10 pengukuran measurement adalah penilaian kinerja portofolio atas dasar
aset yang telah ditanamkan dalam portofolio tersebut. Kedua, perbandingan
comparison yaitu
penilaian berdasarkan
pada perbandingan dua set portofolio dengan risiko yang sama.
5. Merevisi portofolio
Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi kinerja portofolio, dari hasil evaluasi inilah selanjutnya dilakukan revisi perubahan
terhadap aset- aset yang membentuk portofolio tersebut jika dirasa bahwa komposisi portofolio yang sudah dibentuk tidak sesuai dengan tujuan
investasi. Revisi tersebut dapat dilakukan secara total yaitu dilakukan likuidasi atas portofolio yang ada, kemudian dibentuk portofolio yang
baru, atau dilakukan secara terbatas, yaitu dilakukan perubahan atas proporsi atau komposisi dana yang dialokasikan dalam masing-masing
aset yang membentuk portofolio tersebut.
B. Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau surat kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan
terbatas. Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik saham tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkansurat
berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut Tjiptono Darmadji,
2001:5.
11
C. Transaksi Saham
Sebelum melakukan jual beli saham, seperti layaknya membuka rekening di bank maka terlebih dahulu harus membuka rekening disatu atau
beberapa perusahaan aset, maka secara resmi telah tercatat sebagai nasabah dan data identitas tercatat dalam pembukuan perusahaan aset seperti nama,
alamat, nomor rekening bank dan data- data lainnya. Bersama dengan pembukuan rekening ini, terdapat perjanjian harus ditandatangani dengan
perusahaan aset yang menyangkut hak dan kewajiban kedua belah pihak. Pada dasarnya tidak ada batasan dana dan jumlah untuk jual beli
saham, jumlah yang diperjual-belikan adalah dalam satuan perdagangan yang disebut lot, dalam bursa aset Indonesia satu lot berarti 100 saham, itulah batas
minimal pembelian saham. Dana yang dibutuhkan untuk bisnis saham menjadi bervariasi karena beragamnya harga saham-saham yang tercatat di
bursa.
D. Jakarta Islamic Index
Jakarta Islamic Index JII adalah indeks saham yang didasarkan atas
prinsip syariah. Saham dalam JII terdiri atas 30 saham yang keanggotaannya akan terus ditinjau secara berkala berdasarkan kinerja transaksi di
perdagangan bursa, rasio- rasio keuangannya, dan ketaatannya pada prinsip- prinsip syariah sebagaimana termaktub dalam fatwa Dewan Syariah Nasional
no 05DSN-MUIV2000 tentang jual beli saham dan fatwa 40DSN- MUIIX2003 tentang pasar modal, serta pedoman umum penerapan prinsip
syariah di bidang pasar modal.
12 Saham- saham yang masuk dalam indeks syariah adalah emiten yang
kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti: a.
Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang
b. Usaha lembaga keuangan konvensional ribawi termasuk perbankan dan
usaha asuransi konvensional c.
Usaha yang memproduksi, mendistribusi serta memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram
d. Usaha yang memproduksi mendistribusi dan atau menyediakan barang-
barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. Selain kriteria di atas, dalam proses pemilihan saham yang masuk JII,
Bursa Aset Jakarta melakukan tahap- tahap pemilihan yang juga mempertimbangkan aspek likuiditas dan kondisi keuangan emiten, yaitu:
a. Kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan kecuali termasuk dalam 10 kapitalisasi besar.
b. Saham yang berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun
memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal 90. c.
Enam puluh saham dari susunan saham berdasarkan urutan rata- rata kapitalisasi pasar market capitalization terbesar selama satu tahun
terakhir. d.
Tiga puluh saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan regular selama satu tahun terakhir.
13 Evaluasi terhadap saham- saham yang masuk dalam perhitungan JII
dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan penentuan komponen index pada awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan perubahan jenis usaha
emiten akan terus diawasi berdasarkan data- data publik yang tersedia. Apabila saham- saham tersebut tidak lagi memenuhi prinsip- prinsip syariah,
otoritas akan mengeluarkannya dari JII dan kedudukannya digantikan saham lain yang memenuhi prinsip- prinsip syariah Muhamad Nafik, 2009:260.
Dilihat dari nilai kapitalisasinya maupun nilai indeksnya, saham- saham yang tergabung dalam JII punya kinerja yang baik. Saham- saham JII
merupakan saham yang masuk kategori blue chips yaitu sekitar 80 , masuk kategori LQ-45 sehigga pergerakan kapitalisasi dan indeks saham- saham JII
selalu mengikuti pergerakan pasar.
E. Teori Portofolio