Hubungan antara Terapi Musik Instrumental dengan Perilaku Inatensi

33 pembelajaran akan ada istirahat yaitu mendengarkan musik instrumental dimana subyek dapat merelaksasi pikiran dan mengistirahatkan kembali apa yang telah dipelajari pada saat pembelajaran berlangsung. Jika subyek berhasil melakukan target perilaku berturut-turut sesuai instruksi, maka subyek mendapatkan reward yang lebih menarik sebagai terapi musik tersebut, seperti bermain permainan yang berhubungan dengan musik instrumental, sehingga subyek akan memunculkan respon positif dalam perilaku duduk tenang selama pembelajaran berlangsung. Terapi musik instrumental diterapkan oleh peneliti untuk menurunkan perilaku inatensi, sehingga perilaku positif duduk dengan tenang saat pembelajaran bertambah. Apabila anak dapat mempertahankan perilaku positif duduk dengan tenang selama pembelajaran, maka semakin banyak kemungkinan anak untuk mendapatkan reward untuk mendengarkan musik instrumental dan berbagai reward lainnya yang dikombinasikan melalui musik instrumental tersebut, sehingga anak mulai tertarik terhadap apa yang akan diberikan saat pembelajaran hampir usai. Jadi, penggunaan terapi musik instrumental secara tidak langsung diharapkan dapat mengurangi perilaku inatensi anak ADHD khususnya perilaku meninggalkan tempat duduk. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat divisualisasikan lebih lanjut dengan bagan di bawah ini: 34 Gambar 1. Kerangka Berpikir Penelitian

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Pengaruh terapi musik instrumental dalam pembelajaran mengurangi perilaku inatensi pada anak ADHD kelas 3 di SDN Gejay an”. perilaku inatensi meninggalkan tempat duduk penerapan terapi musik instrumental saat pembelajaran dan sebelum pembelajaran usai terapi musik menjadi pengukuh reinforcement perilaku sasaran muncul berulang sebagai respon dari adanya reinforcement perilaku inatensi meninggalkan tempat duduk berkurang