33
4. Ciri-ciri Kecerdasan Emosi Tinggi
Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi tinggi tentunya memiliki tingkah laku yang berbeda dengan seseorang yang kecerdasan emosinya
rendah, baik dalam menghadapi diri sendiri maupun orang lain. Menurut Daniel Goleman 2015 ciri-ciri seseorang yang memiliki kecerdasan emosi,
sebagai berikut: a. Kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi
frustasi. Individu yang memiliki kecerdasan emosi mampu memotivasi diri
sendiri untuk melakukan suatu hal agar tercapai apa yang menjadi tujuannya. Orang yang memiliki kecerdasan emosi juga mampu bertahan
menghadapi frustasi ketika ia mengalami sebuah masalah. b. Mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan.
Individu yang memiliki kecerdasan emosi mampu mengendalikan dorongan hati ketika ia mengalami emosi dan tidak melebih-lebihkan
kesenangan yang ia miliki. Ia tidak akan berfikir pendek ketika ia mengalami sebuah kejenuhan dalam menghadapi sesuatu karena ia
mampu memanajemen hatinya. c. Mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan
kemampuan berfikir. Individu dapat mengatur suasana hatinya karena ia mengetahui
batasan-batasan yang harus ia lakukan ketika mengalami marah, sedih, bingung, dan lain-lain. Ketika ia mengalami emosi, ia akan melakukan
hal yang seharusnya ia lakukan. Stress merupakan hal yang wajar bagi
34
semua orang, namun tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapinya. Individu yang memiliki kecerdasan emosi akan
menjaga kemampuan berfikirnya ketika ia stres sehingga akan mudah dalam menghadapi masalah yang ia alami.
d. Berempati dan berdoa. Ketika individu memiliki kecerdasan emosi, ia mampu berempati
kepada orang lain karena ia akan mudah menempatkan diri pada posisi orang lain yang sedang mangalami masalah atau musibah. Selain itu,
individu yang memiliki kecerdasan emosi juga berdoa dalam hidupnya. Selanjutnya menurut Dapsari Casmini, 2007: 24 ciri-ciri seseorang
yang memiliki kecerdasan emosi, sebagai berikut: a. Optimal dan selalu positif pada saat menangani situasi-situasi dalam
hidupnya, seperti saat menangani peristiwa dalam hidupnya dan menangani tekanan masalah-masalah pribadi yang dihadapi.
b. Terampil dalam membina emosinya, dimana orang tersebut terampil di dalam mengenali kesadaran emosi diri dan ekspresi emosi, juga
kesadaran emosi terhadap orang lain. c. Optimal pada kecakapan kecerdasan emosi, meliputi kecakapan
intensionalitas, kreativitas, ketangguhan, hubungan antar-pribadi dan ketidakpuasan kontstruktif.
d. Optimal pada nilai-nilai belas kasihan atau empati, intuisi, radius kepercayaan, daya pribadi, dan integritas.
e. Optimal pada kesehatan secara umum, kualitas hidup, relationship quotient dan kinerja optimal.
Kemudian menurut Mitch Anthony 2004 terdapat tujuh kebiasaan seseorang yang memiliki kecerdasan emosi tinggi, yaitu:
a. Beri label perasaan diri sendiri bukan memberi label orang atau situasi. b. Mempertimbangkan perasaan orang lain ketika hendak mengemukakan
pendapat. c. Bertanggungjawab atas perasaan diri sendiri.
35
d. Menghormati perasaan, pikiran, dan pendapat orang lain. e. Memberikan pembenaran kepada perasaan dan rasa takut yang dialami
orang lain. f. Mengetahui makna dari emosi yang dialami oleh diri sendiri.
g. Tidak menggurui orang lain.
D. Penelitian Terdahulu