Risiko Indeks Sharpe Efektifitas Metode Goal Programming dan Lexicographic Goal Programming dalam Optimisasi Portofolio Saham.

15 Return yang dipersyaratkan required return atau return minimal merupakan tingkat return minimal yang dikehendaki oleh investor atas preferensi subyektif investor terhadap risiko. Return yang dipersyaratkan diperoleh secara historis. Nilai return yang dipersyaratkan biasanya merupakan nilai mean dari expected return seluruh saham yang diinvestasikan. Realized return portofolio adalah jumlah nilai return realisasi saham- saham di dalam portofolio Jogiyanto, 2010 : 312 sebagai berikut: ∑ 2.3 Keterangan : = realized return portofolio = proporsi saham yang diinvestasikan Expected return portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari expected return masing- masing saham tunggal pada portofolio. Secara matematis, return portofolio dapat ditulis sebagai berikut Jogiyanto,2010 : 312 : ∑ 2.4 Keterangan : = expected return portofolio

G. Risiko

Menurut Wardani 2010 risiko adalah kemungkinan penyimpangan realized return dengan expected return. Semakin besar tingkat perbedaan antara realized return dengan expected return semakin besar pula tingkat risikonya. Apabila dikaitkan dengan preferensi investor terhadap risiko , 16 maka preferensi investor terhadap risiko dibedakan menjadi tiga Mohammad Samsul, 2007:356, yaitu: 1. Investor yang suka terhadap risiko risk seeker Risk seeker merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian sama dengan risiko yang berbeda, maka ia akan lebih memilih investasi dengan risiko yang lebih besar. Biasanya investor ini bersikap agresif dan spekulatif dalam mengambil keputusan investasi. 2. Investor yang netral risk neutrality Investor yang akan meminta kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan risiko investor jenis ini umumnya cukup fleksibel dan bersikap hati- hati dalam mengambil keputusan. 3. Investor yang tidak suka terhadap risiko risk averter Investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang sama dengan risiko yang berbeda, maka ia akanlebih suka mmilih investasi dengan risiko yang lebih kecil. Biasanya investor bersikap matang dalam menentukan pilihan investasi. Risiko saham ke-i diukur dengan standard deviation sebagai berikut Jogiyanto, 2010: 229 √ ∑ 2.5 Keterangan : = risiko saham ke-i 17 Risiko portofolio dapat dihitung menggunakan varians dari , dapat ditulis sebagai berikutJogiyanto, 2010: 257: ∑ ∑ ∑ ∑ Persamaan di atas dapat ditulis dalam bentuk matriks berikut: [ ] [ ] 2.6 18 Keterangan : = varians portofolio = kovarians saham ke-i dan ke- j Setelah diketahui varians portofolio, dapat dihitung standard deviation yang merupakan risiko portofolio diperoleh dari akar kuadrat dari varians portofolio.

H. Beta Saham

Beta merupakan suatu pengukur volatilitas return suatu saham atau return portofolio terhadap return pasar. Beta saham ke-i mengukur volatilitas return saham ke-i dengan return pasar. Beta portofolio mengukur volatilitas return portofolio dengan return pasar, dengan demikian beta merupakan pengukur risiko sistematik systematic risk dari suatu saham Jogiyanto,2010:375. Beta portofolio dapat dihitung dengan mengetahui beta masing – masing saham terlebih dahulu. Beta saham ke-i dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Jogiyanto, 2010; 383: ∑ ∑ 2.7 Keterangan : = beta saham ke-i = return pasar periode ke- t = return pasar Beta portofolio merupakan rata- rata tertimbang dari beta masing- masing saham , sebagai berikut : 19 ∑ 2.8 Keterangan: = proporsi saham ke-i = beta portofolio Jika beta suatu saham sama dengan satu, , berarti saham tersebut memiliki risiko yang sama dengan risiko rata- rata pasar. Misalnya, jika IHSG naik 5, maka harga pasar saham tersebut cenderung meningkat 5. Sementara itu, jika , berarti saham tersebut memiliki risiko lebih kecil dari risiko rata- rata pasar dan saham tersebut akan bergerak 0,5 kali perubahan IHSG. Selanjutnya jika , berarti saham tersebut memiliki risiko lebih besar dari risiko rata- rata pasar dan saham tersebut akan bergerak 1,5 kali perubahan IHSG. Oleh karena itu, semakin besar beta , maka akan semakin peka excess return suatu saham terhadap perubahan excess return portofolio pasar, sehingga saham itu akan semakin berisiko, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat pengembalian portofolio ditentukan oleh risiko sistematis atau risiko pasar yang diukur dengan beta dan tingkat pengembalian pasar. Beta saham mengindikasikan tingkat kepekaan saham terhadap kondisi pasar secara umum. Jika beta suatu saham lebih besar dari beta pasar , berarti saham tersebut memiliki risiko lebih tinggi dari risiko rata- rata pasar, dan saham tersebut termasuk saham agresif. Sebaliknya, jika beta suatu saham lebih kecil dari satu, berarti saham tersebut termasuk saham defensif. Beta saham sangat berguna untuk mengukur seberapa tingkat 20 keberanian investor dalam menanggung risiko. Semakin berani seorang investor menanggung risiko , dia akan memilih saham- saham agresif Abdul Halim, 2005:74.

I. Koefisien Variasi

Dua faktor harus dipertimbangkan bersama-sama dalam melakukan analisis investasi, yaitu expected return dan risiko saham. Koefisien variasi coefficient of variation dapat digunakan untuk mempertimbangkan dua faktor tersebut bersamaan Jogiyanto,2010:290. merupakan notasi koefisien variasi untuk saham ke-i. Rumus koefisien variasi adalah: 2.9 Rumus koefisien variasi dapat diartikan bahwa semakin kecil nilai semakin baik saham tersebut. Semakin kecil menunjukkan semakin kecil risiko saham dan semakin besar expected return.

J. Indeks Sharpe

Tujuan penilaian kinerja portofolio adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah portofolio yang dibentuk telah dapat meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan investasi sehingga dapat diketahui portofolio mana yang memiliki kinerja yang lebih baik jika ditinjau dari tingkat return dan risiko masing- masing. Metode yang digunakan dalam penilaian kinerja portofolio umumnya adalah Indeks Sharpe, Indeks Treynor dan Indeks Jensen. Sharpe menyatakan bahwa portofolio yang memiliki kinerja terbaik adalah yang mempunyai Indeks Sharpe tertinggi. Indeks Sharpe dihitung dengan rumus sebagai berikut Rahadian, 2014: 5: 21 2.10 Keterangan: = indeks sharpe = return Portofolio = risiko portofolio

K. Pemrograman Linier