50
Pertemuan kedua pada tahap pertama yaitu kegiatan pendahuluan terdiri atas tiga kegiatan yaitu: 1 guru mengondisikan siswa menuju alam terbuka,
2 guru membahas aspek yang masih kurang dikuasai siswa dalam membaca puisi, 3 guru memberi motivasi pada siswa agar siswa dapat membaca puisi
lebih baik lagi. Pertemuan kedua pada tahap kedua yaitu kegiatan inti terdiri atas dua
kegiatan yaitu: 1 siswa membaca puisi di depan siswa yang lainnya secara bergantian berdasarkan urutan nama siswa yang dipanggil guru, dan 2 siswa
yang tidak membaca puisi memberikan komentar pada siswa yang telah membaca puisi.
Pertemuan kedua pada tahap ketiga yaitu kegiatan penutup terdiri atas tiga kegiatan yaitu: 1 guru memberikan evaluasi secara keseluruhan tentang
pembacaan puisi yang telah dilakukan masing-masing siswa, 2 guru bersama siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran membaca puisi yang telah
dilakukan, dan 3 guru menutup pembelajaran dan memberi nasihat agar siswa giat berlatih membaca puisi dan lebih banyak membaca karya sastra khususnya
membaca puisi.
3.1.2.3 Observasi
Observasi adalah mengamati reaksi dan perilaku siswa selama proses pembelajaran. Pada tindakan siklus II ini masih dilakukan observasi untuk
melihat peningkatan keterampilan membaca puisi dan perubahan perilaku siswa setelah dilakukan siklus I. Aspek-aspek yang diamati yaitu: dalam
observasi ini, data yang diperoleh melalui beberapa cara antara lain: 1 tes
51
unjuk kerja membaca puisi siswa serta peningkatan setelah dilakukan selama dua siklus, 2 observasi untuk mengetahui tingkah laku dan aktivitas siswa
selama pembelajaran berlangsung, 3 wawancara untuk mengetahui pendapat siswa mengenai pembelajaran yang dilakukan guru, wawancara dilakukan
dengan siswa yang mencapai nilai tertinggi, sedang, dan siswa yang mendapat nilai terendah, 4 dokumentasi yang digunakan sebagai laporan berupa
gambar aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran.
3.1.2.4 Refleksi
Refleksi pada siklus II dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan teknik pelatihan dasar dalam pembelajaran membaca puisi dan
untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan perbaikan pada siklus I. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes keterampilan membaca puisi dan
hasil nontes siklus II. Hasil nontes juga dianalisis untuk mengetahui
perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran pada siklus II. 3.2
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas XA SMA Negeri Sumpiuh Banyumas dalam membaca puis. Berikut data jumlah siswa kelas
XA siswa kelas XA SMA Negeri Sumpiuh.
Tabel I. Data Jumlah Siswa Kelas XA SMA Negeri Sumpiuh Banyumas No. Kelas
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 XA 10 27 37
52
Alasan dipilihnya kelas XA sebagai subjek penelitian karena: 1.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada saat pembelajaran sastra khususnyan membaca puisi, sebagaian siswa belum mampu membaca
puisi dengan penghayatan, teknik vokal, dan penampilan yang indah dan tepat.
2. Siswa kurang termotivasi mengikuti pembelajaran sastra khususnya
membaca puisi 3.
Nilai siswa dalam pembelajaran membaca puisi di bawah yang diharapkan guru.
4. Siswa kurang adanya rasa percaya diri apabila untuk mengekspresikan
puisi di depan kelas.
3.3 Variabel Penelitian
Sesuai dengan teori dalam penelitian yang telah dirumuskan di dalam
bab II, maka variabel penelitian ini terdiri atas: 3.3.1
Keterampilan Membaca Puisi
Keterampilan membaca puisi adalah keterampilan mengekspresikan puisi kepada pendengar, yang bertujuan agar pendengar dapat memahami dan
ikut merasakan isi puisi yang dibaca, dengan memperhatikan penghayatan, teknik vokal, dan penampilan yang sesuai dengan isi puisi yang dibaca.
Target tingkat keberhasilan setip siswa ditetapkan jika siswa mempu membaca puisi dengan baik, yaitu mampu menggunakan pemenggalan, mimik,
lafal, nada, tekanan, intonasi, jeda, gerak tubuh, dan penguasaan panggung