42
Upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mencoba mengubah metode pembelajaran agar minat dan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran
semakin meningkat. Rencana yang akan dilakukan adalah: 1 pembuatan rencana
pembelajaran yang dikonsultasikan dengan guru Bahasa Indonesia kelas X, 2 penyediaan alat dan bahan pembelajaran, 3 menyusun rencana pembelajaran
membaca puisi melalui teknik pelatihan dasar di alam terbuka, 4 membuat dan menyiapkan instrumen penelitian berupa pedoman observasi untuk mengetahui
bagaimana perilaku siswa ketika dilakukan pembelajaran membaca puisi dengan teknik pelatihan dasar yaitu lembar wawancara, lembar jurnal, dokumentasi untuk
memperoleh data nontes, 5 menyiapkan perangkat tes membaca puisi yang berupa soal tes, pedoman penskoran, dan penilaian.
3.1.1.2 Tindakan
Tindakan adalah perbuatan yang dilakukan guru sebagai upaya perbaikan keterampilan membaca puisi melalui teknik pelatihan dasar di alam terbuka pada
siswa kelas XA SMA Negeri Sumpiuh. Tindakan dilakukan melalui dua pertemua Pada setiap pertemua terdapat tiga tahap yaitu tahap pertama adalah pendahuluan,
tahap kedua adalah kegiatan inti, dan tahap ketiga adalah penutup. Pertemuan pertama tahap pertama yang merupakan kegiatan pendahuluan
terdapat tiga tindakan yaitu: 1 guru memberikan apersepsi yaitu dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan melakukan tanya jawab dengan siswa
tentang pembelajaran membaca puisi, 2 guru menyampaikan tujuan dan manfaat
43
dari pembelajaran yang akan disampaikan, 3 guru memberikan motivasi pada siswa agar siap mengikuti pembelajaran.
Pertemuan pertama tahap kedua merupakan kegiatan inti yaitu: 1 siswa mendapatkan pengarahan mengenai pembelajaran yang akan dilaksanakan, 2
siswa menuju alam terbuka, 3 siswa membentuk kelompok kecil, setiap kelompok terdiri atas dua siswa dengan membuat dua lingkaran yaitu lingkaran
dalam dan lingkaran luar, 4 siswa melakukan pemanasan dengan cara berdiri tegak, kaki direnggangkan sejajar bahu, lenturkan otot-otot tubuh, dan hirup udara
selama 8 hitungan, dengan guru sebagai pembimbing, 5 siswa mulai mempraktikkan teknik pelatihan dasar dengan guru sebagai pembimbing, yang
diawali dengan pelatihan pernafasan, a berdiri dengan tegak, kaki direnggangkan sejajar bahu, punggung rata, mata dalam keadaan terpejam, posisi tangan berada
di samping lurus ke bawah, bahu kanan dan kiri tegak sejajar satu sama lain. Saat mata terpejam, siswa diajak untuk merasakan keadaan yang ada di sekitar melalui
daya pandang, daya dengar, daya cium, daya kecap, daya rasa, maupun daya khayal, b hirup udara melalui hidung dengan pernafasan perut, tahan udara dalam
perut selama 8 hitungan, keluarkan udara melalui hidung dengan menjaga posisi bahu tetap sejajar dan perut mengempis, c hirup udara melalui hidung diikuti
tangan lurus ke depan tahan selama 4 hitungan, keluarkan udara melalui hidung diikuti gerakan tangan yang menurun selama 4 hitungan, dengan menjaga posisi
bahu tetap sejajar dan perut mengempis, dan d hirup udara selama 4 hitungan dan keluarkan dengan menyuarakan “SSS” selama 4 hitungan tiga kali berturut-turut,
6 Siswa mempraktikkan pelatihan konsentrasi, ada 2 cara yaitu dengan belajar
44
memusatkan diri pada satu suara yang dilakukan dengan cara setiap siswa menyanyikan satu bait lagu yang dihafal dengan saling berhadapan bersama
teman sekelompoknya dengan lagu yang berbeda-beda, dan guru mengecoh siswa antara penglihatan dan pendengaran mereka. 7 Siswa mempraktikkan pelatihan
vokal, a hirup udara melalui hidung dengan mengguanakan pernafasan perut tahan selama 4 hitungan, saat mengeluarkan udara ucapkan huruf vokal “A”
dengan berteriak lepas tidak ditahan di tenggorokan, semakin lama semakin keras, dan rasakan sampai perut benar-benar bergetar, b ucapkan huruf vokal
U...I...U..I...U.... Mmmmmoo... Mmmmmoo...Mmmmmaa.. .Mmmmmaa.... Mmmmmiii.... Mmmmmiii....Mmmmmaaa.. Mmmmmaa....secara berulang-ulang,
mula-mula lambat kemudian menjadi cepat, 8 siswa mempraktikkan pelatihan
olah tubuh dengan berlatih duduk, berdiri, berjalan, membungkuk secara lentur atau tidak kaku, 9 siswa mempraktikan pelatihan ekspresi, siswa dalam posisi
duduk dan mata terpejam, siswa mendengarkan cerita peneliti yang terdiri atas cerita bahagia, sedih, dan semangat, siswa harus mengikuti cerita peneliti dan
mengekspresikan bentuk wajahnya sesuai dengan cerita peneliti, 10 siswa mendapatkan teks puisi dari guru, 11 siswa dibimbing guru memahami puisi
yang akan dibaca dengan memahami isi, suasana, dan intonasi puisi. Berdasarkan isi, suasana, dan intonasi yang telah dipahami siswa melakukan pemenggalan
pembacaan puisi, 12 siswa melakukan latihan membaca puisi. Pertemuan pertama pada tahap yang ketiga yang merupakan kegiatan
penutup terdiri atas tiga tindakan yaitu: 1 guru bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca puisi, 2 guru dan siswa
45
merefleksi kegiatan pembelajaran membaca puisi, dan 3 guru menutup pembelajaran dengan memberi nasihat pada siswa untuk giat berlatih membaca
puisi. Pertemuan kedua pada tahap pendahuluan terdiri atas tiga tindakan yaitu
1 guru mengondisikan siswa menuju alam terbuka, 2 guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang kriteria penilaian membaca puisi, dan 3 guru
memberikan motivasi pada siswa agar siswa dapat membaca puisi dengan baik. Pertemuan kedua pada tahap kedua yaitu kegiatan inti, kegiatan yang
dilakukan terdari atas dua kegiatan yaitu: 1 siswa membaca puisi di depan siswa yang lain secara bergantian berdasarkan urutan nama siswa yang dipanggil guru,
dan 2 siswa yang tidak membaca puisi memberikan komentar pada siswa yang telah membaca puisi.
Pertemuan kedua pada tahap terakhir yaitu penutup, kegiatan yang dilakukan yaitu terdiri atas tiga kegiatan yaitu: 1 guru memberikan evaluasi
secara keseluruhan tentang pembacaan puisi yang telah dilakukan masing-masing siswa, 2 guru bersama siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran
membaca puisi yang telah dilakukan, dan 3 guru menutup pembelajaran dan memberi nasihat agar siswa giat berlatih membaca puisi.
3.1.1.3 Observasi