Batasan Masalah Rumusan Masalah

9 Kemudian dibagi beberapa subtipe ADD dengan hiperaktif dan ADD tanpa hiperaktivitas.” Pengertian anak ADHD secara jelas, yakni sebagai berikut: “… ADHD is a single syndrome or whether there are subtypes. Partly as a result of this debate, the name for the condition has changed over time. For example, for several years, the APA American Psychiatric Association’s used the general term attention deficit disorder ADD to refer to all people with the condition. It then allowed for the subtypes of ADD with hyperactivity and ADD without hyperactivity. ” Pengertian lain yang dikemukakan oleh Isna Perdana 2012: 6 menjelaskan arti ADHD adalah “suatu kondisi medis yang mencakup disfungsi otak, ketika seseorang mengalami kesulitan dalam mengendalikan impuls, menghambat perilaku dan tidak mendukung rentang perhatian atau rentang perhatian mudah teralihkan.” Sedangkan menurut Suryadi 2010: 106 pengertian ADHD adalah “anak yang mengalami defisiensi dalam perhatian, tidak dapat menerima impulsi dengan baik, suka melakukan gerakan- gerakan yang tidak terkontrol, dan menjadi lebih hiperaktif.” Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa pengertian Attention Deficit Hyperactivity Disorder ADHD adalah suatu gangguan medis yang mempengaruhi cara kerja otak dalam menerima impuls-impuls baik dari dalam maupun dari luar, sehingga anak kurang bisa memfokuskan perhatian dengan baik dan sulit beradaptasi dengan lingkungan.

2. Penyebab ADHD

ADHD telah banyak diteliti dan dipelajari, tetapi belum ada satu pun yang menyebutkan penyebab pasti terjadinya gangguan ini Dayu P, 2013: 10 39. Berbagai penelitian yang ada belum dapat menyimpulkan secara tegas apa sesungguhnya yang melatarbelakangi gangguan tersebut. Menurut Kaplan dan Sadock 1997: 729-730 menyatakan terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan munculnya gejala ini. Ada 5 faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami gangguan ADHD. Faktor- faktor tersebut antara lain, faktor genetik, cedera otak, faktor neurokimiawi, faktor neurologis, dan faktor psikososial. a. Faktor genetik Faktor genetik merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkana anak mengalami gangguan ADHD. Bukti-bukti untuk dasar genetik untuk gangguan ADHD adalah lebih besarnya angka kesesuaian dalam kembar monozigotik dibandingkan dengan kembar dizigotik. Juga, sanak saudara dari anak dengan gangguan ADHD memiliki resiko dua kali menderita gangguan dibandingkan dengan populasi umum Kaplan dan Sadock, 1997: 729. Salah satu sanak saudara mungkin memiliki gejala hiperaktivitas yang menonjol, dan yang lain memiliki inatensi yang menonjol. b. Cedera otak Anak-anak yang mengalami gangguan ADHD mendapatkan cedera otak yang minimal dan samar-samar pada sistem saraf pusatnya selama periode janin dan pranatalnya. Cedera otak dapat juga disebabkan oleh efek sirkulasi, toksik, metabolik, mekanik, dan efek lain yang merugikan, dapat juga karena stress dan kerusakan fisik pada