BAB V HASIL PENELITIAN
5.1 Karakteristik Dasar Subjek Penelitian
Selama periode penelitian Bulan Desember 2014 - Februari 2015, didapatkan sebanyak 85 penderita stroke hemoragik yang menjalani perawatan di
ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Dari 85 orang penderita stroke hemoragik, 41 orang diantaranya dieksklusi karena berbagai
sebab. Penderita yang dieksklusi karena mengalami infeksi baik sebelum dan
selama perawatan sebanyak 5 orang, 10 orang karena menjalani operasi dengan volume perdarahan ≥30 ml dan 9 diantaranya meninggal saat perawatan serta 2
diantaranya mengalami infeksi, 8 orang karena klinis yang buruk saat awal masuk tanpa menjalani operasi, 5 orang karena riwayat stroke dan trauma kepala, 5 orang
karena datang ke Instalasi Rawat Darurat lebih dari 24 jam, 3 orang karena mengalami perdarahan di batang otak, 3 orang mengalami perdarahan di talamus,
1 orang mengalami ensefalopati hipoksik dan 1 orang pulang paksa. Sebanyak 44 orang penderita stroke hemoragik yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok pertama sebanyak 22 orang yang mengalami penurunan jumlah leukosit dan kelompok
kedua sebanyak 22 orang yang mengalami peningkatan tanpa perubahan jumlah leukosit dilibatkan dalam penelitian. Karakteristik dasar subjek penelitian
disajikan pada tabel 5.1.
70
Tabel 5.1. Karakteristik Dasar Subjek Penelitian Variabel
Seluruh subjek
Penurunan jumlah leukosit
n=22 Peningkatan
jumlah leukosit n=22
p Usia tahun,
median IQR ≤55 tahun
55 tahun Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
Jenis perdarahan Perdarahan
Intraserebral Subaraknoid
Pergeseran garis tengah pada CT
sken kepala Tidak
Ya GCS awal masuk
12
≥12 Tekanan darah
arterial rata-rata awal masuk
≤130 mmHg 130 mmHg
54,00 10 26 59,10
18 40,90
28 63,60 16 36,40
36 81,80 8 18,20
33 75,00 11 25,00
14 31,80 30 68,20
31 70,50 13 29,50
50,50 11 16 72,70
6 27,30 14 63,60
8 36,40
18 81,80 4 18,20
18 81,80 4 18,20
6 27,30 16 72,70
14 63,60 8 36,40
56,00 7 10 45,50
12 54,50
14 63,60 8 36,40
18 81,80 4 18,20
15 68,20 7 31,80
8 36,40 14 63,60
17 77,30 5 22,70
0,07
a
1,00
b
1,00
b
0,30
b
0,52
b
0,32
b
a : Hasil Uji Mann Whitney b : Hasil Uji Pearson Chi Square
IQR : Interquartile Range
Dari tabel 5.1 dapat dilihat median dengan interquartile range subjek penelitian adalah 55,00 10 tahun, pada kelompok yang mengalami penurunan
jumlah leukosit adalah 50,50 11 tahun dan pada kelompok yang mengalami peningkatan jumlah leukosit adalah 56,00 7 tahun. Subjek penelitian yang
berusia ≤55 tahun sebanyak 26 59,10 orang dan yang berusia 55 tahun sebanyak 18 40,90 orang. Subjek dari kelompok yang mengalami penurunan
jumlah leukosit berusia ≤55 tahun sebanyak 16 72,70 orang dan yang berusia 55 tahun sebanyak 6 27,30 orang. Subjek dari kelompok yang mengalami
peningkatan jumlah leukosi t berusia ≤55 tahun sebanyak 10 45,50 orang dan
yang berusia 55 tahun sebanyak 12 54,50 orang. Perbedaan usia antara kedua kelompok ini tidak bermakna secara statistik dengan nilai p=0,07.
Data penelitian menunjukkan subjek jenis kelamin laki-laki sebanyak 28 63,60 orang dan perempuan sebanyak 16 36,40 orang. Jenis kelamin laki-
laki menunjukkan jumlah lebih banyak daripada perempuan baik pada kelompok yang mengalami penurunan maupun yang mengalami peningkatan jumlah leukosit
yaitu sebanyak 14 63,60 orang sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 8 36,40 orang. Data ini menunjukkan bahwa penderita stroke hemoragik lebih
banyak pada jenis kelamin laki-laki. Perbedaan jenis kelamin antara kedua kelompok ini tidak bermakna secara statistik dengan nilai p=1,00.
Jenis perdarahan intraserebral sebanyak 36 81,80 orang dan perdarahan subaraknoid sebanyak 8 18,20 orang. Data ini menunjukkan bahwa
perdarahan intraserebral lebih banyak daripada perdarahan subaraknoid pada subjek penelitian. Subjek pada kedua kelompok baik yang mengalami penurunan
dan peningkatan jumlah leukosit menunjukkan jumlah yang sama yaitu masing- masing dengan jumlah subjek yang mengalami perdarahan intraserebral sebanyak
18 81,80 orang dan perdarahan subaraknoid sebanyak 4 18,20 orang. Perbedaan jenis perdarahan antara kedua kelompok ini tidak bermakna secara
statistik dengan nilai p= 1,00.
Subjek penelitian yang tidak terdapat pergeseran garis tengah pada CT sken kepala sebanyak 33 75,00 orang dan dengan pergeseran garis tengah
sebanyak 11 25,00 orang. Subjek pada kelompok yang mengalami penurunan jumlah leukosit tanpa pergeseran garis tengah sebanyak 18 81,80 orang dan
dengan pergeseran garis tengah sebanyak 4 18,20 orang. Sedangkan subjek pada kelompok yang mengalami peningkatan jumlah leukosit tanpa pergeseran
garis tengah sebanyak 15 68,20 orang dan dengan pergeseran garis tengah sebanyak 7 31,80 orang. Perbedaan pergeseran garis tengah antara kedua
kelompok ini tidak bermakna secara statistik dengan nilai p=0,30. Glasgow coma scale subjek penelitian saat awal masuk dengan total skor
12 sebanyak 14 31,80 orang dan ≥12 sebanyak 30 68,20 orang. Subjek
pada kelompok yang mengalami penurunan jumlah leukosit dengan total skor GCS 12 sebanyak 6 27,30 orang dan ≥12 sebanyak 16 72,70 orang.
Subjek pada kelompok yang mengalami peningkatan jumlah leukosit dengan total skor GCS 12 sebanyak 8 36,40 orang dan ≥12 sebanyak 14 63,60 orang.
Penelitian ini menggunakan sampel dengan GCS awal masuk 9-15 dan mengeksklusi penderita dengan GCS 3-8. Perbedaan GCS antara kedua kelompok
ini tidak bermakna secara statistik dengan nilai p=0,52. Subjek penelitian dengan tekanan darah arterial rata-
rata ≤130 mmHg sebanyak 31 70,50 orang dan 130 mmHg sebanyak 13 29,50 orang.
Subjek pada kelompok yang mengalami penurunan jumlah leukosit dengan tekanan darah arterial rata-rat
a ≤130 mmHg sebanyak 14 63,60 orang dan 130 mmHg sebanyak 8 36,40 orang. Subjek pada kelompok yang mengalami
peningkatan jumlah leukosit dengan tekanan darah arterial rata- rata ≤130 mmHg
sebanyak 17 77,30 orang dan 130 mmHg sebanyak 5 22,70 orang . Perbedaan tekanan darah arterial rata-rata antara kedua kelompok ini tidak
bermakna secara statistik dengan nilai p=0,32.
5.2 Analisis Bivariat Penurunan Jumlah Leukosit sebagai Prediktor