Uji Validitas Instrumen Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen

61 kekuatan untuk belajar. 4. Merasa terjebak dalam belajar 5. Kesulitan berkonsentrasi dan mudah lupa dalam belajar 6. Terbebani dengan banyak tugas belajar 7. Merasa rendah diri 4 3 3 3 56-59 60-62 63-65 66-68 4 Kehilangan Motivasi 1. Kehilangan idealisme dalam belajar 2. Kehilangan semangat belajar 3. Mudah menyerah 4. Mengalami ketidakpuasan dalam belajar 5. Kehilangan minat belajar 3 4 3 3 5 69-71 72-75 76-78 79-81 82-86 Jumlah 86

H. Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas Instrumen

Suharsimi Arikunto 2013: 2011 menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu isntrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid mempunyai validitas yang rendah. Validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan validitas isi dengan meminta pertimbangan kepada para ahli, agar secara sistematis diperiksa dan dievaluasi apakah butir-butir instrumen tersebut telah mewakili apa yang hendak diukur. Pengujian butir-butir item oleh ahli ini biasa disebut dengan uji expert judgement. Ahli yang dimaksud adalah Bapak Dr. Suwarjo, M. Si. Tujuan dari uji expert judgement ini untuk 62 mendapatkan keterangan mengenai kesesuaian antara instrumen dengan tujuan penelitian yang dapat menggambarkan indikator setiap variabel. Selain itu ahli juga memeriksa butir-butir pernyataan dalam instrumen yang disesuaikan dengan konsep keilmuan sehingga kalimat pada butir item dapat dipahami oleh responden. Setelah dilakukan uji expert judgement diperoleh hasil pada skala religiusitas yaitu aspek dan indikator telah sesuai, akan tetapi penggunaan bahasa dan tata tulis kurang tepat sehingga perlu dilakukan perbaikan. Perbaikan dilakukan pada item nomor 18, 24, 29, 35, dan 36 karena 53 terdapat beberapa kata yang kurang sesuai sehingga harus diperbaiki agar skala tersebut dapat memenuhi syarat sebelum digunakan sebagai alat ukur. Pada nomor 46, 47, 48, dan 50 disarankan untuk dijadikan sebagai pertanyaan yang memiliki jawaban singkat dan jelas karena pada aspek ini hanya berguna untuk memperjelas agama yang diyakini oleh responden. Hasil uji expert judgement pada skala kecerdasan emosi menunjukkan bahwa item nomor 1 dan 2 harus dihapus karena tidak sesuai dengan indikator, item nomor 16, 38, 52, dan 53 terdapat beberapa kata yang kurang sesuai sehingga harus diperbaiki agar skala tersebut dapat memenuhi syarat sebelum digunakan sebagai alat ukur.

2. Uji Relibialitas Instrumen