91
4 Persentase overlap Batas atas dan bawah pada Intervensi yakni 5 dan 6. Data pada fase
Baseline A2 yakni 10,11, 9, dan 9. Banyaknya data point pada fase Intervensi yang ada pada rentang kondisi Baseline A1 yakni 0.
Banyaknya data point pada fase Baseline A2 yakni 4. Maka Persentase overlap dapat dihitung sebagai berikut Sunanto, dkk,
2006: 84. Persentase overlap = 0:4 x 100
= 0 Hal ini menunjukkan bahwa intervensi berpengaruh terhadap
perilaku sasaran. Rangkuman dari analisis tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 16. Rekapitulasi Analisis Data Antarkondisi Hasil Pelaksanaan Tes A2:B
No. Kondisi yang
dibandingkan A2:B
2:1 1.
Jumlah variabel 1
2. Perubahan arah dan efeknya
- - Negatif
3.
Perubahan stabilitas Stabil ke stabil
4. Perubahan level
10 - 5 +5
5. Persentase overlap
92
c. Fase Baseline A1 dengan Baseline A2 1 Kecenderungan arah
Kecenderungan arah antara fase Baseline A1 dengan Baseline A2 dari menaik + ke menurun -. Hal tersebut menunjukkan perubahan
yang semakin menurun. Maksud dari menurun tersebut ialah bahwa intensitas frekuensi perilaku inatensi subjek berkurang.
2 Perubahan kecenderungan stabilitas Perubahan stabilitas pada Intervensi B ke Baseline A2 yakni dari
data yang stabil 100 ke data yang stabil 100 pula. 3 Level perubahan
Level perubahan pada analisis ini ditentukan dengan menentukan selisih antara data point pada kondisi Baseline A1 pada sesi terakhir
14 dan sesi pertama pada kondisi Baseline A2 10. Selisihnya yakni 10-14 hasilnya -4. Perubahannya yakni data mengalami penurunan
frekuensi perilaku sehingga dapat ditegaskan bahwa level perubahannya semakin menaik.
4 Persentase overlap Batas atas dan bawah pada Baseline A1 yakni 14 dan 11. Data pada
fase Baseline A2 yakni 10,11, 9, dan 9. Banyaknya data point pada fase Intervensi yang ada pada rentang kondisi Baseline A2 yakni 1.
Banyaknya data point pada fase Baseline A2 yakni 4. Maka Persentase overlap dapat dihitung sebagai berikut Sunanto, dkk, 2006: 84.
93
Persentase overlap = 1:4 x 100 = 25