Keadaan Penduduk Kehidupan Petani Padi Sawah Tadah Hujan di Desa Tanjung Leidong (1970-200)

Sebeah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kualuh Hulu. Tanjung Leidong merupakan sebuah pulau kecil yang ada di Sumatera berada di pesisir Sumatera Pantai Timur dikelilingi oleh sungai-sungai dan rawa-rawa memiliki topografi berupa lahan gambut dan berada dalam wilayah iklim tropis basah yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Jarak badai penyuluhan pertanian Kecamatan kantor badan pelaksana penyuluhan pertanian, perikanan, Kehutanan, dan ketahanan pangan kabupaten labuhan Batu berkisar 119 KM dengan ketinggian tempat 0-5 meter dari permukaan laut. Secara geografis wilayah kerja balai penyuluhan Pertanian Kecamatan Kualuh Leidong adalah dataran rendah dengan Topografi datar. Wilayah Tanjung Leidong atas sungai-sungai kecil, dan ditepi sungai banyak ditemukan pohon nipah dan pohon bakau. Akses jalan Tranfortasi ialah periran sungai tanpa terkecuali. Penduduk Tanjung Leidong lebih mengandalkan transportasi untuk berpergian, hal ini dikarenakan tekstur tanah sulit untuk membangun jalan darat.

2.1 Keadaan Penduduk

Penduduk didefenisikan sebagai jumlah individu-individu yang membentuk suatu kelompok tertentu, seperti jumlah orang-orang yang mendiami suatu negara, Bangsa, Negeri bagian, ataupun masyarakat. Penduduk yang ideal adalah jumlahnya tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kecil tetapi cukup untuk besarnya suatu Negara dan untuk sumber-sumber yang tersedia di negara. 12 12 C. A. Sanches, Pendidikan Kependudukan, 1982 hal.18 Rata-rata pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan tingkat Universitas Sumatera Utara pertambahan penduduk per-tahun dalam jangka waktu tertentu. Angka ini dinyatakan sebagai persentase dari penduduk dasar. jangka Dari segi kepemerintahan studi kependudukan ialah untuk menentukan kebijakan kependudukan yang paling baik untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Kebijakan kependudukan ini terutama pada negara-negara yang padat penduduknya seperti jepang, di pusatkan pada pengendalian besarnya jumlah penduduk untuk menyesuaiakan dengan kondisi ekonomi. Sebelum dibukanya lahan pertanian padi penduduk di Desa tanjung Leidong sangat sedikit, jumlah penduduk di daerah ini masih sangat sedikit dan mayoritas penduduknya adalah suku Melayu, Tinghoa, Jawa dan Batak yang merupakan suku yang bertempat tinggal didaerah Tanjung Leidong. Hal ini dimungkinkan karena sebelum masuknya pertanian padi di daerah ini, Tanjung Leidong masih merupakan daerah yang terisolasi dikarenakan jalur trnasportasi ke Tanjung Leidong masih belum memadai dan sangat jarang sekali. Seiring dengan perkembangan dan dibukanya lahan pertanian Tanjung Leidong perlahan namun pasti perkembangan jalur transportasi mulai berkembang dan masih menggunakan sarana transportasi air. Pola pemukiman penduduk Desa Tanjung Leidong yaitu ditepi jalan lintas desa, yang dikelilingi oleh tepi pantai, dan dibatasi oleh lahan persawahan masyarakat antara kampung yang satu dengan kampung yang lainnya. Baik rumah yang satu dengan rumah yang lainnya, adapun rumah yang dibangun didaerah tersebut tidak jauh dari lahan persawahan, tanah ditimbun dan didirikanlah rumah dalam persawahan tersebut, adapun idea masyarakat melakukan itu karena lahan yang mereka miliki tersebut supaya tidak jauh dari lahan persawahan apabila hendak melakukan pertanian. Universitas Sumatera Utara Struktur topografi Tanjung Leidong yang merupakan daerah sungai dan rawa-rawa sehingga cukup sulit untuk membangun jalan darat yang dapat menghubungkan langsung antara Tanjung Leidong dengan daerah-daerah terdekat maupun ke Ibukota Kabupaten dan Ibukota Propinsi. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 1995, Penduduk Kecamatan Kualuh Leidong berjumlah 28.457 jiwa yang terdiri dari 14.535 jiwa laki-laki dan 13.922 jiwa perempuan. Jumlah Penduduk terbanyak terdapat di Kelurahan Tanjung Leidong yaitu sebanyak 8.684 jiwa, sedangkan yang paling sedikit berada di Desa Kelapa Sebatang yaitu sebanyak 1.911 jiwa. Sebagian besar penduduk Kecamatan Kualuh Leidong beragama Islam yaitu 84,50 , sedangkan yang beragama Kristen Protestan 8,16 , Kristen Katolik 5,90 , Budha 0 , dan Hindu 1,43 13

2.2 Mata Pencaharian Penduduk

Dokumen yang terkait

Kehidupan Petani Salak di Desa Parsalakan Kecamatan Angkola Barat Kabupaten Tapanuli Selatan (1970 – 200)

10 134 104

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi Kasus : Desa Bakaran Batu Dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang)

1 53 152

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi kasus : Desa Bakaran Batu dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang).

14 80 152

Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Di Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan Dengan Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

14 121 99

Desa Juhar: Perkembangan dan Peranannya Sebagai Ibu kota Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo tahun 1945-1970.”Perkembangan dan Peranannya Sebagai Ibu kota Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo tahun 1945-1970.

5 43 117

Evaluasi Petani Terhadap Program Penyuluhan Pertanian Sl Ptt (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu): Hama Terpadu (Kasus : Petani Padi Sawah, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

3 67 67

Kehidupan Sosial Ekonomi Petani Bunga Di desa Tongkoh Kabupaten Karo (1970-1990)

2 80 148

Nilai Tukar Petani Padi Sawah di Sentra Produksi Padi Sawah (Studi Kasus: Desa Purwabinangun, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat)

8 73 198

KAJIAN DAMPAK VARIABILITAS CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN MAGELANG

0 0 9

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN SETELAH PADI

0 0 5