.
Suratmin 2001 tentang pengaruh latihan interval anaerob terhadap kecepatan renang 100 meter gaya
front crawl
pada perenang
intermediate
, yang menyimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh latihan interval anaerob terhadap
kecepatan renang 100 meter gaya
front crawl
pada perenang
intermediate
, latihan interval anaerob kombinasi jarak 25-50 meter lebih baik dibanding latihan
interval anaerob jarak 50 meter dan jarak 25 meter terhadap kecepatan renang 100 meter gaya
front crawl
pada perenang
intermediate
. 2.
Slamet Widodo 2003 tentang pengaruh latihan interval anaerob dan kapasitas aerob terhadap prestasi lari cepat 100 meter, yang menyimpulkan bahwa ada
perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan interval anaerob dengan rasio 1:5 dan 1:10 terhadap prestasi lari cepat 100 meter, ada perbedaan pengaruh yang
signifikan antara kapasitas aerob tinggi dan rendah terhadap prestasi lari cepat 100 meter, tidak ada interaksi antara rasio waktu kerja dan waktu istirahat dalam
latihan interval anaerob dengan kapasitas aerob terhadap prestasi lari cepat 100 meter.
3. Heri Pendianto 2009 meneliti tentang pengaruh latihan interval anaerob dan
power lengan terhadap peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas, yang menyimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan
interval anaerob jarak tempuh 25 meter, 50 meter dan kombinasi jarak tempuh 25- 50 meter terhadap peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas. Ada
perbedaan peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas yang signifikan antara perenang yang memiliki power lengan tinggi dan rendah, terdapat
pengaruh interaksi yang signifikan antara latihan interval anaerob dan power lengan terhadap peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas.
C. Kerangka Pemikiran