Variabel Penelitian Definisi Operasional

a 1 b 2 : Kelompok siswa yang memiliki power otot tungkai rendah dilatih menggunakan latihan interval anaerob dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1:5. a 2 b 2 : Kelompok siswa yang memiliki power otot tungkai rendah dilatih menggunakan latihan interval anaerob dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1:10 . Untuk mendapatkan keyakinan bahwa rancangan penelitian yang telah dipilih cukup memadai untuk pengujian hipotesis penelitian dan hasil penelitian dapat digeneralisasikan ke populasi, maka dilakukan validasi terhadap variabel dalam penelitian ini.

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel bebas independent dan satu variabel terikat dependent dengan rincian yaitu :

1. Variabel bebas

independent a. Variabel manipulatif yaitu metode latihan interval anaerob yang terdiri dari dua taraf yaitu: 1 Latihan interval anaerob dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1:5. 2 Latihan interval anaerob dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1:10. b. Variabel bebas atributif yang dikendalikan dalam penelitian ini yaitu: 1 Power otot tungkai tinggi. 2 Power otot tungkai rendah.

2. Variabel terikat

dependent Dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu peningkatan kecepatan lari.

D. Definisi Operasional

Untuk memberikan penafsiran yang sama terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi dari variabel-variabel penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Latihan Interval Anaerob Dengan Rasio Waktu Kerja Dan Waktu Istirahat

1:5 Latihan interval anaerob dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1:5 adalah latihan kecepatan lari yang di antara seri pengulangannya diselingi periode istirahat dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1:5. Latihan yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu sprint pendek menempuh jarak 30 meter, 40 meter, 50 meter, dan 60 meter dengan waktu kerja antara 5,2-12 detik, sehingga periode istirahatnya yaitu 26-60 detik.

2. Latihan Interval Anaerob Dengan Rasio Waktu Kerja Dan Waktu Istirahat

1:10 Latihan interval anaerob dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1:10 adalah latihan kecepatan lari yang di antara seri pengulangannya diselingi periode istirahat dengan rasio waktu kerja dan waktu istirahat 1:10. Latihan yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu sprint pendek menempuh jarak 30-60, dengan waktu kerja antara 5,2-12 detik, sehingga periode istirahatnya yaitu 52- 120 detik.

3. Power Otot Tungkai

Power otot tungkai adalah kemampuan otot atau sekelompok otot-otot tungkai untuk melakukan kerja atau melawan beban atau tahanan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Power otot tungkai dalam penelitian ini dibedakan atas power otot tungkai tinggi dan rendah, diukur dengan Vertical Power Jumps Test Johnson Nelson, 1986:210 .

4. Peningkatan Kecepatan lari

Kecepatan lari dapat diartikan kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan lari yang maksimal dalam waktu sesingkat-singkatnya, diukur dengan tes kecepatan lari 50 yard Johnson Nelson, 1986.

E. Populasi dan Sampel