Sarana dan Prasarana Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah

Sariah dengan luas lahan masing-masing adalah 19,75 ha, 17,32 ha, 25,50 ha, 17,46 ha dan 23,12 ha,. Jika dilihat dari tingkat pendidikan, masyarakat Desa Naga Kisar memiliki tingkat pendidikan yang mayoritas angkatan kerja adalah lulusan SMP dan SMU. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Naga Kisar, Tahun 2012 Jenis Pekerjaan Jumlah orang Persentase Tidak Tamat SD SD SMP SMU Diploma I Diploma II Diploma III S1 S2 S3 342 151 322 368 157 120 128 104 - - 20,02 8,92 19,03 21,76 9,28 7,09 7,56 6,16 - - Jumlah 1692 100 Sumber : Kantor Kepala Desa Naga Kisar, 2012 Dari Tabel 4.6 diketahui bahwa sebanyak 322 orang atau 19,03 persen masyarakat lulusan SMU. Dan sebanyak 104 orang atau 6,61 persen dengan lulusan S1.

4.4. Sarana dan Prasarana

Sarana pendidikan yang ada di Desa Naga Kisar hanya ada 1 PAUD, 1 Taman Kanak-kanak TK, 3 Sekolah Dasar SD, 1 Madrasah Ibtidaiyah dan 1 Madrasah Tsanawiyah Swasta, sementara untuk SMP dan SMA tidak ada di desa Naga Kisar sehingga masyarakat harus sekolah di desa Pantai Cermin Kiri yang jaraknya paling dekat dari pada sekolah – sekolah lainnya. Universitas Sumatera Utara Untuk fasilitas kesehatan, Desa Naga Kisar mempunyai satu puskesmas pembantu, satu praktek bidan dan tiga buah posyandu.Untuk pelayanan kesehatan desa Naga KIsar mempunyai juumlah bidan sebanyak enam orang. Untuk jumlah tempat ibadah desa Naga Kisar mempunya dua mesjid, lima mushalah dan 5 gereja. 4.5. Karakteristik Responden 4.5.1. Tingkat Usia Berdasarkan usia responden pada usahatani kubis, rata-rata usia petani adalah 44,60 tahun. Data mengenai usia petani responden dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7.Tingkat Usia Petani Responden Kisaran Usia Tahun Benih SHS Benih Penangkaran Jumlahorang Prsentase Jumlahorang Presentasi ≤ 40 41-50 51-60 60 6 19 5 20 63,33 16,67 14 8 4 4 46,67 26,67 13,33 13,33 Jumlah 30 100 30 100 Sumber : Lampiran 1 Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa paling banyak petani sampel adalah petani yang tergolong usia muda. Untuk petani pengguna benih Sang Hyang Sri kisaran umur responden yang banyak menggunakan adalah petani dengan kisaran umur 41 – 50 tahun yaitu 63,33 persen. Untuk benih penangkaran swadaya, petani responden yang paling banyak adalah petani dengan kisaran umur ≤40 tahun yaitu sebesar 46,67 persen. Universitas Sumatera Utara

4.5.2. Pendidikan dan Pelatihan

Tingkat pendidikan petani responden rata-rata adalah SMP.Data tingakat pendidikan petani ditampilkan pada Tabel 4.8. Tabel 4.8.Tingkat Pendidikan Petani Responden Tingkat Pendidikan Benih SHS Benih Penangkaran Jumlah Orang Persentase Jumlah Orang Persentase SD SMP SMA Diploma Sarjana 1 13 7 5 4 0,33 43,34 23,33 16,67 13,33 3 11 8 2 6 10 36,67 26,67 6,67 20 Jumlah 30 100 30 100 Sumber : Lampiran 1 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa jumlah petani sampel yang paling dominan adalah petani yang mempunyai tingkat pendidikan SMP yaitu 43,34 persen untuk petani pengguna benih Sang Hyang Sri dan 36,67 persen untuk pengguna benih penangkaran. Berdasarkan penelitian, dari 60 responden hanya 10 orang yang mempunyai pengalaman pelatihan.Pelatihan yang dimaksud adalah pelatihan yang diadakan oleh Dinas Pertanian, penyuluh pertanian maupun instansi terkait lainnya. Bahkan berdasarkan wawancara, dari 10 orang yang memiliki pengalaman pelatihan mengaku sudah mengikuti pelatihan lebih dari satu kali.

4.5.3. Pengalaman Berusahatani

Tingkat pengalaman berusahatani menggambarkan berapa lama petani telah berkecimpung dalam usahatani yang sekarang sedang dijalani.Data mengenai pengalaman bertani petani responden dapat dilihat pada Tabel 4.9. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9.Lama Berusahatani Petani Responden Kisaran Lama Berusahatani Tahun Benih SHS Benih Penangkaran Jumlah Orang Persentase Jumlah Orang Peresentae ≤ 10 11-20 21-30 30 3 17 8 2 10 56,67 26,67 6,67 8 10 7 5 26,67 33,33 23,33 16,67 Jumlah 30 100 30 100 Sumber : Lampiran 1 Dari Tabel 4.9 diketahui bahwa pengalaman berusahatani petani sampel kedua jenis benih yang tertinggi berada pada kisaran pengalaman 11-20 tahun yaitu 56,67 persen untuk pengguna benih Sang Hyang Sri dan 33,33 persen untuk pengguna benih penangkaran.

4.5.4. Lahan Usahatani

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata luas lahan petani padi sawah adalah seluas 0,63 ha. Data mengenai luas lahan yang dimiliki petani responden kedua jenis petani dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10. Luas Lahan yang Dimiliki oleh Petani Responden Luas Lahan ha Jumlah Orang Persentase 0,5 0,5-1 1 28 20 12 46,67 33,33 20 Jumlah 60 100 Sumber : Lampiran 1 Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa petani dengan luas lahan 0,5-1 ha sebanyak 20 orang atau 33,33 persen dan hanya 12 orang atau 20 persen yang memiliki luas lahan 1 ha. Universitas Sumatera Utara 4.5.5.Jumlah Tanggungan Jumlah tanggungan adalah jumlah anggota keluarga yang ditanggung oleh petani responden.Jumlah anggota keluarga yang ditanggung oleh petani responden kepala keluarga adalah semua anggota keluarga selain kepala keluarga yang ditanggung atau berada dalam anggaran belanja keluarga.Data mengenai jumlah tanggungan petani responden dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11. Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Responden Jumlah Tanggungan Orang Jumlah Petani Orang Persentase 1 2 3 4 5 5 4 18 23 10 3 2 6,67 30 38,33 16,67 5 3,33 Jumlah 60 100 Sumber : Lampiran 1 Dari Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa petani jumlah tanggungan petani paling besar adalah lebih dari 5 orang dengan jumlah petani 2 orang atau 3,33 persen. dan sebagian besar petani memiliki jumlah tanggungan sebanyak 3 yaitu sebanyak 23 petani atau 38,33 persen. 4.6.Sumber Benih Padi Sawah yang Digunakan Petani di Daerah Penelitian Di daerah penelitian terdapat tiga jenis sumber benih yang digunakan oleh petani padi sawah yaitu sumber benih dari pemerintah, sumber benih dari penangkar dan sumber benih sendiri. Untukmengetahuilebihjelasketiga sumberbenihyangdigunakanpetani padi sawah tersebut maka dapat dilihat keterangan di bawah ini : Universitas Sumatera Utara

4.6.1. Sumber Benih Shang Hyang Sri

Salah satu sumber benih padi yangdigunakanolehpetanipadisawah adalah benih dari Shang Hyang Sri yang biasanya disebut sebagai benih dari pemerintah.Benih dari pemerintahinitidaksecarabebas didapatkan oleh petani, benih yang daripemerintah diberikan hanya pada petani yang merupakan anggota kelompok tani saja.Benih padi yang dari pemerintah ini dibatasipemberianyayaituhanya2 bungkus sajaper petanidimana per bungkusnyadiisidenganberat5Kgyang diberiharga Rp.20.000bungkus.Sehinggabanyakpetaniyang kemudian membeli benih dari penangkar atau membuatbenihsendiriuntukmencukupi kekuranganbenihuntuklahanmereka.Petani biasa menyebut benih ini dengan benih berlabel.

4.6.2. Sumber Benih dari Penangkar

Sumberbenihlainyangdigunakanpetaniadalahbenihdaripenangkar yang petani beli dari kiostani dan juga langsung kepenangkaran karena penangkaran tersebut adalah milik kelompok tani.JenisbenihinibernamabenihSi Campur Jayayangdijual perkilo yang dijual dengan harga Rp.8.000Kg. Petani lebih senangmenggunakanbenihinikarenabenih ini persediaannya selalu mencukupikebutuhanpetanitanpa harus takut kehabisan.

4.7. Jenis Pupuk dan Pestisida yang Digunakan

4.7.1. Jenis-jenis Pupuk yang Digunakan

Dalam kegiatan usahatani padi sawah di desa Naga Kisar, petani biasanya menggunkan beberapa jenis pupuk. Jenis – jenis pupuk yang digunakan oleh petani biasanya adalah pupuk urea subsidi dengan harga per saknya adalah Universitas Sumatera Utara Rp.105.000,- atau Rp.2.100,- per kilogramnya. Untuk jenis pupuk yang lain biasanya petani menggunakan pupuk ZA dengan harga per saknya adalah Rp.85.000,- atau Rp.1.700 tiap kilogramnya. Selain itu juga, petani menggunakan pupuk Phonska dengan harga per saknya adalah Rp.130.000,- atau Rp.26.000 per kilogramnya. Petani juga menambahkan pupuk Tiara untuk usahatani padi sawah mereka dengan harga pupuk Rp.400.000,- untuk tiap saknya atau Rp.8.000,- per kilonya. Tidak lupa pula petani menambahkan pupuk SP juga, pupuk ini memiliki harga Rp.150.000,- persak atau Rp.3.000,- untuk tiap kilonya.

4.7.1. Jenis-Jenis Pestisida yang Digunakan

Pestisida juga merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam usahatani jenis apapun tidak terkecuali padi sawah.Untuk petani responden pada penelitian ini petani menggunakan beberapa jenis pestisida sesuai dengan kebutuhan lahan mereka. Pestisida yang mereka gunakan untuk jamur atau biasa kita sebut fungisida adalah Skore yang memiliki harga Rp.135.000,- untuk satu botol fungisida jenis ini. Petani sampel lebih banyak menggunakan pestisida jenis insektisida dikarenakan faktor alam dan usahatani mereka yang memungkinkan untuk mengundang berbagai jenis serangga dan ulat. Jenis insektisida yang harus mereka miliki adalah Prepapton atau biasa disebut racun ulat, harga insektisida ini adalah Rp.125.000,00 untuk tiap botolnya. Jenis insektisida yang harus dipakai petani adalah racun untuk keong dengan harga Rp.500,00 untuk tiap gramnya. Insektisida lainnya yang digunakan adalah racun lembing dengan harga Rp.75.000,00 untuk tiap botolnya dan insektisida terakhir yang digunakan adalah Universitas Sumatera Utara insektisida untuk jenis wereng yaitu Plenum dengan harga Rp.165.000,00 untuk tiap botolnya. Selain insektisida dan fungisida, pestisida yang dipakai petani adalah jenis herbisida, untuk petani sampel menggunakan herbisida Sindok untuk mengatasi rumpu – rumput liar di areal persawahan mereka, harag perbungkusnya pestisida ini adalah Rp.13.000,-.

4.8. Perbedaan Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi

SawahBerdasarkan Sumber Benih yang Digunakan Kegiatanusahatanipadisawah disemuadaerahtermasukdidaerah penelitian hampir sama yaitu mulai dari pembibitan, pengolahan lahan, penanaman,penyiangan,pemupukan,pemberantasanhamadan penyakit,dan panen,bagaimanapelaksanaankegiatantersebutdiuraikan secararincidibawah ini.

4.8.1. Pembibitan

Biasanya benih yang akan ditanam disemaikan terlebih dahulu yaitu dilakukanuji benih yang baik dan layakdisemaikan.Penentuanbenihyangbaik adalahdengancaramenyiapkankalengyang berisiairyangdiberilarutanabu dapurdenganperbandingan10sampaidengan 12 bagianair dan 1 bagianabu dapur kemudian benih dimasukkan ke dalam campuran atau larutan air dan abu dapur dan diaduk. Setelah pengadukan dibiarkankira-kiralimamenitmakaakan terlihat perbedaan benih dimana akanadabenihyangmelayangataumengapung yangberartibenihitukurangbaikuntukditanam danbenihsepertiiniharus dibuangsebabadakemungkinanbercampurbijihampa. Universitas Sumatera Utara Untuk upah tenaga kerjanya sendiri biasanya petani daerah penelitian menggunakan tenaga kerja dengan biaya Rp. 75.000,-ha atau bila lahan tidak sampai 1 ha akan terkena biayan Rp.50.000rante dan sudah termasuk biaya penanaman.

4.8.2. Pengolahan Lahan

Pengolahanlahanbertujuanmengubahkeadaantanahpertaniandengan alattertentuhingga memperolehsusunantanahyangdikehendakiolehtanaman.Didaerahpenelitianpetani mengolahlahannyadenganmenggunakanjasaJetor atautraktor.Petanimengupahpemilikjetoruntukmengolahlahannyaselain upahnyastandardpetanijuga tidak rugi tenaga untuk mencangkul lagi.Didaerah penelitianjetordioperasikanolehsatuorangtenagakerjapria,pembayaran pengelolahlahandidasarkanstandardyangberlakuyaitu Rp.15.000Rante.

4.8.3. Penanaman

Dalam penanamanadajugabeberapahalyangharusdiperhatikanantara lainyaitucaratanam sistem larikan,jaraktanam,jumlahtanamantiaplubang, dan kedalaman menanam. Upahtenagakerjadalam kegiatanpenanamandibayarsesuaidengan standard upah yang berlaku di daerah penelitian yaitu Rp.45.000Rante jika lahan lebih dari 15 rante.

4.8.4. Pemeliharaan

Pembayaran upah untuk pemeliharaan usahtani padi sawah di daearah penelitian Universitas Sumatera Utara sangat unik karena semua pemeliharaannya dilakukan oleh pemborong dengan upah borongan sebesar Rp.1.600rantehari atau Rp. 37.500hahari,- jadi semua kediatan pemeliharaan dilakukan oleh pemborong mulai dari pemupukan, pengendalian hama, sampai kepada pengendalian gulma.

4.8.5. Panen

Panenmerupakantahapakhirpenanaman padidisawah.Bilahasilyang diharapkantelahdicapaiberartibuah padicukupmasaksudahsiapuntukdipanen atau dipetik.Namun pemanenan harus dilakukan pada waktu yang tepat karena berpengaruh pada jumlah dan mutu gabah dan berasnya. Di daerah penelitian panen dilakukan cukup unik yaitu dengan sistem boronganolehkarenitudalamsatuharipanendapatdiselesaikansampailimaluas lahan petaniyang berbeda. Biaya panen di daerah penelitian sebesar Rp.450Kg. Setiaphasilpanenbiasanyalangsungdijual kepadaagenpadidenganhargagabah Rp.3.800Kg dan Rp.4.300Kg pada saat penelitian. Hasil panen biasanya langsung dijual kepada agenpengusaha kilangpedagang pengumpul oleh petani . Universitas Sumatera Utara BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisi Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Padi Sawah

5.1.1. Pengguna Benih Sang Hyang Sri

Dari hasil SPSS yang di dapat, maka dapat dilihat pada Tabel berikut Tabel 5.1. Persamaan Regresi Usahatani Pengguna Benih Sang Hyang Sri Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -3.647E6 1.065E6 -3.424 .002 biaya 2.308 .067 .991 34.604 .000 pengalaman 1413.176 61160.822 .001 .023 .982 a. Dependent Variable: penerimaan Persamaan ekonomertika yang didapat untuk masalah ini adalah Y= -364700 + 2.308 X 1 + 1413.176 X 4 Y = Pendapatan Petani Pengguna Benih Sang Hyang Sri RpKgHa X 1 = Biaya Produksi Petani Pengguna Benih Sang Hyang Sri Rp X 2 = Pengalaman Berusahatani Tahun Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa setiap kenaikan biaya sarana produksi sebesar Rp.1000,00 maka akan meningkatkan pendapatan sebesar Rp.2.308,00, 39 Universitas Sumatera Utara dan setiap pengalaman bertambah satu tahun maka akan meningkatkan pendaptan sebanyak Rp.14.131,76 Tabel 5.2. Determinasi Persamaan Pengguna Benih Sang Hyang Sri Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .991 a .983 .982 2.23397E6 a. Predictors: Constant, pengalaman, biaya b. Dependent Variable: penerimaan R 2 yang diperoleh dari hasil penelitian ini sebesar 98,3. Analisis ini menunjukan bahwa variabel bebas biaya sarana produksi dan pengalamana berusahatani secara bersama-sama mampu menerangkan variabel bebas pendapatan sebesar 98,3 dan sisanya sebesar 1,7 dipengaruhi oleh variabel lain. Tabel 5.3. Uji Signifikansi Secara Serempak Uji F Pengguna Benih Sang Hyang Sri ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 7.809E15 2 3.905E15 782.394 .000 a Residual 1.347E14 27 4.991E12 Total 7.944E15 29 a. Predictors: Constant, pengalaman, biaya b. Dependent Variable: penerimaan Berdasarkan uji F yang dilakukan diperoleh nilai signifikansi F signifikansi sebesar 0,000 0,005.Artinya bahwa semua variabel bebas luas lahan, biaya saprodi, biaya tenaga kerja yang dimasukkan ke dalam model mempengaruhi secara bersama-sama variabel terikat pendapatan. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Uji Signifikan Individu Uji t Pengguna Benih Sang Hyang Sri Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -3.647E6 1.065E6 -3.424 .002 biaya 2.308 .067 .991 34.604 .000 pengalaman 1413.176 61160.822 .001 .023 .982 a. Dependent Variable: penerimaan Jika dilakukan uji signifikansi secara individu, yaitu dengan menggunakan uji t, maka dapat dilihat bahwa koefisien biaya tenaga kerja signifikan secara statistik, dimana nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Untuk variabel penglaman berusahatani tidak signifikan terhadap pendapatan karena nilai signifikansi yang sebesar 0,05. Gambar 2. Diagram Normal Probability Plot Dilihat dari Gambar Diagram 2, dapat kita ambil kesimpulan bahwa persamaan pendapatan usahatani pengguna benih Sang Hyang Sri adalah normal karena Universitas Sumatera Utara bentuk diagram yang positif.Untuk uji Heterokesedisitas juga menunjukan bahwa persaaman pendapatan usahatani pengguna benih Sang Hyang Sri bersifat Heterokesadisitas. Untuk uji Multikolinieritas, dari diagram terebut menunjukan bahwa persamaan bersifat Multikolinearitas. Semua uji tersebut dapat dilihat dari grafik yang cendrung positif dan mempunyai sebaran yang teratur. 5.2.1. Pengguna Benih Penangkaran Swadaya Tabel 5.5. Koefisien Persamaan Usahatani Pengguna Benih Penangkaran Swadaya Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -732011.796 476742.121 -1.535 .136 biaya 1.728 .024 1.005 71.365 .000 pengalaman -35761.672 23778.691 -.021 -1.504 .144 a. Dependent Variable: pendapatan Persamaan ekonomertika yang didapat untuk masalah ini adalah Y= -732 011.8 + 1.728 X 1 – 35761.7 X 2 Y = Pendapatan Petani Pengguna Benih Penangkaran Swadaya RpKgHa X 1 = Biaya Produksi Petani Pengguna Benih Penangkaran Swadaya Rp X 2 = Pengalaman Berusahatani Tahun Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa setiap kenaikan biaya input sebesar Rp. 1000,00 maka akan menurunkan pendapatan sebesar Rp. 1.728,00 dan setiap meningkatnya pengalaman bekerja satu tahun akan menurunkan pendapatan sebesar Rp. 35 761,00. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6. Determinasi Persamaan Pengguna Benih Penangkaran Swadaya Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .998 a .995 .995 1.05413E6 a. Predictors: Constant, pengalaman, biaya b. Dependent Variable: pendapatan R 2 yang diperoleh dari hasil penelitian ini sebesar 99,5. Analisis ini menunjukan bahwa variabel bebas biaya input dan pengalaman berusahatani secara bersama- sama mampu menerangkan variabel bebas pendapatan sebesar 99,5 dan sisanya sebesar 0,5 dipengaruhi oleh variabel lain. Tabel 5.7. Uji Signifikansi Secara Serempak Uji F Pengguna Benih Penangkaran Swadaya ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 6.382E15 2 3.191E15 2.872E3 .000 a Residual 3.000E13 27 1.111E12 Total 6.412E15 29 a. Predictors: Constant, pengalaman, biaya b. Dependent Variable: pendapatan Berdasarkan uji F yang dilakukan diperoleh nilai F hitung yang signifikan signifikansi sebesar 0,000 0,005.Artinya bahwa semua variabel bebas luas lahan, niaya input, biaya produksi yang dimasukkan ke dalam model mempengaruhi secara bersama-sama variabel terikat pendapatan. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Uji Signifikan Individu Uji t Pengguna Benih Sang Hyang Sri Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -732011.796 476742.121 -1.535 .136 biaya 1.728 .024 1.005 71.365 .000 pengalaman -35761.672 23778.691 -.021 -1.504 .144 a. Dependent Variable: pendapatan Jika dilakukan uji signifikansi secara individu, yaitu dengan menggunakan uji t, maka dapat dilihat bahwa koefisien biaya input signifikan secara statistik, dimana nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Penyebab keadaan ini adalah karena relative besarnya nilai standart eror.Sedangkan untuk pengalaman berusahatani, tidak signifikan karena nilai signifikannya lebih besar dari 0.05. Universitas Sumatera Utara Gambar 3. Diagram Normal Probability Plot Pengguna Benih Penangkaran Swadaya Dilihat dari Gambar Diagram 3, dapat kita ambil kesimpulan bahwa persamaan pendapatan usahatani pengguna benih penangkaran swadaya adalah normal karena bentuk diagram yang positif.Untuk uji Heterokesedisitas juga menunjukan bahwa persaaman pendapatan usahatani pengguna benih Sang Hyang Sri bersifat Heterokesadisitas. Untuk uji Multikolinieritas, dari diagram terebut menunjukan bahwa persamaan bersifat Multikolinearitas. Semua uji tersebut dapat dilihat dari grafik yang cendrung positif dan mempunyai sebaran yang teratur.

5.3. Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah

Dari hasil yang di dapat selama penelitian, maka rata – rata luas lahan, Produksi, Produktifitas dan pendapatan petani pengguna benih Shang Hyang Sri dan benih Penangkaran dapat di lihat pada table berikut Tabel 5.9. Rata – Rata Luas Lahan, Produksi, Produktifitas dan Pendapatan Petani Responden Keterangan Satuan Pengguna Benih Shang Hyang Sri Pengguna Benih Penangkaran Luas Lahan Ha 0.828 0.828 Produksi Kg 5435 7540 Produktifitas Kg 7 550,833333 9 072,78 Pendapatan Rp 18 379 176,67 17629648,13 Sumber : Lampiran 7 Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa produksi, produktifitas dan pendapatan petani sampel yang tertinggi adalah pengguna benih penangkaran swadaya, inilah Universitas Sumatera Utara alasan kenapa banyak masyarakat yang menggunakan benih penangkaran dari pada benih Shang Hyang Sri. 5.3.1. Analisis Komparasi Produksi Usahatani Padi Sawah Tabel 5.10. Hasil Uji Beda Rata Rata Produksi Benih Sang Hyang Sri Dengan Benih Penangkaran Swadaya Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- taile d Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Produksi usahatani benih SHS - Produksi usahatani benih penangkar an swadaya -2.10500E3 2621.73771 478.66163 -3083.97295 -1126.02705 -4.398 29 .000 Dari hasil spss yang di dari Tabel 5.10, terlihat bahwa nilai signifikasnsi untuk produksi padi sawah yang menggunakan benih Sang Hyang Sri dengan benih penangkaran swadaya sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05 maka H 1 Terima. Artinya hipotesis diterima, maka ada perbedaan rata-rata produksi usahatani padi sawah yang menggunakan benih sang hyang sri dengan benih penangkaran swadaya. Universitas Sumatera Utara 5.3.2. Analisis Komparasi Pendapatan Usahatani Padi Sawah Tabel 5.11. Hasil Uji Beda Rata Rata Pendapatan Benih Sang Hyang Sri Dengan Benih Penangkaran Swadaya Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Pendapatan usahatani benih SHS - Pendapatan usahatani benih penangkaran swadaya 7.49529E5 1.98009E6 3.61513E5 10150.69403 1.48891E6 2.073 29 .047 Dari hasil spss yang di dapat dari Tabel 5.11, terlihat bahwa nilai signifikasnsi untuk produksi padi sawah yang menggunakan benih sang hyang sri dengan benih penangkaran swadaya sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05 maka H 1 Terima. Artinya hipotesis diterima, maka ada perbedaan rata-rata pendapatan usahatani padi sawah yang menggunakan benih sang hyang sri dengan benih penangkaran swadaya. Universitas Sumatera Utara BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

12 168 47

Analisis Pendapatan Agroindustri Dodol Di Kabupaten Serdang Bedagai

13 82 84

PERAN KOTA KECIL TERHADAP PERKEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

1 51 7

Analisis Finansial Usaha Penangkaran Benih Padi

16 79 77

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 5

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 9

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 2

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 3 63