harinya. Melihat hal ini, tentu saja sangat terlihat perbedaan tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan semakin meningkat ketika masyarakat melakukan pertanian padi.
4.2 TINGKAT PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan seuatu pembelajaran pengetahuan, dan kebiasaan sekolompok orang yang ditransfer dari satu generasi kegenarasi berikutnya, melalui pengajaran, pelatihan atau
penelitian untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan umumnya dibagi menjadi beberapa tahap seperti prasekolah, sekolah dasar,sekolah tingkat menengah, dan sekolah tingkat
atas, dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang dan adapun tujuan pendidikan tidak lain hanya untuk mencerdarkan kehidupan bangsa dan bebas dari penindasan.
Pendidikan ini jadi penting bagi setiap bangsa, khususnya di Desa Tanjung Leidong seiring dibukanya lahan pertanian padi di daerah tersebut timbullah kesadaran masyarakat tangjung
Leidong untuk menyekolahkan anak mereka. Namun pada tahun 1980 di Desa Tanjung Leidong sangat sulit untuk memproleh pendidikan karena hanya ada beberapa sekolah yang ada di daerah
tersebut seperti sekolah dasar hanya terdiri dua sekolah negeri, dan untuk tingkat menengah hanya terdiri dari 2 sekolah swasta yaitu Swasta D,I Panjaitan dan Sekolah swasta
menengahMTS atau yang sering disebut dengan Tsanawiyah dan pada tingkat SMA hanya ada satu sekolah yaitu SMA D,I panjaitan dan yang banyak bersekolah disini ialah hanya orang-
orang cina saja. Meskipun demikian tidak mengurangi semangat para orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka melanjutkan pendidikan selanjutnya. Dan banyak juga anak-
anak mereka banyak yang disekolahkan diluar daerah seperti Siantar, Kisaran, Medan, dan lainnya. Pada awalnya para orang tua yang ada di Desa Tanjung Leidong berpikiran bahwa
setelah selesai sekolah tingkat SMA, para orang tua mengharapkan anak-anak mereka langsung
Universitas Sumatera Utara
bekerja diperusahaan, ataupun langsung bekerja di instansi swasta, tanpa melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi lainnya yang siap menampung anak-anak mereka bekerja, ini
dipengaruhi oleh masyarakat suku jawa dan suku melayu yang ada didaerah tersebut, karena bagi suku jawa yang ada didaerah Tanjung Leidong pendidikan bukanlah yang paling utama bagi
mereka karena bagi mereka pendidikan tingkat SMA itu merupakan pendidikan yang sangat tinggi, kerena setelah tamat SMA anak-anak mereka kalau tidak bekerja ada yang langsung
menikah, itu merupakan suatu kebanggaan bagi suku jawa ataupun melayu yang ada di daerah Tanjung Leidong.
Dari pengalaman masyarakat desa ini, banyak orang tua yang terpaksa tidak menyekolahkan anaknya karena kekurangan biaya, mengingat biaya pendidikan sangat mahal. Pada saat
masyarakat Desa Tanjung Leidong melakukan berlaut atau nelayan, memang belum ada yang menyekolahkan anaknya sampai tingkat SMA. Namun setelah melakukan pertanian padi
timbullah kesadaran masyarakat di Desa Tanjung Leidong Ada pun masyarakat yang berani menyekolahkan anaknya sampai tingkat perguruan tinggi itu harus rela menjual tanah mereka
untuk biaya kuliah. Namun, ada juga beberapa masyarakat yang tidak rela melakukan hal tersebut, dikarenakan pemikiran serta kurangnya pemahaman tentang arti pentingnya
pendidikan. Banyak masyarakat yang belum berani untuk menyekolahkan anaknya sampai tingkat SMA Sekolah Menengah Atas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel Persentase Tingkat Pendidikan Pada Mata Pencaharian Padi di Desa Tanjung Leidong
No
Tingkat Pendidikan Mata Pencaharian
1 Nelayan
Padi
2 Sekolah Dasar
10 90
3 SLTP
5 80
4 SMA
- 70
5 Perguruan Tinggi
- 40
Sumber : wawancara dengan, Muhamad Sabda, Parman, Marsius Tamba, Alimar Simamora, Robinson Pasaribu, Keleria Sihotang, di Desa Tanjung Leidong, April 2014 data diolah
penulis Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan pada masyarakat mengalami
peningkatan dalam setiap jenis mata pencaharian yang ada di Desa Tanjung Leidong. Tingkat pendidikan yang semakin tinggi ini dipengaruhi oleh tingkat pendapatan yang semakin tinggi
juga. Dari berbagai suku yang tinggal di Desa Tanjung Leidong tersebut timbullah kesadaran bahwa pendidikan itu sangat penting mamfaatnya, dan salah seorang informan mengatakan
pendidikan itu merupakan ibadah. Dari ada beberapa suku mengganggap pendidikan itu tidak penting, lambat laun pemikiran-pemikiran tersebut dihilangkan, walaupun banyak masyarakat
yang mengganggap kuliah itu tidak penting hanya bisa menghabiskan uang untuk membayar uang kuliah yang sangat tinggi harganya, sebernya hingga saat ini penulis dalam penelitian ini masih
banyak masyarakat yang mennggap kalau sudah tamat Sma langgung bekerja diperusahaan atau intansi swasta lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Upaya untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan, msyarakat beruhasa untuk membiayai sekolah anaknya dengan cara gigih bekerja keras memeres tenaga bahkan pikiran untuk
memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Mereka mulai sadar akan faedah-faedah pendidikan dari tahun 1990, namun pada tahun 2000 masyarakat berlomba-lomba untuk menyekolahkan anaknya
dengan berbagai harapan agar kehidupan anak mereka tidak lagi seperti kehidupan para orang tua dan seorang informan mengatakan biarlah saya bekerja sebagai bertani paling tidak anak saya
tidak lagi menjadi petani melainkan sudah menjadi sarjana pertanian. Masyarakat beranggapan bahwa dengan pendidikan yang tinggi bisa lebih mudah untuk
mendapatkan pekerjaan yang layak, serta kehidupan mereka tidak lagi sebagai petani. Masyarakat juga mengharapkan kelak anak mereka tidak lagi menahan panasnya matahari dan dinginnya air
hujan. Hal inilah yang membuat masyarakat Desa Tanjung Leidong berusaha keras untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Mereka rela menguras tenaga serta pikiran supaya mereka
bisa menyekolahkan anak-anak mereka sampai ke perguruan tinggi
4.3 KESEHATAN