4.7 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan terdiri dari: 1.
Instrumen pengambilan serum leukosit: a.
Spuit 5 ml dengan jarum 23 G b.
Tabung penampung bertutup berisi EDTA c.
Torniket d.
Kapas beralkohol e.
Plester 2.
Instrumen penghitungan jumlah leukosit menggunakan alat otomatis bermerek ADVIA 2120i
3. Instrumen pengambilan data luaran penyakit dengan menggunakan kuisioner NIHSS
4. Instrumen untuk menegakkan diagnosis stroke hemoragik menggunakan alat CT sken kepala bermerek HITACHI Eclos
4.8 Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap: 1.
Tahap pertama: melakukan pengambilan data sesuai dengan metode pengambilan data dan dilakukan penyaringan data menurut kriteria
inklusi dan eksklusi, menandatangani surat persetujuan informed consent setelah diberikan penjelasan.
2. Tahap kedua: melakukan pencatatan identitas subjek, pemeriksaan
keadaan vital, anamnesis, peeriksaan fisik secara umum, pemeriksaan
klinis neurologis, pemeriksaan penunjang seperti laboratorium dan pencitraan sesuai indikasi, penilaian derajat keparahan stroke saat itu
juga dengan menggunakan sistem angka NIHSS saat awal masuk dan perawatan hari ketujuh.
Prosedur pengambilan sampel serum vena untuk penghitungan leukosit:
a. Penderita dalam posisi berbaring dipasang torniket pada lengan
atas kanan atau kiri b.
Dilakukan penentuan lokasi insersi jarum pada proyeksi vena superfisial
c. Dilakukan prosedur antisepsis menggunakan kapas beralkohol
pada regio fossa antebrachii di atas proyeksi vena yang dipilih dengan gerakan melingkar dari dalam keluar
d. Dilakukan insersi jarum 23 G yang telah tersambung pada spuit 5
ml dengan sudut 45 ⁰ hingga tampak darah mengisi ujung jarum
sambil melepaskan torniket e.
Kemudian tarik spuit hingga darah mengisi tabung spuit pada tanda garis batas 5 ml
f. Kemudian tarik jarum dan tutup bekas insersi dengan kapas
beralkohol dan plester Penghitungan jumlah leukosit yang dilakukan di Bagian
Laboratorium Patologi Klinik RSUP Sanglah Denpasar secara otomatis menggunakan alat bermerek ADVIA 2120i. Serum vena dan reagen-
reagen dimasukkan dalam alat otomatis penghitung jumlah leukosit untuk diproses. Hasil penghitungan berupa angka jumlah leukosit dan
hitung jenisnya. 3.
Tahap ketiga: melakukan penataan data dalam bentuk tabel dan selanjutnya dilakukan analisis data dengan program SPSS serta dibuat
kesimpulan dalam bentuk tabel dan penjelasannya.
Berikut ini adalah bagan alur penelitian untuk menggambarkan kerangka kerja pada penelitian ini.
Gambar 4.2 Bagan Alur Penelitian POPULASI
KRITERIA INKLUSI
KRITERIA EKSKLUSI
SAMPEL PENELITIAN
PENDERITA STROKE HEMORAGIK AKUT GCS 8
Hari pertama: Jumlah leukosit I
Angka NIHSS I
NIHSS menurun Perbaikan luaran
perawatan
ANALISIS DATA Hari keempat:
Jumlah leukosit II
Jumlah leukosit menurun Jumlah leukosit tetap
atau meningkat
NIHSS tetap atau meningkat
Perburukan luaran perawatan
NIHSS menurun Perbaikan luaran
perawatan NIHSS tetap atau
meningkat Perburukan
luaran perawatan Hari ketujuh
Hari ketujuh
4.9 Analisis Data