Ciri perilaku inatensi Kajian tentang Perilaku Inatensi

31 musik, pengalaman berkreasi dan aktivitas musik dalam kelompok merupakan stimulus yang dapat memperkuat dan mendorong perubahan perilaku Djohan, 2006: 106. Prosedur atau langkah terapi musik yang digunakan disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan anak ADHD, perilaku ataupun sikap yang akan diubah dari anak ADHD, situasi dan kondisi saat pelaksana, serta jadwal pemberian terapi musik dalam proses pembelajaran. Pemberian terapi musik dapat digunakan sebagai reinforcement untuk mengurangi perilaku inatensi pada anak ADHD. Sebagai reinforcement anak diberi waktu istirahat untuk mendengarkan musik instrumental yang bertujuan untuk mengistirahatkan pikiran anak selama dalam proses pembelajaran. Musik yang selanjutnya menjadi reinforcement merupakan motivasi anak agar menahan diri untuk fokus pada pembelajaran sehingga perilaku inatensi berkurang. Proses tersebut dilakukan secara berulang-ulang sampai perilaku inatensi anak berkurang atau bahkan dapat hilang secara permanen. Selama proses berlangsung, diharapkan terbentuk pembiasaan dalam pembelajaran. Sehingga anak akan melakukan suatu perilaku positif dalam pembelajaran dari hasil pemberian metode terapi musik tersebut.

E. Kerangka berpikir

Anak dengan gangguan ADHD khususnya inatensi adalah anak yang mengalami permasalahan dalam psikologisnya, sehingga prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan potensi yang dimiliki anak. Guru seharusnya 32 mampu memberikan metode yang tepat dalam pembelajaran, sehingga mampu mengatasi perilaku khususnya perilaku inatensi pada anak ADHD. Karena pada dasarnya setiap anak mempunyai kecenderungan senang diberi reinforcement, penghargaan, pujian, dan perhatian. Pemberian reinforcement tersebut dapat mempengaruhi kondisi belajar anak sehingga memunculkan perilaku positif yang menimbulkan semangat dalam melakukan kegiatan saat pembelajaran berlangsung. Melihat kondisi yang sudah dipaparkan seperti yang ada di atas, peneliti mencari solusi melalui teori operant conditioning atau pengkondisian operan yaitu suatu proses penguatan perilaku operan penguatan positif atau negatif yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berkurang atau menghilang sesuai dengan keinginan Sugihartono, 2007: 97. Terapi musik instrumental merupakan salah satu implementasi dari teori operan conditioning Skinner, yang menggunakan reinforcement atau pemberi penguatan. Pendapat tersebut sejalan dengan hasil penelitian Joni Erin Wiebe 2007: 15 tentang “ADHD, the Classroom and Musik: A Case Study ” yang menunjukkan bahwa musik sebagai reinforcement saat pembelajaran dapat mengurangi perilaku inatensi pada anak ADHD. Anak akan disuguhkan musik instrumental setelah 5 menit sebelum pembelajaran selesai sebagai penguat perilaku positif selama pembelajaran berlangsung. Proses ini melalui musik secara berturut-turut sebagai penguat untuk mengukuhkan perilaku positif yang telah terbentuk. Dalam penerapannya, subyek sebelumnya diberitahukan bahwa sebelum akhir dari 33 pembelajaran akan ada istirahat yaitu mendengarkan musik instrumental dimana subyek dapat merelaksasi pikiran dan mengistirahatkan kembali apa yang telah dipelajari pada saat pembelajaran berlangsung. Jika subyek berhasil melakukan target perilaku berturut-turut sesuai instruksi, maka subyek mendapatkan reward yang lebih menarik sebagai terapi musik tersebut, seperti bermain permainan yang berhubungan dengan musik instrumental, sehingga subyek akan memunculkan respon positif dalam perilaku duduk tenang selama pembelajaran berlangsung. Terapi musik instrumental diterapkan oleh peneliti untuk menurunkan perilaku inatensi, sehingga perilaku positif duduk dengan tenang saat pembelajaran bertambah. Apabila anak dapat mempertahankan perilaku positif duduk dengan tenang selama pembelajaran, maka semakin banyak kemungkinan anak untuk mendapatkan reward untuk mendengarkan musik instrumental dan berbagai reward lainnya yang dikombinasikan melalui musik instrumental tersebut, sehingga anak mulai tertarik terhadap apa yang akan diberikan saat pembelajaran hampir usai. Jadi, penggunaan terapi musik instrumental secara tidak langsung diharapkan dapat mengurangi perilaku inatensi anak ADHD khususnya perilaku meninggalkan tempat duduk. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat divisualisasikan lebih lanjut dengan bagan di bawah ini: