Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

31 d. Ditinjau dari taraf kesukaran, butir soal yang sangat sukar berjumlah 3 butir 7,5, sedang berjumlah 8 butir 20, dan mudah berjumlah 29 butir 72,5. e. Ditinjau dari Efektivitas Pengecoh, butir soal yang memiliki fungsi pengecoh sangat baik berjumlah 1 butir 2,5, baik berjumlah 3 butir 7,5, kurang baik berjumlah 9 butir 22,5, buruk berjumlah 10 butir 25 dan sangat buruk berjumlah 17 butir 42,5 f. Berdasarkan analisis keseluruhan ditinjau dari segi Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran dan Efektivitas Pengecoh termasuk soal yang cukup baik yakni 17 butir soal 42,5 dan 23 butir soal 57,5 termasuk soal tidak baik. Persamaan dari penelitian tersebut dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah dari segi jenis penelitian deskriptif kuantitatif, meneliti tentang analisis butir soal. Perbedaannya terletak pada tempat, waktu, dan subjek penelitian.

C. Kerangka Berpikir

Sudah menjadi keharusan dalam dunia pendidikan untuk melakukan suatu evaluasi pembelajaran, karena hal ini merupakan rangkaian dari kegiatan pendidikan itu sendiri. Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah melakukan evaluasi dari instrumen yang digunakan. Pada penelitian ini Soal Ujian Akhir Semester Gasal memerlukan suatu analisis butir Soal sebelum diujikan, hal ini berupaya untuk mengetahui butir soal-soal tersebut, agar soal tersebut mencerminkan pemahaman siswa secara objektif. Saat melakukan analisis, 32 diperlukan pula data pendukung seperti Soal UAS, kunci jawaban, kisi-kisi soal, silabus, dan lembar hasil jawaban peserta didik. Kegiatan analisis butir soal yang dilakukan berfokus pada kriteria-kriteria yang mampu menunjukkan tingkat soal. Kriteria yang akan dianalisis adalah Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda, dan Efektivitas Pengecoh soal. Validitas soal merupakan ketepatan mengukur yang dimiliki oleh setiap butir soal dalam mengukur apa yang seharusnya diukur berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Soal dinyatakan valid jika soal tersebut menunjukkan ketepatan dan kecermatan dalam mengukur hasil belajar. Reliabilitas soal digunakan untuk mengukur tingkat konsistensi dari suatu soal. Soal dikatakan reliabel jika ia mampu memberikan hasil yang sama jika diberikan pada peserta didik yang sama namun pada waktu yang berbeda. Tingkat kesukaran merupakan pengukuran yang digunakan untuk mengukur besar derajat kesukaran suatu soal. Daya Pembeda merupakan kemampuan soal untuk membedakan peserta didik yang telah menguasai materi dengan yang belum menguasai. Inti dari Daya Pembeda adalah kemampuan untuk mengukur kemampuan siswa. Efektivitas Pengecoh adalah kemampuan soal untuk mengecoh peserta didik yang belum menguasai materi secara keseluruhan. Dari berbagai kriteria yang dianalisis tersebut terhadap Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran Hitung Dagang Kelas X di SMK Negeri 1 Tasikmalaya, akan menunjukkan hasil analisis apakah soal tersebut merupakan soal yang baik atau tidak. Hasil analisis tersebut, yang 33 menunjukkan mana soal yang baik dan tidak, akan ditindaklanjuti. Tindak lanjut yang dimaksud adalah mengarsip soal yang sangat baik dan baik dengan menyimpannya di bank soal. Untuk soal yang sedang dan baik dapat direvisi kemudian dilakukan analisis ulang untuk mengetahui soal hasil revisi. Soal yang tidak baik dan sangat tidak baik akan dibuang. 34 Berikut bagan proses analisis butir soal: Gambar 1 Bagan Proses Analisis Butir Soal Soal yang Cukup dan Baik Direvisi Analisis Butir Soal Soal UAS Gasal Hitung Dagang Kelas X Lembar Jawaban, Kunci Jawaban, Kisi-kisi, Silabus Validitas Reliabilitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda Hasil Analisis Soal yang sangat baik Disimpan di Bank Soal Soal yang tidak baik dan sangat tidak baik Dibuang Efektivitas Pengecoh 35

D. Pertanyaan Penelitian