Biaya Produksi Tenaga Kerja

balai-balai benih serta benih dasar foundation seed Prasetyo, 2003 . PT Sang Hyang Sri adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang pertanian, khususnya dalam penyediaan benih yang berbentuk Persero. PT Sang Hyang Sri adalah pelopor usaha industri benih di Indonesia dan satu – satunya yang mempunyai core business pembenihan pertanian. Dasar hukum dari perusahaan ini adalah PP No. 22 Tahun 1971 yang menjadi dasar hukum pertama untuk mendirikan Perum Sang Hyang Sri yang kemudian di sempurnakan dengan PP No. 44 Tahun 1985. Kemudian, berdasarkan PP No. 18 Tahun 1995 didirikan PT. Sang Hyang Sri Persero Kementrian BUMN, 2014. Penangkaran benih swadaya merupakan suatu usaha dari petani yang menyadari tentang pentingnya untuk memenuhi kebutuhan benih padi sawah untuk usahatani para petani.Usaha tersebut timbul dikarenakan kurangnya benih bersertifikat yang diberikan pemerintah untuk memenuhi usahatani petani dan juga harga yang tergolong mahal untuk petani yang berada pada kalangan kelas bawah. Dengan adanya penangkaran swadaya milik masyarakat, petani tidak repot mencari benih untuk usahatani padi sawah mereka.

2.2. Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dapat dinyatakan dalam satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. Biaya dapat dibagi menjadi biaya tetap fixed cost yaitu biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada besar kecil produksi dan biaya variabel variable cost yaitu biaya yang berhubungan langsung dengan besar kecilnya Universitas Sumatera Utara produksi.Seperti pada fungsi produksi, pada biaya ini dikenal konsep biaya marjinal marjinal cost yaitu perubahan biaya kesatuan perubahan produksi, dan biaya rata-rat average cost yaitu biaya per satuan produksi Suratiyah, 2011.

2.3. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah suatu unsur penentu, terutama bagi usahatani yang sangat tergantung musim.Setiap usahatani yang dilakukan pasti memerlukan tenaga kerja.Oleh karena itu, dalam analisa ketenagakerjaan di bidang pertanian, penggunaan tenaga kerja dinyatakan oleh besarnya curahan tega kerja.Curahan tenaga kerja yang dicapai adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai Soekarwati, 1989. Tenaga kerja adalah penduduk yang berumur antara 14 sampai 60 tahun, sedangkan orang yang berumur di bawah 14 tahun atau diatas 60 tahun digolongkan sebagai bukan tenaga kerja. Tiap – tiap negara memeberikan batasan umur yang berbeda terhadap tenaga kerja dan bukan tenaga kerja Simanjuntak, 1990. Di Indonesia, dipilih batasan umur minimum 10 tahun tanpa ada batasan umur maksimum. Dengan demikian tenaga kerja di Indonesia dimaksud sebagai penduduk yang berumur 10 tahun atau lebih. Pemilihan 10 tahun sebagai batas umur minimum berdasarkan kenyataan bahwa dalam umur tersebut sudah banyak penduduk berumur muda terutama di desa – desa yang sudah bekerja atau mencari pekerjaan Simanjuntak,1990. Tenaga kerja manusia dibedakan atas tenaga kerja pria, wanita dan anak – anak.Untuk jumlah hari kerja di hitung dengan satuan hari kerja pria HKP. Universitas Sumatera Utara Untuk laki-laki dewasa dihitung 1 HKP, untuk perempuan dewasa dihitung 0,75 HKP dan untuk anak-anak dihitung 0,5 HKP. untuk mencari jumlah tenaga kerja yang diperlukan perhari dapat menggunakan rumus Efisiensi Tenaga Kerja ETK dengan memperhatikan luas lahan padi sawah, dan rumusnya adalah sebagai berikut : ETK HKOhariha = ���� ���ℎ����� �� ����� ℎ ������ ����� ���� ������ ℎ��� ��� ���� ���

2.4. Luas Lahan

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

12 168 47

Analisis Pendapatan Agroindustri Dodol Di Kabupaten Serdang Bedagai

13 82 84

PERAN KOTA KECIL TERHADAP PERKEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

1 51 7

Analisis Finansial Usaha Penangkaran Benih Padi

16 79 77

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 5

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 9

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 2

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 3 63