Tingkat Kesukaran Tinjauan Pustaka

24 dengan betul P B = proporsi siswa kelompok bawah yang menjawab dengan betul Suharsimi, 2013: 228 b. Menghitung Daya Pembeda Soal Uraian IDP = Mean kelompok atas MA – Mean kelompok bawah BB Skor maksimun soal Sukiman, 2012: 220 Selanjutnya Daya Pembeda dapat diketahui klasifikasinya dengan melihat klasifikasi berikut ini: D = Negatif = Tidak baik D = 0,00-0,20 = Kurang baik D = 0,21-0,40 = Cukup D = 0,41-0,70 = Baik D = 0,71-1,00 = Baik sekali Suharsimi, 2013: 232 Dari klasifikasi di atas dapat diketahui bahwa butir soal dikatakan baik jika mempunyai indeks diskriminasi D antara 0,41 sampai 0,70. Butir soal yang mempunyai indeks diskriminasi negatif sebaiknya dibuang saja.

6. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesulitan merupakan suatu pernyataan tentang seberapa sulit atau seberapa mudah sebuah butir pertanyaan bagi peserta uji Nurgiyantoro, 2012: 357. Menurut Suharsimi 2013: 223, Tingkat Kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Hal yang sama diungkapkan oleh Arifin 2013: 266 yang menyatakan Tingkat Kesukaran adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran proporsional, maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Berbeda 25 dengan Sukiman 2012: 210 yang mengungkapkan Tingkat Kesukaran adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks dan dilakukan sebelum maupun setelah soal diujicobakandigunakan. Pengertian- pengertian mengenai tingkat kesukaran menurut para ahli jika disimpulkan menjadi Tingkat Kesukaran adalah pengukuran mudah atau sukarnya soal yang dinyatakan dalam indeks. Analisis sebelum soal diujicobakan dilakukan dengan menelaah butir-butir soal dan mempertimbangkan setidaknya tiga hal berikut: a Tingkat kemampuan atau kompetensi yang diujikan dalam soal tersebut b Karakteristik materi yang diujikan c Bentuk soal yang digunakan Analisis tingkat kesukaran setelah soal diujicobakan atau dikenal dengan analisis secara empiris dilakukan dengan melihat hasil jawaban siswa testee, kemudian dihitung menggunakan rumus. Untuk menghitung Tingkat Kesukaran digunakan rumus berikut ini: a Menghitung Tingkat Kesukaran Soal Objektif Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Daryanto, 2012:180-181 b Menghitung Tingkat Kesukaran Soal Uraian 26 Sukiman, 2012: 214 Kriteria yang digunakan untuk indeks kesukaran soal adalah sebagai berikut: Soal Sukar = 0,00-0,30 Soal Sedang = 0,31-0,70 Soal Mudah = 0,71-1,00 Daryanto, 2012:182 Interpretasi yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka semakin sulit soal yang diujikan. Sebaliknya, semakin besar indeks yang diperoleh, semakin mudah soalnya.

7. Efektivitas PengecohDistractor