Populasi dan Sampel Teknik Pengumpulan Data

diterapkan dalam penelitian ini yaitu sprint pendek menempuh jarak 30-60, dengan waktu kerja antara 5,2-12 detik, sehingga periode istirahatnya yaitu 52- 120 detik.

3. Power Otot Tungkai

Power otot tungkai adalah kemampuan otot atau sekelompok otot-otot tungkai untuk melakukan kerja atau melawan beban atau tahanan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Power otot tungkai dalam penelitian ini dibedakan atas power otot tungkai tinggi dan rendah, diukur dengan Vertical Power Jumps Test Johnson Nelson, 1986:210 .

4. Peningkatan Kecepatan lari

Kecepatan lari dapat diartikan kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan lari yang maksimal dalam waktu sesingkat-singkatnya, diukur dengan tes kecepatan lari 50 yard Johnson Nelson, 1986.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII SMP Negeri 4 Ngaglik Sleman Yogyakarta yang berjumlah 74 siswa.

2. Sampel

Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 siswa putra kelas VIII SMP Negeri 3 Ngaglik Sleman Yogyakarta, yang diperoleh dengan teknik purposive random sampling . Menurut Sudjana 2002:148 teknik purposive random sampling yaitu dari jumlah populasi yang ada untuk menjadi sampel harus memenuhi ketentuan-ketentuan untuk memenuhi tujuan penelitian. Dari sejumlah 74 pelari tersebut, kemudian dilakukan tes dan pengukuran power otot tungkai diperoleh dengan Vertical Power Jumps Test Johnson Nelson, 1986:210, data hasil power otot tungkai tersebut dipakai untuk mengelompokkan yaitu sampel yang memiliki power otot tungkai tinggi dan sampel yang memiliki power otot tungkai rendah. Selanjutnya dirangking, dari hasil rangking tersebut dibagi atas tiga kelompok yaitu tingkat power otot tungkai tinggi, sedang dan rendah. 34 pelari yang memiliki tingkat power otot tungkai sedang tidak diikutsertakan, sehingga besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 pelari yang terdiri dari 20 pelari yang memiliki power otot tungkai tinggi dan 20 pelari yang memiliki power otot tungkai rendah. Selanjutnya 20 pelari yang memiliki power otot tungkai tinggi dan yang memiliki power otot tungkai rendah masing –masing dibagi menjadi dua kelompok dengan cara diundi random, yaitu 10 pelari mendapatkan metode latihan dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1:5 dan 10 pelari sebagai kelompok yang mendapatkan metode latihan dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1:10.

F. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan variabel, maka instrumen penelitian yang digunakan adalah: 1 Vertical Power Jumps Test dan 2 Tes lari 50 yard. 1. Data Power Otot Tungkai Power otot tungkai diukur dengan tes Vertical Power Jumps Test Johnson Nelson, 1986: 210. Data power otot tungkai diukur sebanyak dua kali, yaitu sebelum perlakuan diberikan pada siswa siswa putra kelas VII SMP Negeri 3 Ngaglik Sleman Yogyakarta tahun pengajaran 2009 selaku sampel. Data power otot tungkai dapat dipakai untuk mengelompokkan 1 sampel yang memiliki power otot tungkai tinggi dan 2 sampel yang memiliki power otot tungkai rendah. Sebelum digunakan, dicari reliabilitas tesnya menggunakan rumus dari Baumgartner and Jackson 1991:82. 2. Data Kecepatan Lari Teknik pengumpulan data menggunakan petunjuk tes lari 50 yard Johnson Nelson, 1986. Data kecepatan lari diukur sebanyak dua kali yaitu tes awal pre-test dan tes akhir post-test . Sebelum digunakan, dicari reliabilitas tesnya menggunakan rumus Baumgartner and Jackson 1991:134. 3. Mencari Reliabilitas Tes Sebelum data hasil penelitian dianalisis terlebih dahulu data harus dicari relaibilitanya, untuk mengetahui keajegan dari tes yang bersangkutan. Untuk mencari besarnya koefisien reliabilitas, dipergunakan ANAVA Thomas Nelson, 2001:187 dengan rumus: B w B MS MS MS R   Dengan: B B B df SS MS  AB A AB A W df df SS SS MS    Keterangan: R = Koefisien reliabilitas SS = Jumlah kuadrat perlakuan MS = Rata-rata kuadrat perlakuan df = Derajat kebebasan A = Perlakuan kolom B = Perlakuan baris AB = Interaksi antara perlakuan baris dan perlakuan kolom Uji coba instrumen penelitian untuk tes power otot tungkai dan tes kecepatan lari adalah dengan mencari koefisien reliabilitasnya. Tes power otot tungkai yang diukur dengan tes Vertical Power Jumps Test ini oleh Johnson Nelson 1986:210 mempunyai validitas Face validity . Setelah dilakukan uji tes, ternyata diperoleh reliabilitas 0.872, selanjutnya hasil tes ini digunakan untuk mencari dan menentukan sampel yang diperlukan dalam penelitian yaitu sampel yang masuk kategori power otot tungkai tinggi dan rendah. Sedangkan tes kecepatan lari yang diukur dengan tes lari 50 yard oleh Johnson Nelson 1986 dinyatakan mempunyai reliabilitas 0.977, objektivitas 0.99 dan validitas 0.989, dan selanjutnya setelah dilakukan uji tes diperoleh reliabilitas tes 0.989. Dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas hasil tersebut dengan menggunakan pedoman Tabel koefisien korelasi dari Book Walter, yang dikutip Mulyono 1999:22 yaitu: Tabel 2. Range Kategori Reliabilitas Kategori Reliabilitas Baik Sekali 0,90 – 1,00 Baik 0,80 – 0,89 Cukup 0,60 – 0,79 Kurang 0,40 – 0,59 Tidak Signifikan 0,00 – 0,39

G. Teknik Analisis Data