17
menyembuhkan, mengobati, menghilangkan suatu penyakit atau perilaku yang negatif terhadap klien dengan memanfaatkan alunan musik sebagai
perantara terapis itu sendiri.
2. Jenis-jenis terapi musik
Pada dasarnya hampir semua jenis musik bisa digunakan untuk terapi musik. Namun sebelumnya kita harus tahu pengaruh setiap jenis musik
terhadap pikiran. Setiap nada, melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya musik akan memberi pengaruh berbeda kepada pikiran dan tubuh
seseorang. Dalam terapi musik, komposisi musik disesuaikan dengan masalah atau tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Natalina dalam Trionyta, 2014: 7, terapi musik terdiri dari dua jenis yaitu:
a. Aktif-Kreatif Terapi musik diterapkan dengan melibatkan klien secara langsung untuk
ikut aktif dalam sebuah sesi terapi melalui cara: menciptakan lagu composing yaitu klien diajak untuk menciptakan lagu sederhana
ataupun membuat lirik atau terapis yang akan melengkapi secara harmoni; improvisasi yaitu klien membuat musik secara spontan dengan
menyanyi ataupun bermain musik pada saat itu juga atau membuat improvisasi dari musik yang diberikan oleh terapis. Improvisasi dapat
juga sebagai ungkapan perasaan klien akan suasana hatinya, situasi yang dihadapi maupun perasaan terhadap seseorang; dan re-creating musik
yaitu klien menyanyi dan akan melatih pernafasan, pengucapan kata-kata
18
yang teratur, artikulasi dan juga melatih lafal bicara dengan jelas. Lirik lagu
yang sesuai juga dapat menjadi bahan diskusi yang
mengungkapakan perasaan klien. b. Pasif-Reseptif
Pada sesi reseptif: klien akan mendapatkan terapi dengan mendengarkan musik. Terapi ini akan menekankan pada physical, emotional intellectual,
aesthetic atau spiritual dari musik itu sendiri sehingga klien akan merasakan ketenangan atau relaksasi Natalina dalam Trionyta, 2014: 7.
Musik yang digunakan dapat bermacam jenis dan gaya tergantung dengan kondisi yang dihadapi klien.
Berdasarkan klasifikasi jenis terapi musik diatas, disimpulkan bahwa terapi musik terdiri dari dua jenis: terapi musik aktif kreatif dan terapi musik
pasif reseptif. Dalam penelitian ini, jenis terapi musik yang akan digunakan ialah terapi musik pasif reseptif. Alasan peneliti menggunakan jenis terapi
musik pasif reseptif dikarenakan perlakuan yang diberikan ialah dengan cara memperdengarkan musik instrumental pada saat pembelajaran, bukan
memainkan alat musik atau bernyanyi secara spontan sebagaimana yang telah dijelaskan pada jenis terapi musik aktif kreatif.
3. Manfaat terapi musik
Musik sendiri mempunyai manfaat tersendiri bagi pendengar. Menurut Spawnthe Anthony dalam Farida, 2010: 20, musik mempunyai manfaat
sebagai berikut: