Kerangka berpikir KAJIAN PUSTAKA

34 Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Pengaruh terapi musik instrumental dalam pembelajaran mengurangi perilaku inatensi pada anak ADHD kelas 3 di SDN Gejay an”. perilaku inatensi meninggalkan tempat duduk penerapan terapi musik instrumental saat pembelajaran dan sebelum pembelajaran usai terapi musik menjadi pengukuh reinforcement perilaku sasaran muncul berulang sebagai respon dari adanya reinforcement perilaku inatensi meninggalkan tempat duduk berkurang 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah metode eksperimen. Menurut Sugiyono 2013: 107 metode penelitian eksperimen adalah metode yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Menurut Purwanto 2008: 108, penelitian eksperimen adalah penelitian dimana variabel yang hendak diteliti variabel terikat kehadirannya sengaja ditimbulkan dengan memanipulasi menggunakan perlakuan. Pendekatan yang digunakan dalam metode eksperimen pada penelitian ini ialah menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen dengan subjek tunggal Single Subject Research. Juang Sunanto 2006: 41 menyebutkan bahwa desain penelitian subyek tunggal pengukuran variabel terikat atau perilaku sasaran target behaviour dilakukan berulang-ulang dengan periode waktu tertentu. Metode peneliti eksperimen dengan jenis penelitian subjek tunggal dipilih dalam penelitian ini, dikarenakan peneliti ingin mengetahui terapi musik instrumental dalam proses pembelajaran kelas terhadap perilaku inatensi pada anak ADHD. Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam penelitian ini dilaksanakan dengan maksud untuk menguji pengaruh dari penggunaan metode terapi musik instrumental dalam proses pembelajaran kelas terhadap perilaku inatensi pada anak ADHD kelas III di SDN Gejayan. Penentuan 36 pengaruh tersebut dapat dilihat dari dampak yang diperoleh dari pelaksanaan treatment dengan menggunakan terapi musik instrumental terhadap perilaku inatensi di SDN Gejayan.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau ciri-ciri mengenai sesuatu yang diamati dalam penelitian Juang S. 2006: 12. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yang akan menjadi objek yang akan diteliti, sebagai berikut : 1. Variabel Bebas dalam penelitian SSR dibuat dengan nama intervensi perlakuan yakni pemberian metode terapi musik klasik dalam proses pembelajaran kelas. 2. Variabel Terikat dalam penelitian SSR dikenal dengan nama target behavior perilaku sasaran yakni perilaku inatensi pada anak ADHD. Juang Sunanto 2006: 15 menjelaskan bahwa dalam penelitian eksperimen dengan subyek tunggal perilaku sasaran sebagai variabel terikat dapat di observasi atau diukur dari beberapa jenis ukuran, yakni frekuensi, rate, prosentase, durasi, latensi, magnitude, dan trial. Adapun pada penelitian ini pengukuran perilaku pada variabel terikat diukur dengan jenis ukuran frekuensi perilaku yang ditunjukkan dengan berapa kali suatu perilaku sasaran dilakukan pada 6 kali periode waktu dalam 30 menit. 37

C. Definisi Operasional

1. Terapi Musik Instrumental

Terapi musik instrumental merupakan terapi dengan menggunakan media musik instrumental dimana dalam pembelajaran untuk menyembuhakn dan mengurangi suatu perilaku dimana siswa diajak untuk fokus terhadap pembelajaran dengan waktu yang telah disepakati oleh guru dan anak. Lalu, jika anak mampu memfokuskan diri dalam pembelajaran tersebut anak dapat disuguhi lantunan musik instrumental bertema instrumental dibawah pengawasan guru yang bertujuan untuk refreshing dan mengurangi perilaku inatensi anak ADHD terutama meninggalkan tempat duduk.

2. Perilaku inatensi

Perilaku inatensi adalah perilaku anak meninggalkan tempat duduk ketika pembelajaran sedang berlangsung. Jenis dari perilaku meninggalkan tempat duduk ketika pembelajaran sedang berlangsung antara lain: berdiri karena marah, meggoda teman, memperhatikan atau mengambil barang di kelas tanpa seizing guru. 3. Siswa ADHD Siswa dengan gangguan ADHD merupakan siswa yang mengalami hambatan gangguan khusus pada perkembangan otak yang menyebabkan perilaku dimana siswa sulit untuk memusatkan perhatiannya memperhatikan sesuatu terhadap satu kegiatan, sehingga berpengaruh pada pembelajaran kelas. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian