Perantara Pemasaran Penentuan Jumlah Perantara pada Setiap Tingkat Saluran

Perantara pemasaran melakukan kegiatan pengumpulan dan penyebaran informasi riset pemasaran mengenai potensi produsen pesaing, pelaku, dan kekuatan lainnya dalam lingkungan pemasaran. b. Promosi Perantara melakukan kegiatan pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif yang dirancang untuk menarik pelanggan pasar penawaran tersebut. c. Negosiasi Perantara melakukan usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan. d. Pemesanan Komunikasi dari para anggota saluran dan pemasaran ke produsen mengenai minat untuk membeli dari para konsumen. e. Pembiayaan Perolehan dan pengalokasian dana yang dibutuhkan untuk membiayai persediaan pada berbagai tingkat saluran pemasaran. f. Pengambilan Resiko Perantara melakukan penanggulangan resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi saluran pemasaran tersebut. g. Pemilihan Fisik Kesinambungan penyimpangan dan pergerakan produk fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir. h. Pembayaran Pembeli membayarkan tagihannya ke penjual melalui bank dan institusi keuangan lainnya. i. Hak Milik atau Transfer Kepemilikan Transfer terjadi dari saru organisasi atau orang ke organisasi atau orang lainnya.

2.4 Perantara Pemasaran

Menurut Swasdia 2002: 191, perantara pemasaran atau distribusi merupakan suatu kegiatan usaha yang berdiri sendiri, berada di antara produsen dan konsumen akhir atau pemakai industri yang menjalankan kegiatan khusus di bidang distribusi. Perantara pemasar an atau distribusi terdiri atas: 1. Perantara Pedagang Perantara ini bertanggung jawab terhadap kepemilikan semua barang yang dipasarkannya. Ada dua kelompok yang termasuk dalam perantara pedagang, yaitu: a. Pedagang Besar whole Salers b. Pedagang Pengecer retailer 2. Perantara Agen Perantara ini tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang mereka tangani. Perantara agen dapat digolongkan menjadi agen penunjang dan agen lengkap.

2.5 Penentuan Jumlah Perantara pada Setiap Tingkat Saluran

Setelah produsen menentukan saiuran distribusi yang akan dipakai, langkah selanjutnya adalah penentuan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai pedagang besar dan pengecer. Menurut Kotler dan Armstrong 2004: 525 serta Swastha 2002: 217, terdapat tiga alternatif yang dapat ditempuh, yaitu: a. Distribusi Intensif Perusahaan berusaha menggunakan penyalur, terutama pengecer sebanyak-banyaknya untuk mendekati dan mencapai konsumen. Semakin cepat konsumen terpenuhi kebutuhannya, maka semakin cepat mereka menikmati adanya kepuasan. Produ k-produk yang disalurkan melalui distribusi intensif ini adalah barang-barang standar. b. Distribusi Selektif Perusahaan yang menggunakan distribusi selektif memilih jumlah pedagang besar atau pengecer yang terbatas dalam satu daerah geografis. Penggunaan distribusi selektif ini dimaksudkan untuk meniadakan penyalur yang tidak menguntungkan dan meningkatkan volume penjualan dengan jumlah transaksi yang lebih terbatas. Biasanya saluran distribusi selektif dipakai untuk memasarkan produk baru atau barang shopping. c. Distribusi Eksklusif Distribusi eksklusif ini dilakukan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan suatu pedagang besar atau pengecer dalam daerah pasar tertentu. Dengan hanya satu penyalur, produsen akan lebih mudah dalam mengadakan pengawasan terutama pada tingkat daerah eceran maupun pada usaha kerjasama dengan penyalur dan periklanan. Pada umumnya distribusi eksklusif banyak dipakai untuk barang spesial atau pada produk yang bila dijual memerlukan servis sesudah penjualan.

2.6 Bauran Distribusi