Metode Analisis Data Analisis Komparisi Pendapatan Usaha Tani Padi Sawah Pengguna Benih Sang Hyang Sri dengan Benih Penangkaran Swadaya (Kasus : Desa Naga Kisar Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai)

penangkaran swadaya di Desa Naga Kisar yang mana jumlah tersebut cukup untuk mewakili penduduk desa Naga Kisar.Sedangkan data sekunder bersumber dari studi pustaka dan informasi dari beberapa instansi terkait dan referensi- referensi lainnya berupa makalah, hasil penelitian terdahulu, jurnal dan internet.

3.4. Metode Analisis Data

Untuk mengetahui jumlah petani yang menggunakan banih Sang Hyang Sri dan penangkaran swadaya digunakan pengumpulan data primer dengan menanyai petani secara langsung. Untuk menghitung hipotesis 1 dan 2 dianalisisdenganmenggunakanrumusregresi linier berganda Gujarati dan Porter, 2011 : Dimana : Y = Pendapatan Petani Pengguna Benih Sang Hyang Sri RpKgHa X 11 = Luas Panen Petani Pengguna Benih Sang Hyang Sri Ha X 12 = Biaya Produksi Petani Pengguna Benih Sang Hyang Sri Rp X 13 = Curahan Tenaga Kerja Petani Pengguna Benih Sang Hyang Sri HKP X 14 = Harga Gabah Petani Pengguna Benih Sang Hyang Sri Rp b 1 ,b 2 ,b 3 = Koefisien Regresi Untuk Masing – Masing Variabel µ = Kesalahan Pengganggu Dimana: Y = Pendapatan Petani Pengguna Benih Penangkaran Swadaya RpKgHa Y = a + b 1 X 11 + b 2 X 12 + b 3 X 13 + b 4 X 14 + µ Y = a + b 1 X 21 + b 2 X 22 + b 3 X 23 + b 4 X 24 + µ Universitas Sumatera Utara X 11 = Luas Panen Petani Pengguna Benih Penangkaran Swadaya Ha X 12 = Biaya Produksi Petani Pengguna Benih Penangkaran Swadaya Rp X 13 = Curahan Tenaga Kerja Petani Pengguna Benih Penangkaran Swadaya HKP X 14 = Harga Gabah Petani Pengguna Benih Penangkaran Swadaya Rp b 1 ,b 2 ,b 3 = Koefisien Regresi Untuk Masing – Masing Variabel µ = Kesalahan Pengganggu Uji Kesesuaian Agar dapat memperoleh hasil regresi BLUE Best Linier Unbiased Estimator menurut buku yang dikarang Gujarati dan Porter 2011 terdapat kretirea yang harus dipenuhi yaitu: 1. Analisis Koefisien Determinasi R 2 Dalam uji linier berganda, koefisisen determinasi digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh serentak variabel – variable bebas terhadap variabel terikat.Semakin banyak variabel bebas yang digunakan maka semakin tinggi pula koefisiean determinasinya. 2. Secara Serempak Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas yang dimaksud dalam model secara bersama – sama mempengaruhi variabel terikat dengan menggunakan rumus : F-hitung = ��� ��� = � 2 �−1 � 1 − � 2 �−� � Dimana : Universitas Sumatera Utara MRS = Mean Square Regression Rata-rata Kuadrat Regresi MSE = Mean Square Error Rata-rata Kuadrat Sisa R 2 = Koefisisen Determinasi n = Jumlah Sampel R 2 = ��� ��� Dimana : SSR = Sum Square Regression Jumlah Kuadrat Regresi SST = Sum Square Total Jumlah Kuadrat Total R 2 = Koefisien Detreminasi Kesimpulan statistik: Bila nilai signifikansi 0,05 maka H0 ditolak, artinya variabel bebas dalam model secara bersama – sama berpengaruh terhadap variable terikat. Sedangkan bila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H0 terima yang artinya bahwa variabel bebas dalam model tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. 3. Secara Parsial Uji t Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variable indevenden variable bebas secara individual menerangkan variable dependenvariable terikat. Rumus uji t adalah sebagai berikut: t-hitung = �� �� �� Dimana: bi = Koefisien Regresi se = Simpanan Baku Universitas Sumatera Utara Kesimpulan: Bila nilai signifikansi 0,05 maka H0 ditolak, artinya variable bebas secara nyata berpengaruh terhadap variable terikat pendapatan. Sekanjutnya untuk mengetahui sejumlah mana variable bebas Xi dapat menjelaskan variable tak bebas Y digunakan nilai koefisien determinasi R 2 .Salain itu untuk mengetahui keeratan hubungan anter regresor Xi dan regresi Y digunakan koefiseian korelasi R. Uji Asumsi Klasik Pendugaan dengan Metode Kuadrat Terkecil memiliki beberapa persyaratan untuk memperoleh The Best Linear Unbiased Estimated BLUE sehingga dilakukan uji asumsi klasik. Dalam penelitian ini hanya autokorelasi yang tidak diuji kerena asumsi ini sering terjadi peda penelitian dengan data time series. Sehingga uji asumsi klasik yang digukan pada penelitian ini adalah: 1. Uji Asumsi Normalitas Asumsi kenormalan sangat diperlukan dalam mengahadapi sampel kecil untuk keperluan hipotesis.Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distibusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Untuk menguji normalitas dengan pendekatan grafik digunakan Normal Probability Plot, yaitu dengan membandingkan distribusi kumulatif data sesungguhnya dengan distribusi kumutatif dari distribusi normal. Jika data normal, maka garis yang digambarkan data akan mengikuti atau merapat ke garis diagonalnya Gujarati dan Porter, 2011. 2. Uji Asumsi Multikolinieritas Universitas Sumatera Utara Istilah kolinieritas sendiri sebenarnya hubungan linier tunggal, sedangkan kolinearitas ganda menunjukan adanya lebih dari satu hubungan linier yagn sempurna. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dapat ditinjau dari beberapa hal berikut : 1. nilai toleransi lebih kecil dari 0,1 2. nilai VIF lebih besar dari 10 3. R 2 = 1 Jika terjadi masalah multikmolinearias maka dapat dilakukan beberapa metode untuk mengatasinya yaitu: 1. Memperbesar ukuran sampel 2. Menggunakan data cross-section 3. Dengan menghilangkan salah satu atau lebih variable bebas Gujarati dan Porter, 2011. Hipotesis 3 dan 4 dianalisis dengan menggunakan metode uji beda rata-rata dengan rumus sebagai berikut Kusmantoroadji, 1994: H : µ 1 µ 2, terdapat perbedaan produksi dan pendapatan antara benih Sang Hyang Sri dengan benih penangkaran swadaya H 1 : µ 1 = µ 2, tidak terdapat perbedaan produksi dan pendapatan antara benih Sang Hyang Sri dengan benih penangkaran swadaya Dimana : µ 1 = Variabel 1 benih Sang Hyang Sri µ 2 = Variable 2 benih penangkaran swadaya Universitas Sumatera Utara t 1 = X 1 − X 2 � � 1−1�12+�2−1�22 � 1+�2−2 1 �1 + 1 �2 Dimana : t 1 : Produksi X 1 : rata-rata produktifitas pengguna bibit Sang Hyang Sri X 2 : rata-rata produktifitas pengguna bibit penangkaran S 1 : Standart devisiasi pengguna bibit Sang Hyang Sri S 2 : Standart devisiasi pengguna bibit penangkaran n 1 : Jumlah sampel pengguna bibit Sang Hyang Sri n 2 : Jumlah sampel pengguna bibit penangkaran Kriteria uji: t-hitung ≤ t-tabel atau nilai signifikansi ≥ 0,05 maka Hipotesis H diterima t-hitung t-tabel atau nilai signifikansi 0,05 Hipotesis H 1 diterima Hipotesi : H : Tidak ada perbedaan produksi antara petani pengguna benih Sang Hyang Sri dengan petani pengguna benih penangkaran H 1 : Adanya perbedaan produksi antara petani pengguna benihSang Hyang Sri dengan petani pengguna benih penangkaran t 2 = X 1 − X 2 � �1−1�12+�2−1�22 �1+�2−2 1 �1 + 1 �2 Dimana : Universitas Sumatera Utara t 2 : pendapatan X 1 : rata-rata pendapatan usahatani pengguna bibit Sang Hyang Sri X 2 : rata-rata pendapatan usahatani pengguna bibit penangkaran S 1 : Standart devisiasi pengguna bibit Sang Hyang Sri S 2 : Standart devisiasi pengguna bibit penangkaran n 1 : Jumlah sampel pengguna bibit Sang Hyang Sri n 2 : Jumlah sampel pengguna bibit penangkaran Kriteria uji: t-hitung ≤ t-tabel atau nilai signifikansi ≥ 0,05 Hipotesis H diterima t-hitung t-tabel atau nilai signifikansi 0,05 Hipotesis H 1 ditolak Hipotesi : H : Tidak ada perbedaan pendapatan antara petani pengguna benih Sang Hyang Sri dengan petani pengguna benih penangkaran H 1 : Adanya perbedaan pendapatan antara petani pengguna benihSang Hyang Sri dengan petani pengguna benih penangkaran

3.5. Defenisi dan Batasan operasional

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Usaha Tani Padi Sawah Sistem Sri (System Of Rice Intensification) Dengan Sistem Konvensional Di Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

12 168 47

Analisis Pendapatan Agroindustri Dodol Di Kabupaten Serdang Bedagai

13 82 84

PERAN KOTA KECIL TERHADAP PERKEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

1 51 7

Analisis Finansial Usaha Penangkaran Benih Padi

16 79 77

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 5

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 9

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 2

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Dari Sumber Benih Padi yang Bersertifikat dan Non Sertifikat (Studi Kasus: Desa Naga Kisar, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 3 63